VIVAnews - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Antonius Kosasih, mengatakan, idealnya, pihaknya mengoperasikan sebanyak 1.300 bus TransJakarta untuk melayani kebutuhan transportasi warga Jakarta di seluruh koridor busway.

Namun, menurut dia, saat ini Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut hanya mengoperasikan 700 bus dengan kondisi yang berbeda-beda. Jumlah dan kondisi tersebut dinilai masih belum memenuhi standar pelayanan transportasi yang layak untuk warga Jakarta.

"Dari 700 bus itu, hanya 450 bus yang berkondisi bagus, sedangkan 250 busnya harus diganti. Karena itu, kita harus melakukan pengadaan sebanyak 850 bus sampai tahun depan," ujar Kosasih, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 11 September 2014.

Untuk melakukan pengadaan bus, Kosasih mengatakan, pihaknya akan memperpanjang kontrak dengan operator bus existing yang kini sudah mengoperasikan armada TransJakarta di 12 koridor yang sudah ada.

Menurut dia, hal tersebut dilakukan karena operator-operator bus tersebut dinilai telah mengetahui standar pelayanan yang telah diberlakukan dalam mengoperasikan TransJakarta selama ini.

"Operator existing ini kontraknya akan segera habis. Kami tawarkan mereka lanjutkan program, tapi harus ikuti standar yang berlaku. Misalnya, kami ada bus bermerek ini, jumlahnya sekian, spesifikasinya ini, jumlah gaji sopir harus sekian dan bahan bakar pakai tipe ini, kalau mereka mau, ya kami perpanjang kontrak mereka," ujar Kosasih.

Kosasih mengatakan, pemenuhan target 1.300 bus itu diperkirakan baru bisa tercapai sepenuhnya pada 2016.

Pihaknya saat ini masih harus menjalankan mekanisme hukum untuk melanjutkan kerja sama dengan operator existing dan membuka kesempatan kepada operator lain untuk ikut bergabung dengan mekanisme tender.

"Minimal sampai 2016 kami targetkan selesai pengadaan ini. Karena pengadaannya kemungkinan baru dimulai tahun depan. Operator lama bisa ditunjuk langsung, dan operator baru harus melalui proses lelang. Tapi tetap, mereka semua harus mengikuti standar kami," ujarnya.

Moda transportasi TransJakarta busway beroperasi di Jakarta sejak 2004 yang lalu. Ke-12 koridor yang melintasi hampir seluruh wilayah Jakarta saat ini dioperasikan oleh operator yang berbeda-beda seperti Maya Sari Bakti, PPD, PT Transportasi Jakarta, dan lain-lain.

Operasional TransJakarta saat ini masih dilakukan oleh UPT TransJakarta yang berada di bawah birokrasi Dinas Perhubungan DKI.

Dia menambahkan, untuk meningkatkan profesionalitas dan kualitas pelayanan, pada 2015, operasional sarana transportasi massal publik itu akan dialihkan sepenuhnya kepada PT Transportasi Jakarta yang merupakan sebuah BUMD sahamnya mayoritas dimiliki oleh Pemprov DKI. (art)

Sumber : http://metro.news.viva.co.id/news/re...s-transjakarta

TS :
pejabatnya sibuk pencitraan di media, pelayanan masyarakat yang harusnya paling diperhatikan karena berpotensi mengurangi macet --> salah satu janji besar kampanye pejabatnya, malah diabaikan...

pengadaan baru 2015 karena maksa mau beli satu merek tertentu. 2016 busnya baru masuk, 2017 penjabatnya dah kabur