Quote:
Original Posted By holysou1►
sy tahu, tp apa pembelaan km?
sayangnya iman kristen itu bukan didasarkan pada alkitab itu ada salahnya atau tidak.
tapi didasarkan pada kesaksian kesaksian bahwa Yesus sudah bangkit.

Quote:
Merekayasa Yesus – Membongkar Pemutarbalikan Injil oleh Ilmuwan
Bab.1 Iman Yang Salah Tempat dan Kecurigaan Yang Salah Sasaran
...
Ketika membaca beberapa buku radikal lain tentang Yesus, saya menemukan bahwa hilangnya keyakinan terhadap keandalan historis Injil-injil Perjanjian Baru terjadi karena iman yang salah tempat dan kecurigaan yang salah sasaran. Yang saya maksud dengan iman yang salah tempat adalah iman pada hal yang salah, seperti mempercayai bahwa Alkitab pasti tidak bisa salah menurut standar idiosinkratik yang ketat dan bahwa kita harus mampu mengharmoniskan keempat injil. Jika iman kita bergantung pada ide ini, terutama dalam pengertian yang kaku, riset ilmiah bisa menuntun pada keruntuhan iman.
Yang saya maksud dengan kecurigaan yang salah sasaran adalah asumsi yang tidak masuk akal bahwa orang sezaman Yesus (maksud-nya, generasi pertama gerakan-Nya) tidak mampu mengingat atau tidak tertarik untuk mengingat dengan akurat apa yang dikatakan dan diperbuat Yesus, dan untuk mewariskannya kepada generasi selanjutnya. Maksudnya adalah kritisisme yang tinggi yang terlalu umum di kalangan para ahli dan tampaknya muncul karena kita mengacaukan kritisisme dengan skeptisisme- maksudnya, berpikir bahwa makin besar keraguan seseorang, ia akan makin kritis. Skeptisisme radikal tidak lebih kritis daripada sikap terlalu mudah percaya.
...
selengkapnya :
http://hitapupondang.wordpress.com/2...-yesus-part-i/
------------------------------------------------------------
Quote:
Original Posted By holysou1►
oh ok.
Lantas dr mana kamu memperoleh kesaksian orang yg melihat kebangkitan yesus?
Apa km pernah melihat yesus bangkit dengan mata kepalamu sendiri?
dari berbagai sumber donk.
dari alkitab dan yang diluar alkitab.

Quote:
Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus;
Fakta Sejarah atau Sekadar Dogma?
...
Fondasi Kekristenan: Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus
Tidak dapat disangkal lagi, kematian dan kebangkitan Kristus adalah pilar atau fondasi iman Kristen yang paling penting. Hal ini bukan hanya ditegaskan oleh para teolog Kristen sepanjang zaman, tetapi juga oleh Rasul Paulus, seorang penulis mayoritas kitab Perjanjian Baru. Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus ia menuliskan satu statement iman yang penting:
“Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal” (1 Korintus 15:17-20). Karena itu, dapat dikatakan bahwa sebenarnya momen perayaan keagamaan terbesar dari kekristenan bukan terletak pada Natal, melainkan Paskah.
Kematian Yesus Kristus di dalam iman Kristen bukan semata-mata sebuah peristiwa meninggalnya seorang tokoh sentral dalam agama Kristen. Peristiwa yang dicatat keempat Injil dalam Perjanjian Baru (PB) itu, sebagaimana yang telah dinubuatkan dalam Alkitab Perjanjian Lama (PL), adalah sarana penyataan kasih sekaligus keadilan Allah kepada manusia yang telah berdosa. Dengan fakta dan realita keberdosaan manusia, tindakan kasih Allah yang berarti mengampuni dan menyelamatkan manusia, harus bertemu dengan natur keadilan-Nya yaitu menghukum dosa dengan kematian. Dengan kematian Kristus sebagai Mesias, maut yang seharusnya menjadi konsekuensi dosa manusia (Roma 3:23; 6:23), akhirnya ditanggung-Nya secara mengerikan di atas kayu salib. Kematian Kristus dalam hal ini bersifat sebagai pengganti (substitusi) bagi manusia berdosa, dan ini adalah satus-satunya jalan untuk memenuhi natur keadilan Allah terhadap dosa-dosa manusia, sekaligus memenuhi natur kasih-Nya yang terus merindukan keselamatan manusia. Dengan demikian, kematian Kristus adalah pengganti yang sempurna (meminjam istilah PL, Kristus adalah penggenapanAnak Domba tak bercacat dan bercela yang harus dikorbankan).
Sama halnya kematian-Nya, peristiwa kebangkitan Kristus merupakan dasar yang sangat penting bagi iman Kristen. Sebagaimana yang telah dikutip di atas, Rasul Paulus secara panjang lebar menyampaikan argumentasi bahwa kebangkitan Kristus adalah dasar utama bagi pengharapan iman Kristen. Ungkapannya yang penting adalah, “Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah iman kita.” Kebangkitan Kristus sangat penting bagi kekristenan karena di dalam kebangkitan Kristus itulah terletak pengharapan bukan saja akan janji keselamatan atau hidup kekal bagi setiap yang percaya, tetapi juga pengharapan akan kebangkitan tubuh bagi setiap orang yang percaya kepada Kristus di akhir zaman nanti. Perjanjian Baru mencatat dengan jelas bahwa kebangkitan Kristus menjadi yang sulung, yang kemudian akan diikuti oleh setiap orang yang percaya kepada-Nya (1 Kor. 15:23; Kol. 1:18).
Permasalahan yang kemudian dihadapi kekristenan sepanjang zaman adalah bahwa fakta kematian dan kebangkitan Yesus Kristus ini dipertanyakan banyak kalangan secara skeptik. Fakta kematian dan kebangkitan Kristus seringkali dianggap tidak lebih dari sekadar dogma kekristenan, tanpa dasar fakta historis sama sekali. Hal ini bukan saja dihadapi oleh kekristenan di abad-abad terakhir, tetapi sejak zaman para rasul (termasuk Paulus) telah banyak upaya untuk menutup fakta sejarah tentang kebangkitan Kristus ini. Catatan Rasul Paulus dalam 1 Korintus 15:1-8 membuktikan secara implisit bahwa ada upaya untuk menutup fakta kebangkitan Kristus pada masa pelayanannya, namun banyak saksi kebangkitan itu yang masih hidup sehingga fakta itu tidak bisa dibelokkan. Dalam catatan Matius 28:11-15, Matius mengagambarkan bahwa sejak hari-hari pertama kebangkitan Kristus, para imam kepala dan tua-tua agama Yahudi sejak dini juga telah berupaya untuk membungkam kesaksian para serdadu romawi yang menjaga kubur Yesus, yang adalah saksi kebangkitan Kristus sendiri. Dengan demikian, tidak mengherankan jika hingga saat ini banyak upaya-upaya untuk “membungkam” fakta historis dari kebangkitan Kristus.
Tulisan singkat ini adalah sebuah upaya sederhana untuk menjelaskan dukungan-dukungan ekstra-biblikal (dari luar Alkitab) dan intra-biblikal (dari dalam Alkitab) akan fakta historis kematian dan kebangkitan Kristus. Di masa peringatan Paskah bagi seluruh umat Kristen ini, semoga tulisan ini dapat menjadi bahan perenungan bersama.
...
selengkapnya :
http://deswaprodei.blogspot.com/2010...s-kristus.html
------------------------------------------------------------------------------------------
Quote:
Original Posted By angel182►
yesus adalah allah ? mengapa bisa dibilang begitu gan ?
apakah karena dia bisa menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dsb ?
bagaimana bisa ALLAH itu jadi manusia gan ?
maaf gan, ane pernah denger tuhan kristen ada 3 / trinitas ?
apakah bunda maria ibunda nya yesus itu termasuk tuhan ?
kenapa tidak pada saat itu juga di datangkan lah kiamat ?
eh iya gan tanya 1x lagi, kalau yesus itu allah kenapa dia tidak tau kapan kiamat itu datang ?

disebut Tuhan karena kesaksian kesaksian orang yang melihat Yesus di jaman itu.
Quote:
kira-kira 20 tahun setelah peristiwa kebangkitan, paulus berkata kepada jemaat di Korintus bahwa kebangkitan adalah fakta yang nyata disaksikan oleh 500 saksi mata, yang banyak diantara mereka masih hidup pada saat itu dan bisa diperiksa kebenarannya. (1 Kor 15:6). Perlu diketahui, berdasarkan penelitian para ahli sejarah Alkitab surat Korintus yang pertama memang ditulis tidak lebih dari tahun 30 M. Ini berarti pada waktu itu masih banyak saksi mata kematian dan kebangkitan Kristus yang hidup. Dengan demikian, ketika Paulus menulis bahwa Kristus telah bangkit, dan bahwa banyak saksi dari kebangkitan itu yang masih hidup, maka ia berbicara dengan risiko yang terlalu tinggi jika yang ia sampaikan hanyalah legenda. Para “musuh-musuh” Kristen yang menjadi saksi kematian dan kebangkitan Kristus tentu saja segera akan mematahkan penyataan Paulus (sekali lagi jika pernyataan itu adalah sebuah legenda atau mitos belaka). Namun hingga abad pertengahan, tidak pernah ada “sanggahan” dari saksi mata yang lain tentang fakta kematian dan kebangkitan Kristus ini.
...
selengkapnya :
http://deswaprodei.blogspot.com/2010...s-kristus.html
pertanyaan kamu yang lain itu berkaitan dengan pemahaman kamu soal tritunggal.
jd kamu mesti paham tritunggal dahulu.
soal tritunggal bisa kamu baca di halaman 1 thread ABKM.