- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Suhardi, politikus santun Partai Gerindra itu berpulang


TS
khu.lung
Suhardi, politikus santun Partai Gerindra itu berpulang
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kamis (28/8) pukul 21.40 Wib. Penyakit paru-paru mengalahkan hidup profesor Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
Mungkin Suhardi adalah ketua umum partai besar yang paling tidak populer. Partai Gerindra sangat identik dengan Prabowo Subianto. Nama Suhardi seolah tenggelam di balik sosok Prabowo.
Bahkan, wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dan Sekjen Ahmad Muzani lebih dikenal karena sering berkomentar di media. Dua nama ini memang dikenal sebagai corong Partai Gerindra.
Suhardi dikenal sebagai politikus santun. Dari beberapa wawancara merdeka.com, Suhardi tak pernah mengeluarkan pernyataan yang menyerang soal lawan-lawan politiknya.
Bahkan saat panas-panasnya Pemilu dan Pilpres 2014 kemarin, Suhardi juga jarang mengeluarkan pernyataan yang bernada fitnah atau kampanye hitam.
Suhardi semangat jika berbicara soal kedaulatan pangan. Pria yang tak mau makan makanan impor ini juga dikenal sosok yang sederhana. Dia juga tidak pelit bicara jika ditanya wartawan.
Suhardi gagal dua kali ke Senayan, yakni pada Pemilu 2009 dan 2014. Waktu ditanya merdeka.com, dia tersenyum getir. "Iya nih, malu juga ya ketua umum tidak terpilih," katanya.
Dia menambahkan pilihan rakyat harus dihormati. Suhardi menjadikan kekalahannya bahan introspeksi.
Ada peristiwa menarik dalam rangkaian Pemilu 2009 lalu. Dalam kampanye Gerindra di Senayan, Prabowo ditanya wartawan soal program-program pangan. Prabowo pun menjawab dengan berapi-api.
Saat itu Suhardi yang duduk di samping Prabowo, berniat ikut bicara. Dia sudah memegang mik. Namun Prabowo yang tengah bicara mengangkat tangannya memberi isyarat Suhardi berhenti.
"Sebentar Prof!" sergah Prabowo yang masih bicara berapi-api.
Hingga jumpa pers selesai, Suhardi tak diberi kesempatan bicara. Saat ditanya wartawan soal hal itu, Suhardi mengaku tak masalah.
"Apa yang ingin saya sampaikan sudah disampaikan Pak Prabowo kok," katanya.
Seperti biasa, Suhardi selalu santun. Selamat jalan Prof Suhardi. Semoga suatu hari Indonesia berdaulat di bidang pangan seperti harapan Bapak.
merdeka
selamat jalan prof. orang seperti ini memang langka, ditengah politisi munafik seperti si oneng
Mungkin Suhardi adalah ketua umum partai besar yang paling tidak populer. Partai Gerindra sangat identik dengan Prabowo Subianto. Nama Suhardi seolah tenggelam di balik sosok Prabowo.
Bahkan, wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dan Sekjen Ahmad Muzani lebih dikenal karena sering berkomentar di media. Dua nama ini memang dikenal sebagai corong Partai Gerindra.
Suhardi dikenal sebagai politikus santun. Dari beberapa wawancara merdeka.com, Suhardi tak pernah mengeluarkan pernyataan yang menyerang soal lawan-lawan politiknya.
Bahkan saat panas-panasnya Pemilu dan Pilpres 2014 kemarin, Suhardi juga jarang mengeluarkan pernyataan yang bernada fitnah atau kampanye hitam.
Suhardi semangat jika berbicara soal kedaulatan pangan. Pria yang tak mau makan makanan impor ini juga dikenal sosok yang sederhana. Dia juga tidak pelit bicara jika ditanya wartawan.
Suhardi gagal dua kali ke Senayan, yakni pada Pemilu 2009 dan 2014. Waktu ditanya merdeka.com, dia tersenyum getir. "Iya nih, malu juga ya ketua umum tidak terpilih," katanya.
Dia menambahkan pilihan rakyat harus dihormati. Suhardi menjadikan kekalahannya bahan introspeksi.
Ada peristiwa menarik dalam rangkaian Pemilu 2009 lalu. Dalam kampanye Gerindra di Senayan, Prabowo ditanya wartawan soal program-program pangan. Prabowo pun menjawab dengan berapi-api.
Saat itu Suhardi yang duduk di samping Prabowo, berniat ikut bicara. Dia sudah memegang mik. Namun Prabowo yang tengah bicara mengangkat tangannya memberi isyarat Suhardi berhenti.
"Sebentar Prof!" sergah Prabowo yang masih bicara berapi-api.
Hingga jumpa pers selesai, Suhardi tak diberi kesempatan bicara. Saat ditanya wartawan soal hal itu, Suhardi mengaku tak masalah.
"Apa yang ingin saya sampaikan sudah disampaikan Pak Prabowo kok," katanya.
Seperti biasa, Suhardi selalu santun. Selamat jalan Prof Suhardi. Semoga suatu hari Indonesia berdaulat di bidang pangan seperti harapan Bapak.
merdeka
selamat jalan prof. orang seperti ini memang langka, ditengah politisi munafik seperti si oneng

0
1.7K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan