- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Setelah Lulus Kuliah, Ini yang Mungkin Kamu Sesali…


TS
aylaolshop
Setelah Lulus Kuliah, Ini yang Mungkin Kamu Sesali…
Quote:

Halloo Agan-aganwati semua!!!
Ane nubie cuman mau berbagi info tentang
"Yang Mungkin Sesali Setelah Lulus Kuliah".
Mohon maaf kalo ternyata


Mohon maaf juga kalo thread ane mungkin rada mirip dengan thread lain yang pernah agan baca

Jikalau ada yang salah mohon kasih komeng.
Tapi sebelumnya budayakan komeng bermutu dan

Langsung dimulai aja ya gan!
Ane nubie cuman mau berbagi info tentang
"Yang Mungkin Sesali Setelah Lulus Kuliah".
Mohon maaf kalo ternyata


Mohon maaf juga kalo thread ane mungkin rada mirip dengan thread lain yang pernah agan baca

Jikalau ada yang salah mohon kasih komeng.
Tapi sebelumnya budayakan komeng bermutu dan

Langsung dimulai aja ya gan!
Quote:
Kuliah bisa menjadi masa-masa yang paling potensial dalam hidup.
Setiap mahasiswa punya kesempatan untuk berprestasi, dapat IPK cum laude, memimpin organisasi, dikenal para dosen, hingga jadi idola adik-adik tingkat.
Sayangnya, tidak semua mahasiswa bisa memanfaatkan masa kuliahnya dengan maksimal.
Rasa malas dan sikap acuh-tak-acuh bisa membuat seseorang melewatkan kesempatan emas ini begitu saja.
Setelah lulus, yang tersisa pun hanya penyesalan dan harapan untuk bisa mengulang masa kuliah lagi.
Hm…sebenarnya apa aja sih yang mungkin agan/aganwati sesali setelah lulus kuliah?
Setiap mahasiswa punya kesempatan untuk berprestasi, dapat IPK cum laude, memimpin organisasi, dikenal para dosen, hingga jadi idola adik-adik tingkat.
Sayangnya, tidak semua mahasiswa bisa memanfaatkan masa kuliahnya dengan maksimal.
Rasa malas dan sikap acuh-tak-acuh bisa membuat seseorang melewatkan kesempatan emas ini begitu saja.
Setelah lulus, yang tersisa pun hanya penyesalan dan harapan untuk bisa mengulang masa kuliah lagi.
Hm…sebenarnya apa aja sih yang mungkin agan/aganwati sesali setelah lulus kuliah?
Quote:
Simak disini yuk, supaya agan/aganwati yang masih punya waktu dan kesempatan untuk menempuh bangku kuliah bisa terhindar dari sesal di masa depan.
Quote:
Quote:
1. Bolos Kuliah Sekadar Demi Nongkrong di Kantin
Menilik usia mereka, mahasiswa sudah pantas dianggap sebagai pribadi yang matang dan dewasa.
Bukan lagi anak sekolah yang harus dibatasi dengan sekian peraturan sekolah, mahasiswa semestinya memahami tugas dan kewajibannya sendiri.
Namun, yang terjadi tidak selalu seperti itu.
Bagi beberapa mahasiswa, masuk kuliah demi mendengarkan penjelasan dosen justru dianggap sebagai kewajiban yang membebani.
Tidak mau terkantuk-kantuk dan pusing di dalam kelas, agan/aganwati pun memilih bolos untuk sekedar nongkrong di kantin sama teman-temanmu.
Bolos kuliah sama halnya membuang-buang uang.
Melewatkan ilmu dan pengetahuan dari dosen yang sebenarnya jadi hakmu yang sudah membayar uang kuliah.
Jadi, bukankah agan/aganwati sendiri yang merugi?
Spoiler for Ilustrasi:
Menilik usia mereka, mahasiswa sudah pantas dianggap sebagai pribadi yang matang dan dewasa.
Bukan lagi anak sekolah yang harus dibatasi dengan sekian peraturan sekolah, mahasiswa semestinya memahami tugas dan kewajibannya sendiri.
Namun, yang terjadi tidak selalu seperti itu.
Bagi beberapa mahasiswa, masuk kuliah demi mendengarkan penjelasan dosen justru dianggap sebagai kewajiban yang membebani.
Tidak mau terkantuk-kantuk dan pusing di dalam kelas, agan/aganwati pun memilih bolos untuk sekedar nongkrong di kantin sama teman-temanmu.
Bolos kuliah sama halnya membuang-buang uang.
Melewatkan ilmu dan pengetahuan dari dosen yang sebenarnya jadi hakmu yang sudah membayar uang kuliah.
Jadi, bukankah agan/aganwati sendiri yang merugi?
Quote:
2. Mengikuti Perkuliahan dengan Kondisi Tidak Fokus
Butuh niat dan tekad yang teguh untuk bisa menjadi mahasiswa yang berhasil.
Ini bukan semata-mata soal nilai, tapi seberapa banyak agan/aganwati bisa menyerap ilmu dan pengetahuan saat duduk di bangku kuliah.
Pasalnya, ilmu dan pengetahuan itulah yang akan jadi modal untuk meraih masa depan yang cerah.
Ketika agan/aganwati masuk kelas dalam kondisi yang tidak fokus, berarti agan/aganwati melakukan hal yang sia-sia.
Hadir di kelas bukan semata-mata untuk memenuhi minimal persentase kehadiran demi bisa ikut ujian.
Tapi, saat di kelas adalah kesempatanmu untuk menyerap semua ilmu yang disampaikan.
Tidur, mengobrol dengan teman, sibuk dengan gawaimu sendiri, banyak hal yang sebenarnya tidak pantas dilakukan di dalam kelas saat dosen menyampaikan ilmu-ilmu yang sebenarnya sangat bermanfaat.
Spoiler for Ilustrasi:
Butuh niat dan tekad yang teguh untuk bisa menjadi mahasiswa yang berhasil.
