Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dn.1308Avatar border
TS
dn.1308
[CATPER] #LATEPOST Bukit Teletubies Gunung Prau 16-17 November 2013
Entah mengapa tiada bosannya membicarakan gunung yg satu ini, mungkin arena gunung Prau ini mempunyai keunikan tersendiri dan berkesan bagi saya, entah mengapa saya suka dengan kota Wonosobo padahal saya bukan orang sana.
Berawal dari bertemunya lagi saya dengan teman teman lama saya di SLTP (sekarang SMP) setelah lama tak bertemu dan berhubung seorang dari kami ini ketagihan naik gunung, kebetulan sama dengan saya juga. Oh iya namanya Anus sebut saja seperti itu, dan satu lagi Pak Dokter berawal dari perbincangan di twitter lalu berlanjut dengan kopdar #lho.
Akhir sepakat ke Gunung Prau sama sama belum pernah dan penasaran saya juga seperti apa Prau itu? Alasan utama sebenernya pengen menggembleng Pak Dokter biar kuat maklum doi belum pernah naik gunung ini pengalaman pertama jangan gunung gunung yg tinggi dulu kata doi. Lalu saya cari cari info sebelum berangkat akhirnya dapet dari Kaskus bertemu dengan agan Garayy atau www.kalderaprau.wordpress.com saya sebelum naik paling sibuk menghubungi agan Garayy ini dari sms.

Jumat 15-November-2013
kami memutuskan berangkat dengan menggunakan bus Sinar Jaya dari Jalan Raya Serpong dengan fasilitas AC, TV dengan harga murah sembilanpuluh ribu saja berangkat dari Tangerang pas jam 18:00. Cuaca agak kurang bersahabat hujan sepanjang perjalanan dan ketika sampai di Prupuk waktu istirahat makan malam saya agak pesimis,
“Nus kalo besok masih hujan gimana ya?”
“Yaudah kita pakai mantel aja terpaksa”
“oke deh, ya mau gmn lagi, moga moga aja nanti pagi udah reda”
ya Tuhan hujan terus apakah kita akan hujan hujan sampai puncak, dan ketika Sabtu pagi sampai di Banjar Negara hujan masih setia menemani perjalanan kami. Pagi pukul 05.54 kita sampai di Wonosobo turun di daerah Plaza CMIIW

Sabtu 16-November-2013
Sehabis turun bus kita mau cari kamar mandi tidak jauh ada pom bensin, maklum gan kami biasanya numpang mck ya di pom bensin emoticon-Ngakak (S)
Lumayan irit dan enak jg klo di pom bensin hehe, akhir nya kami numpang beberes dan cuci muka, nah kumat kami kambuh yaitu perut keroncongan ya kami putuskan cari makan dahulu deh. Makan nasi bungkus di tempat bus kecil berhenti dan segelas susu panas plus gorengan hangat alangkah nikmatnya menikmati dingin dan indahnya kota Wonosobo ini dengan cuaca yg lumayan berawan mana cukup murah beriga cuma duabelas ribu.
Dari tempat kita turun bus AKAP sambung dengan bus kecil menuju Dieng, perjalanan kurang lebih 45 menit sampai di pertigaan Dieng ongkos sebenernya sepuluhribu per-orang kalau ada keril kasih tambahan lima ribu untuk semua keril namun karena kondekturnya minta uangnya ke si Anus sama Pak Dokter yg gak terlalu bisa bahasa Jawa akhirnya kena limabelas ribu per orang #tepokjidat tapi setelah tau perjalanannya jauh banget jadi agak gak tega juga. Di perjalanan ini kami mesti duduk berdempetan karena ini memang masih hari sekolah banyak IGO IGO naik juga lumayan mejeng mata emoticon-Hammer2
Sepanjang perjalan kami bertiga tolah toleh takjub dengan segala pemandangan di Wonosobo sampai Dieng, sumpah barisan gunung gunung se olah olah mengajak kami untuk kemari lagi, dan itu akan pasti kami kembali.
Sampai Dieng saya langsung hubungi agan Garayy karena saya mau nyewa sleeping bag sekalian menunggu kedua kawan saya dari Sekecer, Sukorejo si Botol dan Mas Arrie. Tapi hujan kembali turun dengan sekala ringan membuat kami makin menciut karena hujan bukan karena dingin.
“kenapa sih si Botol ini lama banget? ditelepon gak di angkat gak aktif pula?” makin agak kesel.
“sabar aja dulu dan” kata Anus
“apa kita jalan jalan dulu ke Candi”
“wah boleh tuh” sahut Pak Dokter
Sambil nunggu si Botol yg lama akhirnya ane putuskan mengajak si Anus dan Pak Dokter ke Candi Arjuna dahulu, karena jaraknya tidak jauh dari start pendakian lewat SMP Kejajar, sambil guide-in mereka kita narsis narsis ria dulu keliling Kawasan Candi Arjuna dengan membayar tiket sepuluh ribu.

