Fenomena “Jilboobs” atau Jilbab yang masih memperlihatkan boobs alias payudara yang sempat booming beberapa waktu lalu, diakui sebagian besar pria sebagai tren yang menguji imann.

Yap, hanya dari gambar-gambar yang dikumpulkan oknum tidak bertanggung jawab lalu dibuatkan akun Facebook-nya, para pria hidung belang ‘asyik’ merangsang dirinya.

Apalagi, foto-foto Jilboobers yang ada memiliki payudara yang rata-rata berukuran ekstra dan makin terlihat besar dengan pakaian ketat yang menyelimutinya.

Salah satu contoh Jilboobers memakai G-String dibalik baju transparan:

Jilboobs menurut para pakar sebenarnya perilaku mengenakan jilbab yang ‘masih ingin menarik minat lawan jenis’ sekaligus ‘masih ingin terlihat modis’.

Para muslimah ini akhirnya hanya menutupi bagian rambut dan kepala, tapi masih memperlihatkan lekuk tubuhnya terutama payudara dengan pakaian
yang ketat dan mengundang.

Celakanya lagi, mereka dengan bangga mengambil gambar dengan pose-pose dan mimik muka yang merangsang pria.Jangan heran kalau fenomena Jilboobs dianggap negatif, karena Jilboobers ini berkeliaran mulai di mal, kampus, bahkan forum
pengajian.

Pelakunya juga beragam, tidak hanya remaja, tapi bisa juga ibu dengan 3 anak.

Mereka beranggapan bahwa yang cantik dan menarik itu adalah yang seksi atau menunjukkan lekuk tubuhnya. Padahal dengan kepribadian yang baik, kepandaian serta kelembutan seorang wanita sudah cukup membuat pria jatuh hati.


Ke depannya, dibutuhkan perhatian desainer pakaian muslim untuk lebih berhati-hati agar tidak merilis pakaian yang masih ketat, dan membuat pemakainya terlihat erotis. Atau, kesadaran para Jilboobers sendiri dalam memilih pakaiannya sebelum keluar rumah, agar tidak menjadi korban pelecehan pria.