Yg perlu direnungkan dari kebijakan AHOK..?
1. Menegakkan aturan : tp yg banyak terjadi sampai saat ini, peraturan itu mengena pada orang2 bawah dan belum terdengar mengena pd orang2 kaya/besar apalagi yg se suku. Brp banyak satpol PP dikerahkan utk membubarkan tempat usaha yg tdk sesuai dg peruntukannya yg kebanyakan dr usaha itu adl milik org2 kaya, dan kebanyakan bermata sipit.
2. Suap, upeti dll ditegakkan kpd penerima suap/upeti yg utk ukuran jakarta terbilang kecil (kantor uji kir mobil). Tp pernahkah ahok bicara keras kpd permainan upeti/suap oleh pengusaha2 besar bermata sipit..?
3. Dg lantang mengatakan, daerah rawan banjir serahkan saja kpd org2 kaya biar mrk yg mengatasinya sendiri. Kliatan masuk akal, tp mana tanggungjawabnya utk memberi tempat nyaman bg warganya yg kurang mampu ? Alasannya klasik krn biayanya besar utk melakukan reklamasi. Utk jangka panjang, kebijakan ini berbahaya krn scr tdk langsung memberi tempat kpd org2 kaya utk menguasai tempat2 strategis. Jangan sampai kejadian Ancol terulang. Ato fenomena penguasaan pantai oleh pengusaha2 hotel di Bali terjadi. Pantai yg pd dasarnya bs dinikmati oleh org banyak, pd akhirnya hanya dinikmati dan dikuasai oleh orang2 borjuis, dan scr kebetulan kebanyakan bermata sipit juga.
4. Pengenaan denda tilang/pengaturan lalu lintas scr ketat. Rupanya berita ttg seorang ahok yg naik sepeda dari rumahnya kemudian naik busway utk sampe ke kantor hanya sekali diberitakan. Selanjutnya...? Ternyata itu hanya pencitraan. Mampukah ahok menerapkan peraturan yg dampaknya lebih mengena kpd org2 kaya, dan terutama lagi bermata sipit..?
5. Maaf, ini bukan bermaksud sara dll, tp berdasarkan fakta berita yg disebarkan oleh media massa, dan berita resmi pemprov dki di youtube. Pernahkan terlihat ahok ngamuk2 kpd org2 kaya, dan bermata sipit..? Dari pemberitaan yg ada akhirnya semakin kental aroma opini bhw orang pribumi susah diatur, tdk taat aturan dan sejumlah kesan negatif lain. Rahasia umum membuktikan bhw orang2 kaya tdk lebih baik dan santun dibanding orang2 kecil, dan tidak bermata sipit.
6. Kurangnya sensitifitas ahok akan budaya di sekelilingnya. Dg nada keras menentang penjualan hewan kurban di trotoar2 menjelang idul adha. Sementara dia membiarkan penjualan minuman beralkohol dibeli oleh sembarang orang, bahkan oleh anak2 dibawah umur. Bagaimana sekarang orang2/anak2 bebas membeli minuman beralkohol di minimarket2 di berbagai tempat. Bahkan mengatakan asal tidak mabuk gak apa apalah (perkataan ini cocok bagi mrk yg menghalalkan minuman beralkohol, tp knp dia tdk berpikir bhw mayoritas rakyatnya adalah orang2 yg mengharamkan minuman beralkohol..?)
7. Ahok perlu diingatkan, jangan sampai terjadi kebijakan2 yg dilakukannya meski terlihat baik saat ini tp pd dasarnya berpihak pd konglomerat. Memberi jalan aspal di suatu tempat, tp dilain tempat memberi berhektar2 tempat utk orang2 kaya, dan bermata sipit (yg belum tentu lebih baik dr org2 miskin, dan pribumi) utk dikuasai mrk.