Kaskus

Entertainment

ganisrumpokoAvatar border
TS
ganisrumpoko
Antara Cinta Anak dan Kemacetan Lalu lintas
Sudah lama nggak ketemu, teman yang sebut saja namanya Bejo, sekarang kelihatan tambah oke. Wah, si Bejo sudah makin mapan nih kelihatannya. Dulu naik motor butut eh sekarang naik mobil sedan baru. Memang denger-denger nih si Bejo sekarang sudah diangkat jadi manager di tempatnya kerja. Pantesan tambah kece. Asyik bisa minta traktir nih. Dan benar saja, cuma macing dikit eh dia nyanggupin buat makan-makan di resotoran. Sekalian deh kita ngobrol ngalor-ngidul. Maklum, udah lama nggak ketemu.
"Kayaknya kerjaanmu lancar ya, Jo?" godaku.
"Ya begini-begini saja, tetap kuli," jawab Bejo sambil tertawa. Bejo memang selalu merendah.
"Anak-anakmu gimana? Sehat kan? Udah pada lulus?" masih dalam suasana basa-basi.
"Yang besar masih kuliah. Nomor dua kelas 3 SMA di kejuruan. Yang kecil baru aja tahun ini masuk SMA keterima di sekolah negeri," tuturnya.
"Wah pinter-pinter ya anakmu. Terus kamu kerepotan dong tiap pagi nganter ke sana ke mari sekolahnya beda-beda. Ada sopir?"
"Oh enggak. Mereka bawa motor," jawab Bejo santai.
"Wuih jadi ketiga anakmu, masing-masing punya motor sendiri?" tanyaku takjub.
Iya ketakjubanku ini memang berlebihan. Pemikiran yang timbul, pantesan aja ya jalanan tambah macet.
"Kok nggak yang SMA naik angkutan aja? SMA kejuruan itu kan nggak jauh dari rumahmu. Atau yang kuliah kan jadwalnya lebih flexibel jadi bisa anter jempeu adiknya?" aku mulai kepo.
"Kasihan lah kalau naik angkutan, harus berangkat lebih pagi kan karena nunggu angkutan. Kalau yang besar suruh antar jemput mana mau dia. Tiap hari aja pulang malam bareng dengan pulangku ngantor. Nggak tahu tuh ada kegiatan apa aja di kampus. Lagi pula, teman-temannya kan pada bawa motor sendiri, kasian kan kalo cuma mereka sendiri yang nggak punya motor sendiri," jawab Bejo.

Aku manggut-manggut. Antara mengerti dan bingung. Pikiranku teringat sama sebuah lagu yang cukup ngetop. bis sekolah yang kutunggu…kutunggu…ku nanti-nanti... Mungkin memang aku yang susah move-on dari generasiku sekolah dulu. Seperti yang digambarkan lagu bis sekolah itu, memang rasanya dulu asyik banget bisa ke sekolah naik angkot ramai-ramai bersama teman-teman. Di angkot itu kadang bisa ketemu anak sekolah lain, saling tukar pandang, tukar senyum, tukar nama deh… hihihi…

Apalah daya zaman sudah semakin berubah seiring murahnya kredit motor. Jadi cabe-cabean yang goncengan bertiga bahkan berempat kayaknya masih lebih gaya dibanding harus naik angkutan umum.



Well, cerita ini hanyalah fiktif belaka ya gan… Cuma lagi iseng aja siang-siang gini heheheemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakak
0
788
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan