Met wayah gini gan...

langsung aja gan ya, ini cerita bukan hasil copas sebenernya, tapi ini emang terjadi gan, malah kejadiannya baru-baru ini gan...

tokoh
si A: Anak
si B: Bapak
si C: Petani

Setelah 3 bulan menunggu, akhirnya petani dibuat senyum oleh memerahnya cangkok rambutan aceh yang ditanamnya, petani ini memang memiliki 4 pohon rambutan gan, yang satu deket mesjid, yang satu deket makam, yang satunya lagi samping rumah guru ngaji anaknya petani itu.

suatu hari petani itu dikagetkan oleh beberapa bagian buah rambutan itu menghilang, kecurigaan itiu bertambah kuat ketika petani itu mencari tahu dengan melihat langsung dari dahan yang memang sengaja dipatahkan, dan memang itu perbuatan manusia.

keesokan harinya petani itu mencari akal bagaimana caranya supaya rambutannya itu aman dari tangan Jahil. sehingga ia mendapat cara dengan menempelkan beberapa tumbuhan berduri disekeliling badan pohon rambutan itu.

keesokannya lagi, petani mengecek kembali ternyata masih juga ada beberapa yang hilang. Sehingga petani itu geram dan ingin tahu siapa sebetulnya orang malas itu.

setelah lama berpikir petani itu memotong dua pohon bambu yang memang agak besar dan membawanya ke atas pohon rambutannya, dan ternyata petani itu membuat sebuah tempat tidur diatas pohon rambutan supaya rambutannya aman.

Malam haripun tiba, selepas Isya petani itu memastikan bahwa tidak ada yang melihatnya memanjat ke atas pohon rambutan dengan sigap petani itu membawa bahan-bahan yang ia perlukan untuk bergadang.

waktu berlalu sampai pukul 23.00 petani itu belum terlelap, hingga tepat pukul 23.36 petani itu tersenyum, karena dia melihat anak kecil yang sedang memanjat pohon rambutannya.

petani itu membiarkan si anak kecil yang membawa jinjingan sebesar karung terigu memetik rambutannya, dan petanipun langsung turun tanpa diketahui oleh si anak tadi.

setelah jinjingan si anak tadi penuh, si anakpun turun dan saat itu juga petani itu langsung menangkapnya.

C: Dapat banyak de?
A: A...... (kaget melihat muka pemilik rambutan iapun menahan katanya)
C: Kecil-kecil koq udah belajar gag bener, siapa yang ngajarin kamu ini saya laporin bapakmu nanti tau rasa kamu!!!
C: Ayo bawa jinjingannya biar saya antarkan kamu ke orang tua kamu, biar orang tuamu tau kelakuan kamu yang seperti ini!! ketus petani itu dengan geramnya.
A: Gag mau pak dirumah gag ada siapa-siapa. Jawab si anak dengan sangat ketakutan
C: Emang bapak kamu kemana???
A: ..... (ngeliat keatas pohon)
B: .... Jeuh, (ngapain nengok lu tong!!) gumam bapaknya sambil ngejatohin diri dari atas pohon karena malu
C: ..... 6/:@23)4'5:522.,!9;:*/#6?6*#)2+)@_-":;'.,!6/ pinsan kejang-kejang