mochamzAvatar border
TS
mochamz
DIANA SAHABATKU
Suatu malam terdengar suara mobil meraung dari kejauhan memecah kesunyian malam, lama kelamaan raungan mobil itu semakin jelas terdengar hingga suara itu berhenti tepat di depan rumaku, merasa penasaran aku bergegas melihat keluar, kulihat sesosok wanita berparas cantik datang menghampiriku di muka pintu.

"Apa benar ini rumah Booby?"

"Benar anda siapa dan ada perlu apa dengan Booby?"

"Saya teman lama Booby, dan ingin bertemu dengannya, apa dia ada di rumah?"

"Saya sendiri Booby tapi anda siapa?"

"Oh kamu Booby, saya Diana, maaf saya tidak tahu karna banyak perubahan pada dirimu"

"Oh Diana, kamu juga banyak berubah, kamu lebih cantik & tinggi"

"Ah kamu bisa aja Boob"

"Ngomong-ngomong dari mana kamu tahu rumahku?"

"Dari Indra"

"Indra Herlambang?"

"Memangnya Indra siapa lagi yang kita kenal?, aku tidak di persilahkan masuk nih?"

"Oh iya silahkan masuk, maaf rumahku agak berantakan maklum lah aku tinggal sendiri disini"

"Memangnya Istri dengan anakmu kemana?"

"Mereka tinggal di rumah mertuaku di Bandung, mau minum apa?"

"Tidak usah repot-repot"

"Tidak repot kok, tunggu sebentar saya ambilkan minumannya"

Aku segera pergi ke dapur untuk membuat minuman, saat aku mengambil minum, Diana melihat-lihat kondisi rumahku seraya berkata

"Rumahmu sangat nyaman ya Boob!"

"Ya begitulah"

"Memang tidak takut tinggal di tempat sesepi ini sendirian?"

"Apa yang harus di takutkan na?. Lagi pula aku kan seorang penulis jadi aku sangat butuh suasana yang tenang seperti ini"

"Benar juga, tapi apa tidak repot?"

"Repot juga sih, tapi mau bagaimana lagi? sudah kebutuhan penulis"

Aku kembali ke ruang tamu sambil membawa minuman hangat dan makanan kecil untuk Diana.

"Ini di minum mumpung masih hangat"

"Oh, trimakasih bob"

"Tidak usah sungkan"

"Boob aku boleh numpang menginap beberapa hari? kebetulan aku sedang ada pekerjaan di sini selama seminggu"

"Boleh saja, kalau begitu aku siapkan dulu kamarnya"

"Trimakasih Boob"

Aku bergegas merapikan kamar tamu, ketika aku sedang merapikan kamar terasa hembusan angin kecil. Dari mana angin ini? pintu kan tertutp rapat(aku bergumam heran), kuteruskan merapikan tempat tidur. Setelah selesai merapikan tempat tidur aku segera menyiapkan kamar mandi dan mengisi bath tube dengan air hangat, karena sepertinya Diana menempuh perjalanan yang cukup jauh dan belum mandi.

"Kamarnya sudah siap na, dan kamar mandi juga sudah aku siapkan, buruan mandi sebelum airnya dingin"

"Ya Boob, trimakasih"

"Aku mau ke warung sebentar, jadi kamu sendirian dulu di sini"

"Ya sudah"

Aku masuk kemara untuk mengambil dompet dan segera pergi ke warunguntuk membeli kebutuhan dapur, di tengah jalan aku melamun dan hampir saja tertabrak motor, setiba di warung karna merasa ingin merasakan angin malam, aku bercengkrama sejenak dengan orang-orang, dan tak lupa memesan kebutuhan dapur ku, tidak begitu lama aku lihat warga berlarian entah apa yang terjadi.

"Ada apa pak kok berlarian?"

"Ada kecelakaan di jalan tajam"

Karna rasa penasaran, aku segera membayar barang-barang yang aku beli, dan bergegas ikut berlalari tak mau ketinggalan melihat kondisi korban kecelakaan itu. Memang di jalan itu sering terjadi kecelakaan karna pengemudi yang kurang hati-hati saat melewatinya, dan tikungannya pun cukup tajam hingga di namakan jalan tajam, aku pun sering terperosok ke tepi jalan saat melewatinya.

Setelah melihat aku teringat bahwa aku meninggalkan Diana sendirian di rumah, aku berjalan pulang perlahan sambil menikmati udara malam yang sangat sejuk, sepanjang jalan pulang aku terbayang kondisi korban kecelakaan itu, mukanya hancur hingga tak dapat di kenali, sungguh miris perasaanku melihatnya. Aku membuka pintu rumah seraya berkata

"Sudah tudir na?"

"Eh belom, kok lama sekali Boob katanya cuma sebentar"

"Iya tadi melihat kecelakaan di jalan tajam depan desa"

"Oh begitu, aku mau tidur dulu capek seharian mengemudi"

"Kenapa tidak tidur dari tadi?"

"Aku menunggumu, tidak enak jika tidur duluan"

"Ya sudah tidur yang ny6enyak, anggap saja rumah sendiri"

Diana bergegas pergi ke kamar untuk tidur, aku pergi ke dapur untuk menaruh belanjaan, sambil mebereskan tempat makan yang aku suguhkan tadi. Seusai membereskan semua aku ke ruang tengah untuk melihat film horror, aku suka film horror dan aku punya banyak koleksi CD horror, saat aku sedang santai menonton terasa kembali hembusan angin seperti di kamar tamu tadi, aku pun semakin heran dari mana datangnya, tapi sesaat aku berpikir mungkin dari ventilasi jadi aku kembali menonton dengan santai, tiba-tiba aku membayangkan Diana. Diana dulu adalah gadis gendut, jelek, dan juga tidak pintar. Tapi siapa sangka kini dia begitu cantik, bertubuh seksi, dan terlihat sangat pandai. Malam semakin larut aku mengantuk, Segera ku matikan TV dan pergi ke kamar untuk tidur.

Saat aku terlelap tidur aku bermimpi sedang berada di sebuah tempat yang sangat sunyi dan menenangkan, disana aku melihat Diana sedang berjalan entah kemana, aku buntuti dia hingga tiba di suatu rumah dan diana masuk kesana, di garasinya aku melihat mobil yang di bawa Diana kerumahku. Karna merasa ingin tahu rumah Diana aku segera mengetuk pintu bermaksud untuk bertamu, beberapa kali aku ketuk tak ada jawaban, hingga senggang waktu yang agak lama aku mendengar suara pertengkaran di dalam rumah, karna tak ada yang membuka kan pintu aku mencoba masuk kerumah karna memang pintunya di biarkan terbuka sedikit, di dalam aku tidak menemukan seorang pun hanya terdengar suara pertengkaran dari ruang tengah, dengan rasa penasaran aku menuju ke ruang tengah dan mengintip apa yang terjadi.

Mataku terbelalak melihat seorang lelaki memgan pisau seraya mengancam Diana, secara spontan aku berlalri berniat untuk melerai pertengkaran tersebut, tetapi aku tidak dapat menyentuh mereka.

Aku terbangun dari tidur karna mendengar suara ayam berkokok, aku terdiam sejenak dan bingung atas apa yang aku alami, selang beberapa menit aku baru tersadar kalau aku taid bermimpi, tetapi mimpi itu terasa sangat aneh, seakan hal itu memang terjadi.

Aku bergegas pergi mandi, sewaktu aku mandi aku teringat kalau semalam Diana datang dan tidur di ruang tamu, seusai mandi dan berpakaian aku segera menyiapkan sarapan, kulihat kamar tamu masih tertutup, mungkin Diana masih tidur karna kemarin kelelahan mengemudi.

Setelah enyiapkan sarapan aku membangunkan Diana, bermaksud mengajaknya sarapan bersama, Aku panggil beberapa kalitak ada jawaban, hingga aku putuskan membuka pintunya dari luar, aku terkejut Diana tidak ada di kamar berikut barangnya, aku segera berlari keluar dan menengok mobil Diana juga tidak ada. Aku pikir mungkin dia harus segera pergi pagi-pagi dan tak enak membangunkanku hingg tak sempat menulis nota.

Aku kembali ke meja makan untuk sarapan sendiri, lagi-lagi aku teringat dengan mimpiku dan Diana yang tiba-tiba pergi tanpa pamit, sungguh terasa sangat aneh.

Seusai makan aku merapikan meja makan dan pergi ke luar mencari ispirasi untuk karya tulisku, di tengah jalan aku bertemu Badrun, teman sesama penulis yang kebetulan juga mencari inspirasi untuk karya tulisnya, kami berjalan-jalan bersama menyusuri lorong-lorong menuju ke pantai di balik hutan di ujung desa ini, selama perjalan kami berbincang-bincang dan saling meberi inspirasi. Setiba di pantai kami naik ke rumah pohon yang memang kami bangun untuk melihat pemandangan, cukup lama aku memandangi alam sekitar pantai, aku rasa aku telah menemukan inspirasi, takut kehilangan mood untuk menulis aku segera berpamitan pada Badrun pulang lebih dulu, aku berjalan pulang sendiri sambil tetap mencari inspirasi yang dapat di gunakan untuk tambahan ide bagi karya tuisnya.

Setiba di rumah aku pergi kekamar dan menyalakan komputer untuk menulis, perlahan-lahan aku tuangkan ide-ideku dalam komputer, karna ke asikan, aku menulis hingga aku tertidur di depan komputer. Entah berapa jam aku tertidur, yang jelas aku terbangun pada pukul 10:30 p. m dan komputer masih menyala, untuk menyambung cerita aku membaca kembali cerita karanganku sembari merevisi dan mengingatkanku akan karya tulisku, di bagian tengah aku membaca tulisan yang sepertinya aku tidak menulisnya, karna aku ingin tahu aku copy tulisan tersebut dan aku simpan, aku kemudian mermenarkan karya tulisku dan menyelseaikannya.

Seusai aku menulis aku mebuka Penggalan cerita yang secara tiba-tiba muncul dalam karya tulisku tadi, memang agak panjang sih dan mungkin bisa aku lanjutkan sampai selesai agar tidak susah-susah mencari inspirasi lagi, berkali-kali aku baca masih belum dapat kiu pahami maksud dari carita tersebut, hingga sekitar pukul 2 malam aku baru tersadar akan maksud dari tulisan tersebut, maksudnya adalah seorang gadis yang disiksa oleh suaminya sendiri hingga dia di bunuh, aku terkejut akan maksud dari cerita tersebut, karna badanku terasa pegal aku mematikan komputer dan segera pergi tidur.

Dalam tidurku aku kembali bermimpi, dan sekarang mimpi itu cukup menyeramkan, aku di datangi seorang gadis yang mukanya hancur seraya meminta tolong padaku, Ketika aku terbangun dari tidur aku terdiam sejenak memikirkan mimpi itu.

Mimpi itu kembali berulang pada mimpi-mimpi dalam tidurku selama beberapa minggu, karna merasa tidak nyaman aku menceritakan hal ini pada temanku, dia memberi saran agar aku meminta bantuan para normal, karna aku memang sangat merasa terganggu tanpa pikir panjang aku ikuti saran temanku tersebut, dia juga yang memberi tahu dan menemaniku ke tempat para normal kenalannya.

Rumah para normal itu cukup jauh, kami tiba di sana malam hari, setiba di sana ternyata para normal tersebut sudah menunggu kami, rupanya dia sudah tahu tentang persoalanku dari temanku.

"Sudah berapa lama mimpimu di datangi a rwah gadis tersebut"tanya paranormal tersebut sembari menatap mataku tajam

"Sekitar 2-3 minuggu"

"fokuskan pikiranmu mengingat semuanya dan jangan sampai terpejam"

permintaan yang cukup susah dan entah apa maksudnya, tapi aku harus melakukannya, mbah parno(para normal) terus menatap tajam mataku se olah mebaca pikiranku.

"Cukup, sekarang segera bersihkan badanmu, dan tidurlah hari sudah malam"

"Tapi mbah bagaimana dengan persoalanku ini?"

"Tenanglah besok semua akan terjawab, aku sudah siapkan kamar untuk kalian berdua"

Aku segera mandi dan bergegas tidur, badankupun memang sudah terasa pegal.

Keesokan paginya aku di ajak oleh mbah parno pergi ke suatu tempat, sedangkan temanku pamit pulang karna dia masih ada kuliah besoknya.

"Sebentar mbah aku mandi dulu"

"Sudah mandi nati saja"

Aku diajaknya ke danau di tengah hutan.

"Sekarang mandilah di danau ini"

"Tapi mbah aku tidak membawa baju ganti"

"Sudah lakukan saja"

Akhirnya aku mandi di danau itu, setelah mandi aku pulang dengan pakaian basah yang ada di badanku. Mau bagaimana lagi aku tidal membawa baju ganti, di tengah perjalanan pulang aku menjumpai sebuah rumah sperti rumah Diana dalam mimpiku tampak tidak terwat.

"Disana kamu pernah masuk dalam mimpimu kan anak muda?"

Aku terkejut mendengar ucapannya, bagaimana dia tahu padahala aku belum bercerita, sungguh sakti orang ini(gumamku sambil meliriknya)

"Iya mbah, aku memang pernah masuk ke sana dalam mimpi"

Aku berniat masuk ke dalam rumah itu, tapi mbah parno melarangku, kami kembali ke rumah mbah parno. Sesampai di rumahnya mbah parno menyuguhiku makanan untuk sarapan, seusai sarapan aku kembali beristirahat.

Mbah Prano membangunkanku pukul 11 malam.

"Mandilah, jam 12 nanti aku akan membantumu mengenali gadis dalam mimpimu itu"

"Baik mbah"

Aku segera mandi dan mempersiapkan diri. Tepat pukul 12 malam mbah Parno menyuruhku memejamkan mata dan mengosongkan pikiran, dalam keadaan sadar dan tidak sadar aku merasa tubuhku melayang, dan terdengar suara mbah Parno membimbingku

"Bukaah matamu dan perhatikan setiap jalan yang kamu lewati"

Aku pun mengikutinya, tanpa tersadar ternyata itu adalah jalan menuju rumah Diana, aku menyaksikan setiap dtil peristiwa yang di alami oleh Diana, dia disiksa suaminya karna sering memergoki suaminya seingkuh, mereka sering bertengkar, aku merasa ingin menolong Diana tapi apa dayaku, hal itu sudah pernah terjadi dan aku hanya melihat reka ulangnya dari alam bawah sadarku. Suatu hari Diana di tugaskan ke Klinik di dekat rumahku, karna pernah mendengar aku tinggal di kota yang sama, dia bertanya kepada Indra alamt rumahku, rupanya suaminya tahu benar jalan menuju ke klinik tempat Diana di tugaskan. Sewaktu Diana berangkat, suami Diana mengikuti dari belakang, saat melewati jalan tajam, suami Diana menyalip dan sengaja memepet mobil Diana ke tepi jalan, tanpa di sadari melintas truk dari arah berlawanan dan menabrak mobil Diana, suami Diana segera memacu mobilnya dan berpura-pura tidak tahu menahu akan kejadian itu.

Setelah terbangun dari bimbingan mbah parno, aku baru teringat berarti kecelakan tempo hari adalah Diana, dan yang datang kerumahku juga dalam mimpiku itu adalah arwah Diana yang tak tenang.

Aku segera bergegas pulang dari rumah mbah parno, setiba di rumah aku menyiapkan banyak rencana untuk menjebak suami Diana agar mengakui perbuatannya. Mulanya aku berpura-pura bertamu kerumahnya dan mengenalkan diri sebagai teman istrinya, dia bersikap sangat manis seolah orang yang tak pernah berbuat dosa, lama kelamaan aku akrab dengannya.

Suatu hari aku mengajaknya ke diskotik, mentraktirnya minum hingga mabok, ketika itulah aku menanyai semua perbuatan yang dia lakukan dan merekamnya, setelah selesai aku tinggalkan dia di sana. Keesokan harinya di menelponku sambil marah karna aku meninggalkannya di diskotik, tanpa aku pedulikan dia aku segera pergi ke kantor polisi dan segera melaporkan suami Diana seraya meberikan bukt rekaman percakapan kami, aku juga meminta agar mobil Diana saat terjadi kecelakaan itu di periksa, dan memang benar terdapat bekas tabrakan di sisi kiri mobilnya.

Suami Diana pun tertangkap dan aku lega dapat membantu Diana menyelesaikan semua ini, Diana kembali datang dalam mimpiku, tetapi kali ini di menunjukkan wajahnya yang centik tersenyum dan berkata "TERIMA KASIH!!"

*****
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2.4K
7
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan