shantikemAvatar border
TS
shantikem
Ternyata Betul, Jokowi bukan Tokoh PDIP yang Dikehendaki Gantikan Trah Soekarno?
Rakernas PDIP Minta Megawati Mau Jadi Ketum Lagi
Sabtu, 20 September 2014 , 12:47:00

SEMARANG - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan bukan sekadar membahas perubahan strategi dari partai yang selama ini berada di luar pemerintahan menjadi partai pemerintah. Dalam rakernas yang digelar di Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah itu juga terlontar permintaan dari seluruh pengurus PDIP di tingkat provinsi atau dewan pimpinan daerah (DPD) agar Megawati Soekarnoputri kembali memimpin partai pemenang Pemilu 2014 itu untuk 5 tahun lagi.

Menurut Sekretaris Panitia Pengarah Rakernas IV PDIP, Ahmad Basarah, hari ini seluruh DPD PDIP menyampaikan pandangan umum mereka dalam sidang pleno ketiga. Dalam sidang pleno yang berlangsung tertutup itu, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko yang berpidato mewakili 33 DPD se-Indonesia meminta Megawati untuk bersedia kembali dipilih menjadi ketua umum (ketum).

“Dalam pidato itu secara aklamasi, mewakili seluruh 33 DPD tampil untuk menyampaikan sebuah permohonan politik. Untuk diminta kesediaannya (Megawati, red) kembali menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan akan dikukuhkan di Kongres IV 2015,” ujar Basarah dalam jumpa pers di sela-sela Rakernas IV PDIP, Sabtu (20/9).

Sedangkan Ketua Panitia Pengarah Rakernas IV PDIP, Andreas Hugo Pareira mengatakan, permintaan DPD-DPD agar Megawati bersedia memimpin PDIP kembali dalam kongres IV yang digelar April 2015 nanti sudah dibahas di tingkat akar rumput. Sebab, sebelumnya DPD-DPD PDIP sudah menggelar rapat dengan para pimpinan cabang (DPC) partai berlambang kepala banteng itu.

Andreas menambahkan, aspirasi agar Megawati bersedia kembali memimpin PDIP itu akan dimatangkan dalam rakernas. Dengan demikian, Kongres IV PDIP tahun depan tinggal ketok palu. “Aspirasi ini akan jada putusan rakernas, mengikat secara keseluruhan kader partai di semua tingkatan,” pungkas Andreas
http://www.jpnn.com/read/2014/09/20/...di-Ketum-Lagi-


Tjahjo: PDIP Harus Dipimpin Trah Bung Karno
Sabtu, 20 September 2014 , 20:02:00

SEMARANG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo mengaku sependapat dengan aspirasi para pengurus partainya di tingkat provinsi yang menginginkan agar Megawati Soekarnoputri dipilih lagi menjadi ketua umum di partai berlambang kepala banteng itu. Tjahjo bahkan menyebut sudah seharusnya PDIP dipimpin trah Soekarno.

“Saya berpendapat, selama ini partai (PDIP, red) ada yang memimpin keluarga Bung Karno. Saya masih ingin partai dipimpin Ibu Megawati,” kata Tjahjo di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di Semarang, Sabtu (20/9) malam.

Lebih lanjut Tjahjo mengatakan bahwa dari sisi sejarah, keberadaan PDIP saat ini tak terlepas dari PNI yang didirikan Bung Karno. Sementara faktor Megawati, lanjut Tjahjo, sangat penting sebagai perekat kader-kader PDIP. Selain itu, “Jadi partai ini haruslah dipimpin oleh trah Bung Karno,” tegasnya.

Bagaimana dengan kader PDIP yang bukan trah Bung Karno? “Kan masih ada posisi sekjen,” kata Tjahjo sembari tersenyum.

Hanya saja Tjahjo juga mengatakan bahwa rakernas bukan ajang untuk memilih ketua umum. Sebab, PDIP punya forum kongres untuk memilih ketua umum.

