JAKARTA - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan walk out dari rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada bukan instruksi dari Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ibu Nurhayati (Ketua Fraksi Demokrat) sudah menjelaskan bahwa SMS itu dari Pak Syarief Hasan, dari Pak SBY tidak ada instruksi (walk out)," katanya di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2014).

Ruhut mengatakan, pesan tersebut merupakan inisiatif Syarief selaku Ketua Harian, kendati dia memiliki fungsi sebagai pelaksana tugas Ketua Umum. Menurutnya, Syarief ingin mempertahankan 10 poin syarat dukungan Demokrat untuk pilkada langsung.

Lanjut Ruhut, seluruh kader Demokrat sempat dibuat terkejut dengan keputusan anggota Fraksi Demokrat walk out seperti dibacakan Benny K Harman. Ruhut menilai, hanya Nurhayati, Max Sopacua, dan Benny K Harman yang terlihat biasa-biasa saja.

"Kami semua kaget, cuma yang tidak kaget itu Ibu Nurhayatai, Pak Max, dan Pak Benny," pungkasnya.

Syarief Hasan memang hadir dalam rapat paripurna 25 September. Dia menyaksikan alotnya pengesahan RUU Pilkada dari atas balkon ruang rapat.

Aksi walk out dilakukan karena 10 poin syarat Demokrat dukung pilkada langsung tidak diakomodir dalam RUU Pilkada. Alhasil Pilkada melalui DPRD diketok palu lewat voting.

Paska aksi walk out dilakukan partai berlambang bintang mercy ini melakukan rapat tertutup di ruang Fraksi yang juga dihadiri Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. (trk)

sumur

Ayo Syarief dan Nurhayati, siap-siap...