Spoiler for candi:


Spoiler for wayang orang:


Spoiler for homo :


Spoiler for coverboy:


Selesai keliling kok perut kumat lagi ya minta di isi makanan, dan agan Garayy mengajak kami ke sebuah warung sederhana dan menawarkan mencicipi Sego Mengono, namanya asing di telinga kami bertiga rasanya gimana ya? Saking penasaran kami coba saja tetapi Pak Dokter tidak mau yasudah kami berdua saja, ane sama Anus yg beli wah enak juga ya ternyata plus telor mata sapi dan gorengan emoticon-Ngakak (S)
Selesai makan kami bayar (ya iya bayar masa lari) dan kembali kami terkejut apa gak salah ya harganya?
Apa bertiga cuma limabelas ribu dengan porsi makan 2 Sego Megono pakai telor, Indomie dan Nasi, tiga teh hangat, gorengan lima??
“pinten bu?”
“limolas ewu mas”
“pinten? Limolas Bu?”
“njeh mas”
Whattt celingukan kayak S E N S O R bertiga, eh ini bener apa gak bener apa salah, salah apa salah??
Selesai makan hujan masih turun dengan sekala sedang dan cendrung dalam tempo waktu yg lama, dan ada beberapa pendaki yg turun saling bertanya tanya kami.
“gmn gan cuaca diatas?”
“wah parah gan hujan terus, kami dua hari ini hujan terus mana dingin full kabut pokoknya”
Wah makin pesimis dapet cuaca yg bagus kami mana di tambah si Botol udah jam 11.00 belum juga nampak akhirnya kita putuskan belanja logistik dahulu di minimarket terdekat, jam 11.27 samar samar baunya si Botol udah muncul eh bener langsung ngebut darii turunan menuju ke pertigaan Dieng dengan motornya lalu ane berteriak, singkatnya setelah menitipkan motor sama agan Garayy kamipun berangkat menuju Prau melalu SMP Negeri 2 Kejajar jalur pendakian yg cendrung umum dan tidak terlalu sulit dibandingkan melalui Patak Bateng, tapi entah mengapa baru setengah jam perjalanan ane merasa ngos ngosan karena saya belum tidur dari semalam di perjalanan memikirkan bagaimana pendakian kali kalau hujan gak kayak dua kawan ane yg sampe ngorok emoticon-Hammer2
Kami memutuskan istirahat sebentar di tempat yg sepertinya nanti akan dijadikan pos pemberhentian satu hal pula yg kami lupakan adalah kami lupa berdoa. Sejenak kami luangkan waktu berdoa dan perjalanan kali lanjutkan kembali.

Spoiler for botol dan mas arie:


Spoiler for pemandangan dari tempat istirahat:


Spoiler for tripod:


Sehabis pos pemberhentian ini kami langsung naik terus dengan kontur jalan yg agak licin sekali karena sehabis hujan rupanya si Pak Dokter kepeleset untung tidak ada luka dan kesleo tepatnya di hutan pinus, selepas hutan pinus kita akan menemui tanjakan yg lumayan menguras tenaga selanjutnya sampai di menara repeater. Sangat disayangkan kondisi di area menera ini sangat kotor dengan sampah.

Spoiler for dari atas menara repeater:


Selepas menara repeater kita akan menuruni jalan setapak yg kanan kirinya sudah tebing jadi harus berhati hati melangkah, alangkah bagusnya pemandangan disini semua terlihat jelas karena cuaca sangat cerah pada saat itu, padahal sehari sebelumnya kata pendaki yg turun cuaca sangat buruk angin kencang dan hujan.

