Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menggelar rapat bersama pejabat dan gubernur membahas implementasi National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Ini mencakup proyek tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di utara DKI Jakarta.

"Rencananya tanggal 9 Oktober 2014 kita akan mulai melakukan pemancangan Giant Sea Wall. Ini proyek yang multiyears panjang sekali," kata pria akrab disapa CT itu di Kantornya, Jakarta, Jumat (3/10).

Proyek yang sudah dirancang Bappenas sejak lama itu diharapkan bisa mengatasi banjir dan menurunnya tanah di Ibu Kota. Selain itu, akan ada pengembangan kawasan industri di lokasi dekat tanggul laut.

"Jadi banyak functionnya juga. Jadi nanti ada development daerah baru juga, nanti ada rencana lain yang akan dikembangkan," kata CT.

Akan tetapi, dalam rapat yang dimulai sejak pukul 15.30 WIB itu, Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak ikut. Dia diwakili Deputi Gubernur DKI Bidang Lingkungan Hidup Sarwo Handayani. Pejabat lain nampak hadir adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.

Gubernur Jabar hadir, karena proyek Tanggul Raksasa DKI melewati wilayahnya. Banten juga seharusnya terlibat.

"NCICD itu jadi nanti arahnya ke Jakarta, sebagian ke Bekasi, dan kawasan Banten ada Tangerang. Itu yang saya tahu," kata pria akrab disapa Aher itu.

Sesuai rancangan Bappenas, Giant Sea Wall menelan dana Rp 600 triliun. Wujud tanggul itu akan seperti Burung Garuda besar, dan terdiri dari tiga tanggul raksasa. Di tengah kawasan hasil reklamasi seluas 5.000 hektar, berdiri pusat komersial.

Lokasi di tengah Giant Sea Wall itu bisa menampung 2,65 juta orang. Pembangunan tanggul A dan B yang dimulai 2014 dan selesai 2017, butuh dana Rp 87 triliun.
-
sumber http://www.merdeka.com/uang/tanggul-...ober-2014.html
-
semoga lancar dan sukses