- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
Pawitra ■ Debut nubi bersama OANC'ers ►► (REPOST)


TS
Vandaxa
Pawitra ■ Debut nubi bersama OANC'ers ►► (REPOST)
trit yg lama udah tenggelam di old kaskus karna lupa ngejunk 
Setelah ubek2 google akhirnya ketemu juga
coz lagi males nulis ulang

Barawal dari obrolan kecil di warkop sambil menikmati secangkir kopi susu tanpa gula bersama penikmat kopi yg lainnya,
tiba-tiba saya dikejutkan oleh nada dering SMS di hp yg memang salah memilih nada SMS
Sambil membolak-balikkan halaman koran yg tersaji di meja, saya baca dg seksama isi SMS tersebut, rangkaian huruf-huruf singkatan khas yg tersusun rapi menjadi sebuah kalimat 
fiandra27 mengajak saya ke sepucuk gunung di jawa timur yg bernama Penanggungan bersama teman sekosannya serta mubee. Kepinginnya saya ke Arjuno karena ngidam sejak tahun lalu yg belum kesampean juga. Tapi tak mengapa, mumpung masih nganggur & gk repot mencari angka pd kalender yg berwarna merah
Setelah sekian lama tanya-jawab, maka waktu disepakati pada tgl 14-15 April 2012 yg merupakan hari libur PNS bertepatan dg hari sabtu minggu, dengan jumlah personil 5 orang soham.
Start awal dari Pandaan yg merupakan titik temu awal dari semua penjuru.
Saya yg harus mengejar-ngejar waktu start dari Gresik agar nyampe di Pandaan pukul 14:00. Di luar prediksi, terjadi kemacetan yg luar biasa di Surabaya & Sidoarjo (tumben hari sabtu macet)
akhirnya nyampe pandaan jam 14:45 sambil menunggu rombongan Blitar saya ngaso dulu di tempat fiandra, ternyata fiandra menambah personil 160 sebagai pemanis suasana
:
Bagaimana dg rombongan dari Blitar?
ternyata mubee mampir Malang dulu unutuk mendapatkan pemain tambahan, rencana tiba di Pandaan pukul 14 kurang, molor menjadi jam 16:00
Kami pun menjemput mubee, Hari dan Erik di terminal Pandaan dg 3 motor & 1 yg ngompreng. Setelah berkenalan singkat, kami mampir dulu ke minimarket terdekat untuk melengkapi logistik yg kurang. Inilah para personil itu:
- fiandra27
- Ndaru
- Rindang
- Vandaxa
- mubee
- Heru
- Erik (Dhemit)
Setelah dirasa cukup berbelanja, start awal rombongan berangkat dari pelataran parkir sebuah minimarket menuju Tamiajeng. setelah melewati beberapa tanjakan curam dan puluhan tikungan tajam yg beraspal mulus, roda berhenti berputar setelah melewati kampus di warung mbak Indah pukul 17 kurang sedikit yg merupakan titik awal pendakian. Sehabis membayar biaya ojek sebesar 20k & memarkir motor dg tidak begitu rapi, sesegera mungkin para personil repacking dan selonjor sembari melepas lelah
Beberapa awak segera memesan kuliner khas para pendaki ke mbak Indah sang pemilik warung, yaitu berupa mi instan
Setelah ishoma rombongan bersiap berangkat ba'da Maghrib. Setelah membayar biaya pendakian @3k, acara selanjutnya adalah sambutan dari pak ketuplak fiandra.
Dari aspal terakhir kami menginjak tanah melewati jalan setapak yg menurun landai dengan tujuan pertama kami adalah mengejar cahaya senter masing-masing
Setelah dirasa lama menurunnya, tibalah pada tikungan pertama yg tidak begitu tajam. Setelah berjalan selama sejam diiringi keringat yg menetes adalah pertanda kami untuk beristirahat sejenak di pinggir jalan. Setelah dirasa cukup kamipun beranjak menyusuri trek resmi yg sangatlah jelas. Lama-lama kok jalannya sangat rimbun tertutupi semak ya
kami pun jadi ragu akan keberadaan jalur yg kami lewati. Sambil menunggu sebentar rombongan lain yg telah kami dahului tadi dg maksud memastikan jalur, ternyata merekapun kesasar juga sama halnya rombongan kami, padahal sama-sama bawa GPS juga 
Setelah menyinkronkan antara trek dg GPS kira-kira kita telah melenceng dari jalur sekitar 200 meter. Bermodalkan keinginan untuk kembali ke jalan yg benar, kami menerobos ladang penduduk dg berusaha tidak merusaknya
Setelah menemukan jalur, kami beristirahat sejenak sekaligus berpisah dg additional tim tadi.
Tim dari utara: Ndaru, Vandaxa, Rindang dan Indra jalan belakangan berperan sebagai tim sapu ijuk. Tiga jam berjalan itu sangat hampa akan obrolan kecil mengiringi perjalanan, hanya terdengar suara jangkrik & beberapa makhluk malam yg menjadi backsound perjalanan kali ini, mungkin karena kelelahan
Pukul 22:00 kami tiba di Puncak Bayangan yg telah ramai oleh puluhan pendaki lainnya, ternyata tim kecil dari selatan: mubee, Heru dan Erik telah berada di situ satu jam yg lalu
Kamipun bergegas gotong royong membangun rumah-rumahan kecil yg akan menjadi tempat kami bermalam. Setelah rumah telah berdiri tegap tapi bukan menantang, kamipun bercengkerama ringan menambah hangatnya suasana menikmati alam. Beberapa personil yg lain sibuk menyiapkan menu wajib untuk penghangat badan dan cemilan ringan. Kami bercengkerama ringan menikmati ribuan bintang yg berserakan di angkasa
Acara selanjutnya diisi dg sajian kuliner
:
Segala urusan konsumsi kami serahkan sepenuhnya ke koki kita mubee.
sambil menunggu menu utama tersajakan
Tepat pukul 24:00 tanpa irama lonceng yg biasa bergema 12x di pos kamling, dengan aba-aba koki kita para peserta mengambil makanan secara bergantian tanpa manja, kami menyantap hidangan makan malam
Setelah santap malam adalah acara bebas. Kami terlelap sekitar pukul setengah 2 dini hari di gubugnya masing-masing, hanya Erik saja yg tidur di luar, padahal gubugnya masih cukup lho

Setelah ubek2 google akhirnya ketemu juga

coz lagi males nulis ulang

Tanda baca:
Foto sengaja diperkecil untuk memudahkan loading
Klik untuk memperbesar gambar
Waktu dibulatkan 15 menit
Peringatan:
keracunan tidak ditanggung
Foto sengaja diperkecil untuk memudahkan loading
Klik untuk memperbesar gambar
Waktu dibulatkan 15 menit

Peringatan:
keracunan tidak ditanggung

Barawal dari obrolan kecil di warkop sambil menikmati secangkir kopi susu tanpa gula bersama penikmat kopi yg lainnya,



fiandra27 mengajak saya ke sepucuk gunung di jawa timur yg bernama Penanggungan bersama teman sekosannya serta mubee. Kepinginnya saya ke Arjuno karena ngidam sejak tahun lalu yg belum kesampean juga. Tapi tak mengapa, mumpung masih nganggur & gk repot mencari angka pd kalender yg berwarna merah

Setelah sekian lama tanya-jawab, maka waktu disepakati pada tgl 14-15 April 2012 yg merupakan hari libur PNS bertepatan dg hari sabtu minggu, dengan jumlah personil 5 orang soham.

Saya yg harus mengejar-ngejar waktu start dari Gresik agar nyampe di Pandaan pukul 14:00. Di luar prediksi, terjadi kemacetan yg luar biasa di Surabaya & Sidoarjo (tumben hari sabtu macet)


Bagaimana dg rombongan dari Blitar?
ternyata mubee mampir Malang dulu unutuk mendapatkan pemain tambahan, rencana tiba di Pandaan pukul 14 kurang, molor menjadi jam 16:00
Kami pun menjemput mubee, Hari dan Erik di terminal Pandaan dg 3 motor & 1 yg ngompreng. Setelah berkenalan singkat, kami mampir dulu ke minimarket terdekat untuk melengkapi logistik yg kurang. Inilah para personil itu:
- fiandra27
- Ndaru
- Rindang
- Vandaxa
- mubee
- Heru
- Erik (Dhemit)
Setelah dirasa cukup berbelanja, start awal rombongan berangkat dari pelataran parkir sebuah minimarket menuju Tamiajeng. setelah melewati beberapa tanjakan curam dan puluhan tikungan tajam yg beraspal mulus, roda berhenti berputar setelah melewati kampus di warung mbak Indah pukul 17 kurang sedikit yg merupakan titik awal pendakian. Sehabis membayar biaya ojek sebesar 20k & memarkir motor dg tidak begitu rapi, sesegera mungkin para personil repacking dan selonjor sembari melepas lelah

Beberapa awak segera memesan kuliner khas para pendaki ke mbak Indah sang pemilik warung, yaitu berupa mi instan

Spoiler for Pos Tamiajeng:
Setelah ishoma rombongan bersiap berangkat ba'da Maghrib. Setelah membayar biaya pendakian @3k, acara selanjutnya adalah sambutan dari pak ketuplak fiandra.
Spoiler for sambutan:
Dari aspal terakhir kami menginjak tanah melewati jalan setapak yg menurun landai dengan tujuan pertama kami adalah mengejar cahaya senter masing-masing



Setelah menyinkronkan antara trek dg GPS kira-kira kita telah melenceng dari jalur sekitar 200 meter. Bermodalkan keinginan untuk kembali ke jalan yg benar, kami menerobos ladang penduduk dg berusaha tidak merusaknya

Tim dari utara: Ndaru, Vandaxa, Rindang dan Indra jalan belakangan berperan sebagai tim sapu ijuk. Tiga jam berjalan itu sangat hampa akan obrolan kecil mengiringi perjalanan, hanya terdengar suara jangkrik & beberapa makhluk malam yg menjadi backsound perjalanan kali ini, mungkin karena kelelahan

Pukul 22:00 kami tiba di Puncak Bayangan yg telah ramai oleh puluhan pendaki lainnya, ternyata tim kecil dari selatan: mubee, Heru dan Erik telah berada di situ satu jam yg lalu

Kamipun bergegas gotong royong membangun rumah-rumahan kecil yg akan menjadi tempat kami bermalam. Setelah rumah telah berdiri tegap tapi bukan menantang, kamipun bercengkerama ringan menambah hangatnya suasana menikmati alam. Beberapa personil yg lain sibuk menyiapkan menu wajib untuk penghangat badan dan cemilan ringan. Kami bercengkerama ringan menikmati ribuan bintang yg berserakan di angkasa
Spoiler for :
Acara selanjutnya diisi dg sajian kuliner

Segala urusan konsumsi kami serahkan sepenuhnya ke koki kita mubee.
sambil menunggu menu utama tersajakan
Spoiler for masak:
Tepat pukul 24:00 tanpa irama lonceng yg biasa bergema 12x di pos kamling, dengan aba-aba koki kita para peserta mengambil makanan secara bergantian tanpa manja, kami menyantap hidangan makan malam

Spoiler for dinner:
Setelah santap malam adalah acara bebas. Kami terlelap sekitar pukul setengah 2 dini hari di gubugnya masing-masing, hanya Erik saja yg tidur di luar, padahal gubugnya masih cukup lho

0
1.8K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan