Jumat, 19 September 2014 06:01 WIB
TRIBUN PEKANBARU/Theo Rizky
Ilustrasi
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (DPPK) Kabupaten Cianjur mulai mengawasi peredaran hewan kurban, yakni sapi dan domba, menjelang hari raya Iduladha ini. Pasalnya Kabupaten Cianjur masih memasok hewan kurban terutama untuk jenis sapi dari luar daerah.
Petugas kesehatan hewan DPPK Kabupaten Cianjur, drh Kharisudin, mengatakan, penyakit hewan yang cukup membahayakan dan rawan masuk ke Kabupaten Cianjur adalah sapi yang terkena antraks.
Menurutnya, sapi yang cenderung terkena antraks berasal dari daerah Jateng dan Jatim. Di samping itu Kabupaten Cianjur berdekatan dengan wilayah endemis antraks.
"Tapi yang kita waspadai sebenarnya dari Purwakarta, karena sapi di Kabupaten Cianjur merupakan kiriman dari sana.
Purwakarta itu tempat penampungan ternak dari berbagai daerah. Itu yang kami waspadai karena bisa saja sapi yang terkena antraks dan penyakit lainnya masuk ke Kabupaten Cianjur dan itu masih
dalam pemantauan kami," ujar Kharisudin.
Dikatakan Kharisudin, berdasarkan pemantauan di sejumlah pedagang hewan kurban yang mulai marak di jalan protokol dan pasar hewan, belum ditemukan sapi dan domba yang berpenyakit berbahaya.
Sejauh ini baru ditemukan hewan kurban yang mengalami sakit mata dan stres akibat dari perjalanan jauh.
"Penyakit seperti itu biasanya 3-4 hari sudah sembuh dengan dikasih vitamin saja dan tidak masalah untuk dikonsumsi," katanya.
Menurutnya, semua hewan yang masuk ke Kabupaten Cianjur harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan dari dinas peternakan daerah asal. "Pada waktu hari raya kurban pun kami juga melakukan pengawasan di lokasi pemotongan," kata Kharisudin di Pasar
Hewan Cianjur, Kamis (18/9). Kharisudin menambahkan, petugas kesehatan hewan sudah menyebarkan kalung kesehatan hewan ke sejumlah pedagang hewan kurban.
Namun ia menyebut, kalung kesehatan itu belum menjamin hewan yang akan dikurbankan layak konsumsi atau tidak berpenyakit. Menyusul pelaksanaan hari raya Iduladha masih menyisakan waktu sekitar 23 hari lagi.
"Untuk pembeli harus waspada ketika membeli dan memilih dengan melihat fisik yang tidak ada kelainan dan melihat nafsu makan hewan tersebut.
Ketika ada kelainan, jangan dibeli dan laporkan ke kami," kata Kharisudin.(cis)
Baru tahu kalau Purwakarta ternyata merupakan basis kuat sapi 
Quote:
Semoga informasi sederhana ini bisa bermanfaat 