Ini bukan semata-mata soal nilai, tapi seberapa banyak agan/aganwati bisa menyerap ilmu dan pengetahuan saat duduk di bangku kuliah.
Pasalnya, ilmu dan pengetahuan itulah yang akan jadi modal untuk meraih masa depan yang cerah.
Ketika agan/aganwati masuk kelas dalam kondisi yang tidak fokus, berarti agan/aganwati melakukan hal yang sia-sia.
Hadir di kelas bukan semata-mata untuk memenuhi minimal persentase kehadiran demi bisa ikut ujian.
Tapi, saat di kelas adalah kesempatanmu untuk menyerap semua ilmu yang disampaikan.
Tidur, mengobrol dengan teman, sibuk dengan gawaimu sendiri, banyak hal yang sebenarnya tidak pantas dilakukan di dalam kelas saat dosen menyampaikan ilmu-ilmu yang sebenarnya sangat bermanfaat.
Quote:
3. Memberlakukan Sistem ‘Kebut Semalam’ Ketika Ada Ujian
Sukses dalam ujian memang diukur dengan nilai.
Semakin matang persiapan belajarmu, maka semakin besarlah kesempatanmu untuk mendapatkan nilai ujian yang bagus.
Namun, di dalam hidup nilai tetaplah bukan prioritas utama.
Ujian mungkin hanya membuktikan bahwa agan/aganwati sudah menjalankan kewajiban dan hakmu dengan baik dengan datang ke kampus untuk mendapat ilmu.
Mengabaikan ujian karena malas belajar bukanlah sikap mahasiswa yang seharusnya sudah dewasa.
Ketika agan/aganwati memilih untuk bersikap abai dan menggunakan metode SKS (Sistem Kebut Semalam), berarti agan/aganwati nggak menghargai dirimu sendiri dan orang tua yang sudah membiayai kuliahmu.
Belajar adalah kebutuhan sekaligus kewajiban yang selayaknya bisa dikerjakan setiap hari.
Ketika ujian saja agan/aganwati nekad belajar seadanya, mustahil agan/aganwati mau menyentuh buku-buku catatanmu di hari-hari biasa.
Apa nggak malu kalau nilai ujianmu jelek?
Spoiler for Ilustrasi:
Sukses dalam ujian memang diukur dengan nilai.
Semakin matang persiapan belajarmu, maka semakin besarlah kesempatanmu untuk mendapatkan nilai ujian yang bagus.
Namun, di dalam hidup nilai tetaplah bukan prioritas utama.
Ujian mungkin hanya membuktikan bahwa agan/aganwati sudah menjalankan kewajiban dan hakmu dengan baik dengan datang ke kampus untuk mendapat ilmu.
Mengabaikan ujian karena malas belajar bukanlah sikap mahasiswa yang seharusnya sudah dewasa.
Ketika agan/aganwati memilih untuk bersikap abai dan menggunakan metode SKS (Sistem Kebut Semalam), berarti agan/aganwati nggak menghargai dirimu sendiri dan orang tua yang sudah membiayai kuliahmu.
Belajar adalah kebutuhan sekaligus kewajiban yang selayaknya bisa dikerjakan setiap hari.
Ketika ujian saja agan/aganwati nekad belajar seadanya, mustahil agan/aganwati mau menyentuh buku-buku catatanmu di hari-hari biasa.
Apa nggak malu kalau nilai ujianmu jelek?
Quote:
4. Menyontek Saat Ujian
Menyontek adalah perbuatan yang tidak jujur.
Sebagai orang yang sudah dewasa, mahasiswa dianggap bisa membedakan perbuatan yang pantas dilakukan, pun tidak.
Selain tidak jujur, menyontek sama halnya membuat otak untuk malas berpikir.
Mahasiswa juga dianggap punya intelektualitas tinggi.
Setelah menyandang gelar sarjana, dia akan didaulat menduduki posisi-posisi penting di masyarakat.
Misalnya, sarjana ilmu ekonomi bisa jadi manager bank, dosen, bahkan pejabat.
Bagaimana jika posisi-posisi penting ini ditempati mereka yang terbiasa tidak jujur?
Spoiler for Ilustrasi:
Menyontek adalah perbuatan yang tidak jujur.
Sebagai orang yang sudah dewasa, mahasiswa dianggap bisa membedakan perbuatan yang pantas dilakukan, pun tidak.
Selain tidak jujur, menyontek sama halnya membuat otak untuk malas berpikir.
Mahasiswa juga dianggap punya intelektualitas tinggi.
Setelah menyandang gelar sarjana, dia akan didaulat menduduki posisi-posisi penting di masyarakat.
Misalnya, sarjana ilmu ekonomi bisa jadi manager bank, dosen, bahkan pejabat.
Bagaimana jika posisi-posisi penting ini ditempati mereka yang terbiasa tidak jujur?
Quote:
5. Jadi Mahasiswa Kupu-Kupu (Kuliah Pulang – Kuliah Pulang)
Masa kuliah adalah kesempatan untuk mengembangkan diri.
Menemukan bakat, melatih keterampilan, terhubung dengan banyak orang, banyak hal yang semestinya bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas diri.
Tapi, banyak mahasiswa yang justru melewatkan kesempatan ini dan memilih jadi mahasiswa ‘kupu-kupu’.
Datang ke kampus hanya untuk masuk kelas tanpa peduli yang terjadi di sekitarnya.
Cara ini mungkin menjadikanmu mahasiswa dengan IPK tertinggi seangkatan, tapi prestasimu nggak bisa dibilang ‘sempurna’.
Setidaknya, jurusan tempatmu belajar punya HIMA (Himpunan Mahasiswa) sebagai tempat bertemunya kakak-kakak dan adik-adik tingkat.
Selain bisa bertukar informasi seputar perkuliahan, disinilah kesempatanmu menjalin jaringan pertemanan.
Bukan tidak mungkin salah satu kakak atau adik tingkatmu akan jadi pejabat atau CEO perusahaan suatu saat nanti kan?
Spoiler for Ilustrasi:

Masa kuliah adalah kesempatan untuk mengembangkan diri.
Menemukan bakat, melatih keterampilan, terhubung dengan banyak orang, banyak hal yang semestinya bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas diri.
Tapi, banyak mahasiswa yang justru melewatkan kesempatan ini dan memilih jadi mahasiswa ‘kupu-kupu’.
Datang ke kampus hanya untuk masuk kelas tanpa peduli yang terjadi di sekitarnya.
Cara ini mungkin menjadikanmu mahasiswa dengan IPK tertinggi seangkatan, tapi prestasimu nggak bisa dibilang ‘sempurna’.
Setidaknya, jurusan tempatmu belajar punya HIMA (Himpunan Mahasiswa) sebagai tempat bertemunya kakak-kakak dan adik-adik tingkat.
Selain bisa bertukar informasi seputar perkuliahan, disinilah kesempatanmu menjalin jaringan pertemanan.
Bukan tidak mungkin salah satu kakak atau adik tingkatmu akan jadi pejabat atau CEO perusahaan suatu saat nanti kan?
Quote:
6. Enggan Mengikuti Kegiatan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)
Ketika melewati sekumpulan anak BEM yang demo di boulevard kampus…
“Ngapain sih anak-anak BEM itu, demo-demo nggak jelas.”
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) adalah organisasi intrakampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat universitas.
Selain sebagai wadah mahasiswa untuk mengembangkan diri, BEM juga menjadi jembatan penghubung antara mahasiswa dan kampus.
Sama seperti OSIS ketika SMP atau SMA, mahasiswa juga bisa menyampaikan aspirasi mereka pada pihak kampus melalui BEM.
Apa sih faedahnya ikutan BEM?
Tidak melulu demo, bergabung dengan organisasi kampus berarti melatih softskill dan menabung pengalaman.
Berbagai kegiatan memungkinkanmu berpikir kritis, mengutarakan pendapat, berbicara di depan banyak orang, hingga melatih kepedulian pada lingkungan sekitar.
Selain menjadikanmu mahasiswa yang aktif, pengalaman-pengalaman ini akan sangat berguna ketika memasuki dunia kerja.
Spoiler for Ilustrasi:

Ketika melewati sekumpulan anak BEM yang demo di boulevard kampus…
“Ngapain sih anak-anak BEM itu, demo-demo nggak jelas.”
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) adalah organisasi intrakampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat universitas.
Selain sebagai wadah mahasiswa untuk mengembangkan diri, BEM juga menjadi jembatan penghubung antara mahasiswa dan kampus.
Sama seperti OSIS ketika SMP atau SMA, mahasiswa juga bisa menyampaikan aspirasi mereka pada pihak kampus melalui BEM.
Apa sih faedahnya ikutan BEM?
Tidak melulu demo, bergabung dengan organisasi kampus berarti melatih softskill dan menabung pengalaman.
Berbagai kegiatan memungkinkanmu berpikir kritis, mengutarakan pendapat, berbicara di depan banyak orang, hingga melatih kepedulian pada lingkungan sekitar.
Selain menjadikanmu mahasiswa yang aktif, pengalaman-pengalaman ini akan sangat berguna ketika memasuki dunia kerja.
Lanjut post #2
Diubah oleh aylaolshop 10-09-2014 21:39
0
16.6K
Kutip
170
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan