- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Karya Seni Rupa Anak Negeri Yang Patut Diacungi Jempol


TS
battencourt
Karya Seni Rupa Anak Negeri Yang Patut Diacungi Jempol


Quote:



Quote:
Ah Thread/Postingan kaya gini aja Lo posting di KASKUS, Gg bermutu gan.!!
Weiittt...santai aje gan, ane cuma ngenalin para seniman di negeri kita aje
& Sepatutnya kita juga apresiasi mereka, biar mereka dikenal oleh masyarakat dunia. Ok?
Oke deh gan tanpa banyak cincong ane kasih aje deh siapa aje & Seperti apa karya2nya



Weiittt...santai aje gan, ane cuma ngenalin para seniman di negeri kita aje

Oke deh gan tanpa banyak cincong ane kasih aje deh siapa aje & Seperti apa karya2nya



Quote:
1. Bambang Hariyonoriyanto
Diantara Jarak Bata Ruang dan Waktu
Riyanto,60x76 cm, pensil warna di kertas

Pengertian Dari Lukisan Tersebut :
Kelangsungan hidup suatu suku bangsa salah satunya ditentukan dengan identitas diri suku bangsa tersebut. Negara berkembang merupakan negara yang rawan akan identitas dirinya, apalagi dengan adanya globalisasi atau intervensi dari negara – negara maju. Banyak dari masyarakat di negara berkembang yang belum siap dengan adanya perubahan yang terjadi di negaranya, lalu mereka mencari identitas dirinya dengan mengadopsi kebudayaan – kebudayaan asing yang kadang justru bertentangan dengan adat maupun norma – norma yang berlaku di masyarakat itu sendiri. Kadang mereka juga tidak selektif dalam hal memilih mana yang baik dan yang buruk dalam mengadopsi kebudayaan – kebudayaan asing tersebut. Yang lebih parah lagi, bagi mereka sebuah identitas pribadi sudah cukup mewakili dirinya atau bangsanyatanpa dengan adanya landasan norma- norma yang berlaku di masyarakatnya. Yang akhirnya, terjadilah krisis identitas sehingga kesenjangan – kesenjangan sosial pun terjadi dan tak dapat terelakan lagi.
Kelangsungan hidup suatu suku bangsa salah satunya ditentukan dengan identitas diri suku bangsa tersebut. Negara berkembang merupakan negara yang rawan akan identitas dirinya, apalagi dengan adanya globalisasi atau intervensi dari negara – negara maju. Banyak dari masyarakat di negara berkembang yang belum siap dengan adanya perubahan yang terjadi di negaranya, lalu mereka mencari identitas dirinya dengan mengadopsi kebudayaan – kebudayaan asing yang kadang justru bertentangan dengan adat maupun norma – norma yang berlaku di masyarakat itu sendiri. Kadang mereka juga tidak selektif dalam hal memilih mana yang baik dan yang buruk dalam mengadopsi kebudayaan – kebudayaan asing tersebut. Yang lebih parah lagi, bagi mereka sebuah identitas pribadi sudah cukup mewakili dirinya atau bangsanyatanpa dengan adanya landasan norma- norma yang berlaku di masyarakatnya. Yang akhirnya, terjadilah krisis identitas sehingga kesenjangan – kesenjangan sosial pun terjadi dan tak dapat terelakan lagi.
Quote:
2. Angga Sukma Permana
Lie Of Life
Yogyakarta, lokasi Pengasih RT 01 RW 01 Kel/Kec. Pengasih, Kulon Progo 55652, merupakan salah satu peserta yang masuk nominator 83 besar dalam International Painting Competition JAKARTA ART AWARD 2010

Quote:
3. Andi Hartana
LU...LU...GUA...GUA...!
150 x 200 cm, acrylic on canvas

Pengertian Dari Lukisan Ini :
Kesombongan, keangkuhan, kemewahan, telah menjadi “Live style” masyarakat perkotaan, sikap individualisme pun menjadi rangkaiannya dalam gaya hidup tersebut, sehingga solidaritas kebersamaan dalam bermasyarakat menjadi sirna. Kearifan, keramahan yang menjadi harapan hanyalah menjadi text – text yang tersisa.
Kesombongan, keangkuhan, kemewahan, telah menjadi “Live style” masyarakat perkotaan, sikap individualisme pun menjadi rangkaiannya dalam gaya hidup tersebut, sehingga solidaritas kebersamaan dalam bermasyarakat menjadi sirna. Kearifan, keramahan yang menjadi harapan hanyalah menjadi text – text yang tersisa.
Quote:
4. Ampun Sutrisno
FIGHT AGAINST POLUTION
Jakarta, Pasar seni Ancol Blok C-31 Jakarta Utara

Sari Patinya :
Disini saya menggambarkan icon Semar untuk mengenang sifat-sifat bijaksana beliau yang mampu mengimbangi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Dalam hal menanggapi kehidupan kota besar yang identik dengan pencemaran serta polusi yang berlebihan, kita harus memprovokasi diri sendiri untuk membangun dan merespon kemajuan teknologi dan industri agar selalu mempertimbangkan kehidupan masyarakat sekitar dan memprioritaskan penghijauan.
Disini saya menggambarkan icon Semar untuk mengenang sifat-sifat bijaksana beliau yang mampu mengimbangi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Dalam hal menanggapi kehidupan kota besar yang identik dengan pencemaran serta polusi yang berlebihan, kita harus memprovokasi diri sendiri untuk membangun dan merespon kemajuan teknologi dan industri agar selalu mempertimbangkan kehidupan masyarakat sekitar dan memprioritaskan penghijauan.
- “ Tebarkan pesona hijau seiring modernisasi kota besar untuk melawan polusi...!!! “
- “ Sehingga tercipta lingkungan hidup yang asri, dinamis dan maju terprogress. “
Quote:
5. Ahmad Santoso
Tanda Perbaikan Hidup
karya Ahmad Santoso, 160 x 200 cm, pensil di kanvas

Isi Yang Terkandung Dilukisan Ini Adalah :
Karya ini menceritakan situasi masyarakat kota besar yang memungkinakn gedung – gedung tak perpagar tembok dengan tetangga agar terjadi keakraban antara lingkungan dan masyarakatnya supaya sedikit mengikis sikap individualistik dan gaya hidup dominan. Saya merupamakan dari wajah ibu kota yang hidup sepenuhnya dengan maksud nyaman, tentram dan bisa di nikmati seluruh warganya.
Karya ini menceritakan situasi masyarakat kota besar yang memungkinakn gedung – gedung tak perpagar tembok dengan tetangga agar terjadi keakraban antara lingkungan dan masyarakatnya supaya sedikit mengikis sikap individualistik dan gaya hidup dominan. Saya merupamakan dari wajah ibu kota yang hidup sepenuhnya dengan maksud nyaman, tentram dan bisa di nikmati seluruh warganya.
Quote:
6. Agung Hanafi Purboaji
Kring-kring Gowes-Gowes
145x200 cm, mix media

Maksud Si Seniman :
Permasalahan kota besar di seluruh dunia relative sama, terutama di Negara-negara dunia ketiga tidak terkecuali di Jakarta dimana berkumpulnya manusia dari berbagai macam latar belakang yang berbeda akan membawa segala permasalahan yang kompleks dan menjadi tugas setiap individu yang menghuni kota tersebut untuk mengatasi setiap persoalan, meskipun kadang bersinggungan untuk lebih mementingkan kepentingan bersama yang lebih besar dengan meminimalisir sekecil mungkin ada pihak yang dirugikan kepentingannya.
Permasalahan kota besar di seluruh dunia relative sama, terutama di Negara-negara dunia ketiga tidak terkecuali di Jakarta dimana berkumpulnya manusia dari berbagai macam latar belakang yang berbeda akan membawa segala permasalahan yang kompleks dan menjadi tugas setiap individu yang menghuni kota tersebut untuk mengatasi setiap persoalan, meskipun kadang bersinggungan untuk lebih mementingkan kepentingan bersama yang lebih besar dengan meminimalisir sekecil mungkin ada pihak yang dirugikan kepentingannya.
Quote:
7. Agung Suryanto
City Of Tomorrow
200 x 200 cm, media: acrylic, pensil di kanvas

Narasi tentang kota masa depan – City of tomorrow. Adalah tentang kota yang beraktifitas dan hidup selama 24 jam penuh tanpa henti. Seperti halnya mesin pabrik yang sedang berproduksi.
Kota yang tiada pernah tidur, baik siang maupun malam.
Kota yang berisikan ruang-ruang yang saling mengisi, tumpang tindih, menghimpit, bahkan sampai pada perebutan ruang. Dari ruang ruang bawah – atas, dari darat – udara, dari hunian sampai komersial.
Kota yang tersusun dari ruang-ruang yang terbolak-balik, saling sengkarut, tanpa adanya ‘gravitasi’ yang absolut.
Kota yang tiada pernah tidur, baik siang maupun malam.
Kota yang berisikan ruang-ruang yang saling mengisi, tumpang tindih, menghimpit, bahkan sampai pada perebutan ruang. Dari ruang ruang bawah – atas, dari darat – udara, dari hunian sampai komersial.
Kota yang tersusun dari ruang-ruang yang terbolak-balik, saling sengkarut, tanpa adanya ‘gravitasi’ yang absolut.
Quote:
8. Jongko Soepeno
Batavia
Asemka
Wayang Beber
Quote:
9. Paul Hendro
Tenang
Quote:
10. Iwan Ismael
Rig Balon
Quote:
11. Jaka SP
Panen Teh

Air Terjun

Quote:
12. Putu Suyadnya
Ketagihan Makanan Fast Food
150x150 cm, acrylic on canvas

Curhatan Pelukis :
Dalam karya ini pelukis mencoba memvisualisasikan sebuah kondisi kehidupan masyarakat Indonesia masa kini, khususnya yang sering terjadi pada kota-kota besar / kota megapolitan, dimana sebagian besar gaya hidup masyarakat kota masa kini dalam kehidupannya semakin tenggelam ke dalam perpusaran hawa nafsunya, yakni semakin terbuai akan benda-benda, tanda-tanda dan makna-makna semu, sehingga menjadikannya sebagai makhluk consumer sejati. Pada era globalisasi ini pola hidup masyarakat masa kini cenderung terbuai akan produk-produk masa kini yang tergolong produk instan seperti makanan cepat saji (fastfood) yang mampu memberikan kesan praktis, efisien namun tetap mengandung nilai prestise yang mampu mendongkrak status social kehidupannya di masyarakat. Bagi kebanyakan orang, kota besar merupakan tempat untuk berlomba-lomba mengejar kedudukan, kekayaan, citra, prestise dan ketenarano, maka dari itu tidak dipungkiri kota-kota besar banyak ditinggali oleh penduduk urban dari berbagai penjuru yang mencoba untuk mencari peruntungannya di kota.
Disini pelukis menggambarkan sesosok figure manusia dengan karakter wayang (Gatot Kaca) yang bertubuh tambun sedang ketagihan makanan fast food yaitu makanan cepat saji yang dapat dimakan secepatnya tanpa repot-repot menyiapkannya (merupakan makanan hasil dari kebudayaan imperialis). Karakter wayang yang pelukis tampilkan dimaksudkan sebagai penggambaran dari kelokalan masyarakat Indonesia seutuhnya, yakni sebagai masyarakat madani yang memiliki dasar atau pola hidup dengan tradisi timur yang sarat akan nilai-nilai moral dan spiritual. Sedangkan bentuk figure bertubuh tambun, hal ini dimaksudkan sebagai visualisasi dari masyarakat Indonesia masa kini yang semakin hanyut dalam kondisi ektase konsumerisme, yakni kondisi masyarakat yang dalam perjalanan hidupnya semakin tenggelam dalam perpusaran hawa nafsunya, dimana secara tidak langsung telah mengakibatkan memudarnya nilai-nilai moral dan spiritual yang juga berdampak pada hilangnya sebuah jati diri / identitas bangsa.
Dalam karya ini pelukis mencoba memvisualisasikan sebuah kondisi kehidupan masyarakat Indonesia masa kini, khususnya yang sering terjadi pada kota-kota besar / kota megapolitan, dimana sebagian besar gaya hidup masyarakat kota masa kini dalam kehidupannya semakin tenggelam ke dalam perpusaran hawa nafsunya, yakni semakin terbuai akan benda-benda, tanda-tanda dan makna-makna semu, sehingga menjadikannya sebagai makhluk consumer sejati. Pada era globalisasi ini pola hidup masyarakat masa kini cenderung terbuai akan produk-produk masa kini yang tergolong produk instan seperti makanan cepat saji (fastfood) yang mampu memberikan kesan praktis, efisien namun tetap mengandung nilai prestise yang mampu mendongkrak status social kehidupannya di masyarakat. Bagi kebanyakan orang, kota besar merupakan tempat untuk berlomba-lomba mengejar kedudukan, kekayaan, citra, prestise dan ketenarano, maka dari itu tidak dipungkiri kota-kota besar banyak ditinggali oleh penduduk urban dari berbagai penjuru yang mencoba untuk mencari peruntungannya di kota.
Disini pelukis menggambarkan sesosok figure manusia dengan karakter wayang (Gatot Kaca) yang bertubuh tambun sedang ketagihan makanan fast food yaitu makanan cepat saji yang dapat dimakan secepatnya tanpa repot-repot menyiapkannya (merupakan makanan hasil dari kebudayaan imperialis). Karakter wayang yang pelukis tampilkan dimaksudkan sebagai penggambaran dari kelokalan masyarakat Indonesia seutuhnya, yakni sebagai masyarakat madani yang memiliki dasar atau pola hidup dengan tradisi timur yang sarat akan nilai-nilai moral dan spiritual. Sedangkan bentuk figure bertubuh tambun, hal ini dimaksudkan sebagai visualisasi dari masyarakat Indonesia masa kini yang semakin hanyut dalam kondisi ektase konsumerisme, yakni kondisi masyarakat yang dalam perjalanan hidupnya semakin tenggelam dalam perpusaran hawa nafsunya, dimana secara tidak langsung telah mengakibatkan memudarnya nilai-nilai moral dan spiritual yang juga berdampak pada hilangnya sebuah jati diri / identitas bangsa.
Quote:
Hatur Nuhun ya Kepada Agan/wati semua Yang Udah Sempetin Baca Thread Ane
Aje ye gan Jika Berkenan

Quote:

Silent Reader Bantu Rate 5
Aje Ye..!!

Diubah oleh battencourt 20-09-2014 13:19
0
3.3K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan