kenalin namaku silvia rahmi, mahasiswi disalah satu universitas negeri medan.
ane cuma ingin berbagi cerita gan buat agan2 warga kaskus, baik yg ikut kasquiz ataupun tidak, kalo dilihat dari syaratnya cerita ane telat 3 hari tapi tak apa sekali lagi ane gak peduli karena ini bukan ttng prestasi jga bukan ttng hadiah

PRESTASIKU.
Bercerita tentang prestasi, bisa dikatakan aku belum mempunyai prestasi yang besar untuk diceritakan. untuk memasuki jenjang perkuliahan pun aku tak seberuntung yang lain gan. Prestasi yang paling beharga dan terbangga yg aku miliki itu sewaktu aku duduk d kelas 2 SD semester terakhir mau naik kelas 3. Prestasinya aku dapat rangking 3. Aku kaget dan ga nyangka sama sekali, saingan aku banyak banget dan jelas sekali orangtuaku sangat senang dan bangga. Tiba-tiba guru manggil namaku, beberapa menit sempat kaku dan aku tanyain keteman sebangku, “tadi ibuk itu panggil siapa” aku bergeming beberapa saat karna ga percaya, mmg sih aku juga ngerasain memang pantas aku peroleh krn semangat belajarku yang luar biasa saat itu. Penghargaan atas prestasi itu aku di hadiahi buku oleh guru kelas 2 buah. Kalo saja aku bukan korban tsunami mungkin buku itu masih ada sampai sekarang. Buku dgn sampul bewarna putih corak bunga warna merah. Sampai aku SMP kelas 2 buku itu selalu aku tempatkan sejajar dengan buku-buku baru , tidak aku letak digudang karena bagiku itu sangat istimewa.

Itu prestasi akademik satu-satunya yang aku miliki hingga umur ke 23 ini. Beragam lomba aku ikutin (mendesain perangko, cerdas cermat, lomba busana muslim, mengarang cerpen yg aku kirim ke berbagai majalah, buat puisi, lomba desain blog) salah satunya aku cuma dapat penghargaan kecil yang buat aku luar biasa. Namun bukan itu yang ingin ane bagikan, dari segala kegagalan aku belajar, prestasi bukan saja tentang kepintaran dari segi akademik juga bukan tentang seberapa besar hadiah yang kau dapatkan, tapi berhasil dalam menjalani proses hidup, kadang dicemooh dan tersudut itu wajar karna tidak semua manusia yang tinggal di bumi ini memiliki jiwa yg besar. kepintaran kita utk membesarkan jiwa kita ketika kalah itu mutlak prestasi. 