Quote:

Gerhana bulan total
Berdasarkan situs Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat – NASA, proses fenomena gerhana bulan yang terjadi pada 8 Oktober 2014 akan berlangsung sejak pukul pukul 15.15 – 20.33 WIB. Sedangkan bulan akan tertutup secara total selama satu jam yaitu mulai pukul 17.25 – 18.24 WIB. Puncak gerhana terjadi pada pukul 17.54 WIB.
Untuk di Indonesia, proses gerhana bulan total ini akan lebih mudah dan lengkap dilihat dengan mata telanjang di wilayah Indonesia Timur, karena kondisi langit yang telah gelap dibandingkan dengan wilayah barat Indonesia yang masih senja. Sedangkan wilayah Indonesia Barat hanya dapat melihat saat bulan tertutup secara total.
Pada saat itu bulan akan tampak suram dan berwarna kemerahan. Ini merupakan gerhana bulan total kedua di tahun 2014 setelah sebelumnya terjadi pada 15 April yang lalu.
Quote:

Planet Uranus
Fenomena kedua yang akan muncul adalah posisi planet Uranus yang akan mencapai jarang terdekat dengan Bumi dan disinari secara penuh oleh Matahari. Ini berarti planet tersebut akan terlihat terang dan dapat dilihat dengan mata telanjang pada 7-8 Oktober 2014. Meskipun dapat dilihat dengan mata telanjang, planet tersebut hanya terlihat berupa titik biru kehijauan, kecuali dengan teleskop yang sangat canggih. Demikian yang dilansir situs Sea and Sky.
Quote:
Fenomena yang ketiga adalah hujan meteor Draconid yang akan pada kapasitas puncaknya pada 8-9 Oktober 2014. Dikarenakan adanya cahaya bulan purnama saat itu, maka hujan meteor Draconid akan sukar untuk diamati.
Hujan meteor Draconid terjadi dari debu komet 21P/Giacobini-Zinner yang terbakar di atmosfer bumi.
Sumber:berita.bhagavant.com/2014/10/02/3-fenomena-langit-di-awal-kathina-2558-eb.html