“Rakernas bukan forumnya (memilih Megawati kembali sebagai Ketua Umum PDIP, red). Ini hanya rekomendasii yang akan diputuskan dalam kongres,” pungkas Tjahjo.(
http://www.jpnn.com/read/2014/09/20/...ah-Bung-Karno-


Puan Tegaskan PDIP Masih Butuh Megawati untuk Pemersatu
Sabtu, 20 September 2014 , 16:33:00

SEMARANG - Seluruh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP yang hadir pada rapat kerja nasional (rakernas) di Marina Convention Center, Semarang Jawa Tengah secara aklamasi meminta Megawati Soekarnoputri bersedia untuk dipilih lagi menjadi ketua umum partai berlambang kepala banteng itu. Megawati pun sudah melontarkan kesediannya untuk memimpin PDIP untuk periode kepengurusan 2015-2020.

Kesediaan Megawati dipilih lagi sebagai Ketua Umum PDIP itu disampaikan putrinya, Puan Maharani yang juga Ketua Panitia Pelaksana Rakernas IV PDIP. Puan mengatakan, Megawati sudah menyatakan kesiapannya untuk dipilih lagi sebagai ketua umum partai pemenang Pemilu 2014 itu.

“Alhamdulilah Bu Mega menyatakan kesiapannya apabila kemudian seluruh struktur 33 DPD yang mewakili seluruh DPC yang hadir di rakernas meminta beliau (dipilih lagi) untuk kongres yang akan datang,” kata Puan di sela-sela rakernas, Sabtu (20/9)

Namun, Puan menegaskan bahwa rakernas bukanlah ajang untuk memilih ketua umum. Sebab, PDIP punya ajang kongres yang merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi.

“Rakernas tetap rakernas. Kongres tetap kongres. Tidak bisa dalam rakernas ini kemudian ada semi atau setengah atau tiga perempat kongres. Tetapi memang dalam pandangan 33 DPD yang disampaikan tadi pagi menginginkan Ibu Mega maju sebagai ketua umum pada kongres yang akan datang,” lanjut Puan.

Menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP itu, aspirasi dari 33 DPD itu akan ditampung dalam keputusan rakernas. “Untuk dibawa ke kongres yang akan datang,” tegasnya.

Apakah PDIP memang masih membutuhkan keputusan politik Megawati sehingga akan dipilih lagi sebagai ketua umum? Puan tak menampiknya.

“Saya yakin bahwa nanti dalam kongres yang akan datang, bagaimana menuju jembatan emas (pemilu) 2019 memang bisa terjaga dengan adanya Bu Mega menjadi ketua umum,” tandas Puan.

Sementara saat ditanya soal semangat regenerasi di PDIP jika Megawati dipilih menjadi ketua umum lagi, Puan menegaskan bahwa partainya sudah melakukan regenerasi dengan memunculkan kader-kader untuk menduduki posisi penting di eksekutif maupun legislatif. Salah satu contohnya adalah Joko Widodo yang sebentar lagi akan dilantik menjadi Presiden RI 2014-2019.

“Jadi kaderisasi dan regenerasi tentu saja buat kami itu hal utama yang dilakukan dalam konsolidasi 10 tahunan ini. Kaitannya dengan ketum, masih ada sosok Ibu Mega yang menjadi perekat dan pemersatu di kami dan semua itu diputuskan sesuai mekanisme internal yang berlaku di PDIP,” tegasnya
http://www.jpnn.com/read/2014/09/20/...tuk-Pemersatu-

Penerus Mega di PDIP
Rumor 'Soekarno Kecil' Disiapkan Jadi Penerus Tahta Mega
Rabu, 19/06/2013 13:16 WIB


Dinasti Megawati

Jakarta - Tak banyak orang mengenal Prananda Prabowo. Anak kedua Mega yang dikenal sebagai 'Mysterious Man' ini kabarnya disiapkan menjadi penerus tahta ibunya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Saya yakin sekali Ibu (Mega) mempersiapkan sesuatu. Karena Prananda ini lebih punya wibawa," kata sumber detikcom di internal PDIP, Rabu (19/6/2013).

Di internal PDIP, Prananda yang sering disebut 'Soekarno Kecil' karena menjaga ideologi kakeknya itu, saat ini menjabat ketua Situation Room, ruang kendali dan analisa situasi di PDIP. Anak kedua Megawati dari suami pertamanya, almarhum Lettu Penerbang Surindro Supjarso ini lebih dikenal sebagai 'man behind the door'.

Kemunculan Prananda ke publik memang terbilang sangat jarang. Prananda sempat membuat heboh Kongres PDIP di Bali pada tahun 2010 silam. Saat itu, ia hadir dalam jumpa pers bersama sang ibu dan politikus PDIP Pramono Anung. Ia bahkan sempat digadang-gadang menjadi calon ketua umum pengganti Megawati. Itulah kali pertama Prananda muncul ke publik.

Setelah itu Prananda sering terlibat dalam penyusunan pidato politik sang ibu, Megawati Soekarnoputri. Prananda kerap membantu mencarikan kutipan pidato-pidato Bung Karno, kakeknya, untuk dimasukkan ke bahan pidato politik Mega. "Ibu Mega yang minta Nanan masuk ke pengurus inti partai, di Situation Room. Ini adalah pijakan awal, menunggu waktu yang tepat untuk memunculkan ke permukaan," kata sumber detikcom.

Namun selain Prananda, yang tampak disiapkan menjadi penerus Mega adalah adik Prananda, Puan Maharani. Anak Mega dari suami Taufiq Kiemas ini karier politiknya jauh lebih moncer dari Prananda.

Karier cemerlang Puan di PDIP tak lepas dari dorongan ayahnya, almarhum Taufiq Kiemas. Saat Kongres PDIP di Bali pada 2010 lalu, Puan berhasil duduk sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Hubungan Antar-Lembaga. Karier Puan juga mulus di DPR. Belum genap satu periode di DPR, Puan sudah duduk sebagai ketua Fraksi PDIP.

Lalu siapakah yang akan ditunjuk Mega sebagai pewaris tahtanya? Apakah putra mahkotanya, Prananda dan Puan, tokoh kuat di PDIP seperti Tjahjo Kumolo dan Pramono Anung, ataukah tokoh muda PDIP seperti Joko Widodo (Jokowi) yang tengah fenomenal?
http://news.detik.com/read/2013/06/1...rus-tahta-mega


Elite PDIP: Jokowi Tak Usah Gantikan Megawati di Partai
Saiful Munir
Sabtu, 30 Agustus 2014 − 14:47 WIB



JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan melaksanakan kongres. Dalam acara itu salah satu agendanya adalah mengenai posisi ketua umum partai yang sekarang dijabat Megawati Soekarnoputri.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Effendi Simbolon menyampaikan, pihaknya memiliki banyak kader potensial. Hanya saja, saat ini nama Megawati Soekarnoputri masih masih menempati posisi teratas berpeluang menjadi orang nomor satu di partai berlambang kepala banteng tersebut. "Peluang Ibu Mega menjadi ketua umum lagi masih sangat besar," kata Effendi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (30/8/2014).

Sementara itu mengenai peluang Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDIP ditegaskan oleh Effendi, presiden terpilih itu tidak akan menggantikan Megawati Soekarnoputri di partai. "Tidaklah, Pak Jokowi jadi presiden saja. Kami sebagai partai pengusung utama, bekerja sama bersinergi saja," tegasnya.
http://nasional.sindonews.com/read/8...wati-di-partai

-------------------------

Ada kekhawatiran tampaknya, bercermin dari sikap Ahok yang seenaknya keluar dari parpol yang memperjuangkannya menjadi Wagub DKI Jakarta ... bahwa Jokowi bisa aja meniru si Ahok di 2019 kelak. Apalagi diketahui kalau Jokowi itu aslinya bukan orang partai PDIP sejati (maksudnya bukan kader parpol PDIP asli dan sejati sedari awalnya).


emoticon-Ngakak
0
5.2K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan