11 Agustus 2014 | 04:08 wib
Mantan Bupati Sleman Kritisi Pengelolaan Stadion Maguwoharjo
0

0

SLEMAN, suaramerdeka.com - Pengelolaan Stadion Maguwoharjo dikritisi mantan bupati Sleman, Ibnu Subiyanto. Bekas orang nomor satu di kabupaten tersebut menilai pemanfaatan stadion yang juga dikenal dengan Maguwoharjo International Stadium (MIS) itu tidak sesuai rencana awal.

"Awalnya stadion ini kan dikonsep seperti Senayan Mini yang ada di Sleman," jelas Ibnu di sela-sela acara syawalan Asosiasi PSSI Sleman, Minggu (10/8).

Menurut dia, stadion yang kini menjadi venue PSS Sleman menjamu lawan-lawannya seharusnya digunakan hanya untuk pertandingan, tidak untuk berlatih. Latihan tim seharusnya dilakukan di tempat lain. Namun, nyatanya, stadion itu tetap dipakai Anang Hadi cs untuk berlatih mempersiapkan diri.

“Rumput di stadion itu ditanam dan disetting menghabiskan biaya Rp 3 miliar. Sangat besar. Orang yang datang dari luar, di kakinya membawa gulma. Lalu masuk ke stadion menginjak-injak rumputnya dan gulma tertinggal maka kondisi rumput tidak akan terpelihara baik,” papar dia.

Pria yangsempat dibui karena terseret kasus korupsi itu memaparkan bawah, proyeksi awal pembangunan komplek olahraga di Maguwoharjo tidak terbatas hanya satu stadion megah bertaraf internasional. Melainkan diikuti pembangunan lapangan-lapangan lain yang bisa digunakan untuk tim maupun masyarakat.

“Jadi tidak bisa kalau di utara stadion akan dibangun waterboom. Kalau disetujui kebangeten. Waterboom itu tidak prospektif, tidak punya impact untuk pengembangan wilayah. Bisnisnya juga tidak bagus, mentok hanya lima tahun,” jelasnya.

Maka, dia pun mengingatkan pembangunan stadon sejatinya belum selesai. Meski begitu, dia berharap penerusnya bisa terus menjaga semangat mengembangkan olahraga dan mengejar prestasi.
( Gading Persada / CN26 / SMNetwork )