Spoiler for jalan turun:


Spoiler for nyari jalan:


Spoiler for pemandangan kanan kiri:


Bener menurut info yg didapatkan pendakian menuju sabana Prau atau yg terkenal dengan sebutan bukit teletubies ini memakan 2-3 jam pendakian, namun kami dapat menyelesaikan dalam waktu 3,5 jam #what? emoticon-Hammer2Karena kami kebanyakan benarsis ria maklum pemandangan menuju Prau ini sangat mengundang decak kagum.
Setelah sampai kami langsung gelar tenda agak merepotkan karena angin bertiup cukup kencang dan udaranya sangat dingin. Selesai dirikan tenda langsung makan maklum kami sudah sangat kelaparan habis menempuh perjalanan jauh :ngakask

Spoiler for makan:


Sore itu di sabana Prau memang masih sepi sepertinya baru kami yg sampe dan setelah beberapa saat mendadak jadi rame, mungkin karena rame ini yg membuat skrng sudah tidak boleh camp disini, memang sangat di sayangkan bila bnyak bunga Daisy yg harus mati terinjak tenda dan mungkin dicabutin untuk bahan bakar api unggun emoticon-Berduka (S)

Spoiler for FUllteam:


Spoiler for foto camp:


Spoiler for samudra awan:


Spoiler for sore itu di sabana:


Menjelang malam di Sabana Prau sayup sayup terdengar banyak rombangan yg baru tiba, dan pemandangannya disini terulang kali membuat kami takjub akan pemandangannya yg amazing

Spoiler for Menjelang malam:



Malam itu di Sabana Prau sangatlah dingin suhu disini menurut termometer yg kami bawa mencapai 8-12 derajat celcius, sehabis makan malam ini di isi dengan sesi curhat lagi *loh??
kenapa setiap pendakian disisipi sesi curhat terus ya? emoticon-Ngakak (S)
maklum pendaki gunung kan covernya doang kuat hatinya kan juga pinky gan emoticon-Kiss (S)
malam ini objek curhatnya ane gan
"gile keren banget ya nus Prau?"
"ia dan, manteb banget"
"syahdu melow banget disini tenang, kalau cewek gua mau diajak ke sini, gua lamar di bukit teletabis romantis kali ya nus?"
"wah ia lanjutkan tuh keren, gua dokumenterin nanti"
itulah sepenggal nazar ane di Prau, pasti ane akan kembali lagi kemarih

Spoiler for malam itu di Prau:


Sehabis curhat jujur ane gak kuat dengan udara dinginnya ditambah dengan deru anginnya yg kencang, dan ane memutuskan untuk masuk ke tenda dan tidur, tetapi temen ane si Anus masih pengen mengeksplor keindahan malam di Sabana Prau ini dengan foto2 nya yg membuat ane takjub gan

Spoiler for Awannya membentuk tangga:


Spoiler for Pemandangan kota Bawang:


Dan untuk kesekian kali ane naik gunung dapet gagal sunrise karena tertutup kabut yg cukup tebal dan dinginnya yg super banget dan

Spoiler for gagal sunrise:


Selesai sunrise kami makan pagi dan minum kopi packing dan bergegas turun melalui jalur yg sama ketika naik, tak terasa perjalanan turun ini cuma satu setengah jam dan kami tiba di pertigaan Dieng, selesai urus dan kembalikan tenda ke agan Garayy kami bergegas menuju Telaga Warna Dieng karena waktu masih lumayan lama tapi hujan terus mengguyur sehingga di Telaga Warna hanya berteduh saja tidak foto2 lalu perut lapar karena paginya hanya diisi mie instan jadi kami beli Mie Ongklok dan Jus Carica, selesai makan kami pamitan dengan agan Garayy lalu berpisah dengan Botol dan Mas Arie yg melanjutkan pulang ke Sukorejo, dan kami disini naik bus kecil ke arah kota Wonosobo untuk mengejar waktu untuk naik bus ke Tangerang, sampe terminal Mendolo dapet bus lalu menuju Tangerang.

Sekian catper yg terlalu sederhana dan berantakan dari ane gan emoticon-Malu (S)

Special Thanks to :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Orang Tua kami
3. Agan Garayy dan temannya
4. Teman seperjalanan
5. Dan semua orang yg tidak bisa kami sebutkan satu per satu emoticon-Malu (S)
Diubah oleh dn.1308 25-09-2014 07:16
0
3K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan