MUIDERSLOT

Muiden, kota kecil di Provinsi Belanda Utara, hanya berjarak 15 km dari Amsterdam. Kota di sebelah tenggara ibu kota ini menyimpan peninggalan terbaik abad pertengahan yang dimiliki Belanda, yaitu Muiderslot. Kastil di Muiden itu juga masuk ke dalam daftar Warisan Dunia milik UNESCO. Muiderslot berdiri di mulut Sungai Vecht yang dulu aliran airnya menuju Zuidersee. Kastil tersebut berfungsi sebagai istana raja, sekaligus pengadilan dan penjara nasional. Kastil di Muiden ini dikelilingi parit, di dalamnya dihiasi karya seni dan objek keseharian dari Hooft. Berkeliling peninggalan abad pertengahan Belanda ini pengunjung akan melihat kemegahan aula ksatria atau Knight’s Hall, menara, dan ruang bawah tanah. Pemutaran film dokumenter dapat disaksikan di kapel istana, kemudian terdapat ruang persenjataan yang memajang koleksi senjata mengagumkan.

ZAANSE SCHANS

Terletak tak jauh dari Amsterdam, sebuah desa selalu ramai oleh satu juta turis setiap tahunnya. Zaanse Schans nampak indah dengan barisan kincir angin dan arsitektur rumah kayunya. Desa di utara ibu kota ini merupakan warisan dari kejayaan industri Belanda berabad-abad lalu. Zaanse Schans adalah gambaran kehidupan Belanda pada abad 18 dan 19. Perumahan hingga kincir anginnya masih lestari hingga saat ini. Di era keemasan Belanda, tempat ini merupakan salah satu pusat industri di Belanda. Sebanyak 600 kincir angin berfungsi saat itu, menjad tenaga penggerak berbagai industri. Kini terdapat sekitar delapan kincir angin yang kini masih berfungsi di Zaanse Schaans dan lima diantaranya dapat dikunjungi oleh wisatawan.


Tak ada kunjungan ke Amsterdam yang lengkap tanpa mampir ke Volendam. Berjarak sekitar 20 km ke arah utara Amsterdam, desa kecil nelayan itu merupakan salah satu destinasi wisata populer di negeri kincir angin. Selain pesona alamnya, Volendam memikat para pelancong oleh kultur berpakaiannya. Dalam kartu-kartu pos Belanda tercetak foto barisan perahu nelayan tradisonal tertambat di pelabuhan, kemudian ada pula yang menggambarkan para wanita mengenakan kostum Belanda yang khas dengan baju bergaya celemek dan topi runcingnya. Ikon pariwisata negeri keju itu bisa dilihat di Volendam.


Tak hanya tulip dan kincir angin, tetapi Belanda juga merupakan negeri keju. Apabila Belanda menjadi negeri keju maka ibu kotanya adalah Alkmaar. Pesona keju di kota ini tak terbantahkan, mulai dari keberadaan pengarajin keju tingkat tradisional hingga pabrikan, museum keju, serta pasar keju tradisionalnya.Pasar keju di Alkmaar ini sudah ada lebih dari 400 tahun lamanya, tepatnya pertama kali dimulai pada tahun 1539. Pasar ini bertempat di Waagplein, di pelataran depan museum keju. Sebanyak 30.000 kilogram keju ditimbang dan diperdagangkan di sana. Proses tersebut masih sama seperti pertama kali dimulai, lengkap dengan kostum tradisionalnya. Transaksi akan dimulai ketika bel berbunyi. Sebelumnya petugas akan memeriksa kualitas keju yang dibawa para petani. Lalu para pembeli dan penjual mulai tawar menawar untuk harga satu keju yang beratnya bisa menacapai 13 kilogram. Proses ini ditentukan dengan handjeklap atau tepuk tangan. Mereka saling memberi kode tentang harga yang ditawarkan dan diterima. Setelah harga sudah disetujui, keju akan dibawa oleh sekelompok pria bertopi untuk ditimbang di stasiun penimbangan. Mereka ditemani oleh seorang supervisor yang membawa tongkat hitam. Uniknya penonton dapat mencoba untuk menimbang berat badannya bersama keju.