Quote:

Wakil Pemimpin Kelompok Hamas, Moussa Abu Marzouk, menyatakan kesepakatan gencatan senjata permanen dengan Israel menjadi tanda kemenangan bagi Palestina.
Tidak hanya itu, BBC edisi Selasa, 26 Agustus 2014 memberitakan beberapa pemimpin senior Hamas dan pejuang jihad Islam yang biasanya jarang menampakkan diri di hadapan publik, kemarin muncul.
Salah satunya, pejabat senior Islam, Mohammed al-Hindi yang memberikan pidato kemenangan kepada ribuan warga yang berkumpul di sebuah lapangan di Rimal, kota Gaza.
Sementara juru bicara Pemerintah Israel, Mark Regev, berharap gencatan senjata kali ini akan dipatuhi oleh Hamas. "Bagi kami, sudah sebuah kemenangan jika tidak ada lagi roket yang ditembakkan dari Gaza," katanya.
Gencatan senjata juga disambut baik oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
"Kami sangat mendukung adanya pernyataan soal gencatan senjata," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Jen Psaki.
Ban Ki Moon mengingatkan upaya perdamaian yang tidak menghancurkan akar konflik, kecil kemungkinan akan ada kemajuan dari siklus tindak kekerasan selanjutnya.
Kendati sudah mengumumkan gencatan senjata, namun aksi serang masih terus terjadi di antara keduanya pada Selasa kemarin. Serangan udara Israel menghancurkan gedung Basha yang terdiri dari 15 lantai.
Selain gedung Basha, bangunan lain yang diserang Israel yaitu Komplek Italia yang terdiri dari 13 lantai yang dihuni oleh 70 keluarga. Selain itu, juga terdapat fasilitas perbelanjaan dan kantor.
Menurut pejabat Kesehatan Palestina, ada sekitar 20 orang yang terluka akibat serangan di Komplek Italia. Di Israel, satu lagi korban sipil tewas bertambah, akibat serangan mortir yang ditembakkan dari Gaza. Pada Selasa kemarin, serangan itu mengenai area di Eshkol.
Sejak Israel menggelar Operasi Perlindungan Perbatasan pada 8 Juli lalu, total sudah ada 2.142 warga Palestina yang tewas. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk anak-anak. Sementara di pihak Israel, total korban tewas adalah 69 orang.
http://dunia.news.viva.co.id/news/re...ngan-palestina
Kalau memang niat perang, jangan jadikan warga sipil sebagai tameng.
Kalau niat perang, jangan teriak-teriak ke dunia internasional bila serangan provokasinya dibalas.
Kalau memang niat perang, jangan mau gencatan senjata sebelum tujuan utama tercapai.
Sorry, gue bela Palestina. Cuma gue eneg aja melihat kelakuan Hamas serta para petingginya yang seenaknya sendiri. Mereka terang-terangan hanya memikirkan kepentingannya sendiri dan karena itu telah beberapa kali menentang kebijakan yang dibuat oleh otoritas Palestina. Yang jadi korban tentu saja para warga sipil Palestina. Pokok renungannya sederhana saja, kenapa selalu HAMAS? Bukan Fatah?