- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Persaingan Bakal Calon Walikota Depok 2015-2020 Mulai Memanas


TS
InRealLife
Persaingan Bakal Calon Walikota Depok 2015-2020 Mulai Memanas
http://jakarta.okezone.com/read/2014...-mulai-memanas

Walikota Depok Nurmahmudi Ismail
http://jakarta.okezone.com/read/2014...walikota-depok
Ayo, siapa yang mau jadi pengganti Mr Righthand? Kaskuser Depok maju dong.
Oh ya, peta politik di Depok 2014-2019:
50 kursi DPRD Depok 2014-2019
PDIP 11 kursi (22%)
Gerindra 9 kursi (18%)
PKS 6 kursi (12%)
PAN 6 kursi (12%)
Golkar 5 kursi (10%)
Demokrat 5 kursi (10%)
PPP 4 kursi (8%)
Hanura 2 kursi (4%)
Nasdem 1 kursi (2%)
PKB 1 kursi (2%)

Walikota Depok Nurmahmudi Ismail
Quote:
Persaingan Balon Pemilukada Depok Mulai Memanas
Minggu, 24 Agustus 2014 07:18 wib | Marieska Harya Virdhani - Okezone
DEPOK - Lokasinya yang begitu dekat dengan Ibu Kota Jakarta, membuat Kota Depok menjadi incaran politik untuk menjadi orang nomor satu di Kota Belimbing ini. Pemilukada baru digelar tahun depan, tetapi sederetan nama hingga baliho para balon dan nama mewarnai bursa pertarungan.
Dari Partai Golkar sebut saja Babay Suhaemi, Partai Amanat Nasional (PAN) ada Hasbullah Rahmat, Partai Gerindra memberi sinyal antara Pradi Supriatna dan Nuroji, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bisa menerjunkan calon tanpa berkoalisi.
Bahkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) punya tujuh balon. Tak hanya lewat jalur parpol, ada juga nama Ketua Front Pembela Islam (FPI) Depok Habib Idrus Algadhri, Ibrahim Kadir Tuasamu dengan bendera Kosgoro, hingga suami artis Arumi Bachsin yakni Emil Dardak disebut - sebut akn maju dari jalur independen.
Bagi Ketua DPD PKS Suparyono, keputusan berkoalisi hingga kini masih terlalu prematur. Iaa memprediksi akan ada empat pasang calon yang akan bertarung di Pemilukada Depok.
"Ketika pendaftaran, pengamatan bisa jadi empat pasangan, PDIP bisa sendiri, Gerindra punya tiket sendiri, PAN dengan Golkar, mungkin PKS - PPP, belum lagi Demokrat belum tahu kemana," katanya kepada Okezone di kantornya, Jalan Margonda, Sabtu (23/08/2014).
Suparyono menyambut baik para balon independen yang akan maju. Artinya masyarakat disuguhkan beragam calon alternatif.
"Kami tentu senang banyak calon, variatif. Indikasi kesadaran masyarakat paling tinggi. Untuk balon PKS pun saya minta semua DPC memfasilitasi. Pertama, semuanya punya hak calonkan diri. Habib FPI misalnya mau tampil saya senang, Pak Idris Wakil Wali Kota sangat wajar juga kalau mau tampil," paparnya.
Stereotipe PKS yang tak memperbolehkan pemimpin wanita disebut - sebut akan menyulitkan langkah istri Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yakni Nur Azizah Tamhid untuk maju. Namun hal itu langsung dibantah Suparyono.
"Pemimpin wanita tak boleh itu di tingkat presiden, kalau di tingkat kota kabupaten boleh, dan memang belum ada selama ini, kalau sampai terpilih berarti Bu Nur Azizah yang pertama. Dibilang tes pasar pun kami di PKS tak ada istilah, setiap kader boleh memilih dan dipilih. Pak Nur Mahmudi pun bukan kader, beliau PNS, peneliti, istrinya kan swasta," jelasnya.
Memilih 7 balon PKS, kata Suparyono, berdasarkan interaksi yang tak sebentar. Dua nama kuat yakni Nur Azizah dan Idris Abdul Shomad pun memiliki dua gaya yang berbeda.
"Untuk ukuran blusukan, mereka berdua punya modal yang sama. Ibu Nur Azizah punya basis kuat PKK perempuan selama 10 tahun, kalau pak Idris ke pemilih pria, karena itu kami akan lakukan survey internal untuk mengukur popularitas, namun bisa jadi situasi politik berubah, mak ketujuh nama ini enggak ada yang dipakai seperti saat Bang Sani di Pemilukada Jakarta akhirnya HNW, kita lihat nanti," tutupnya.(fid) (ahm)
Minggu, 24 Agustus 2014 07:18 wib | Marieska Harya Virdhani - Okezone
DEPOK - Lokasinya yang begitu dekat dengan Ibu Kota Jakarta, membuat Kota Depok menjadi incaran politik untuk menjadi orang nomor satu di Kota Belimbing ini. Pemilukada baru digelar tahun depan, tetapi sederetan nama hingga baliho para balon dan nama mewarnai bursa pertarungan.
Dari Partai Golkar sebut saja Babay Suhaemi, Partai Amanat Nasional (PAN) ada Hasbullah Rahmat, Partai Gerindra memberi sinyal antara Pradi Supriatna dan Nuroji, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bisa menerjunkan calon tanpa berkoalisi.
Bahkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) punya tujuh balon. Tak hanya lewat jalur parpol, ada juga nama Ketua Front Pembela Islam (FPI) Depok Habib Idrus Algadhri, Ibrahim Kadir Tuasamu dengan bendera Kosgoro, hingga suami artis Arumi Bachsin yakni Emil Dardak disebut - sebut akn maju dari jalur independen.
Bagi Ketua DPD PKS Suparyono, keputusan berkoalisi hingga kini masih terlalu prematur. Iaa memprediksi akan ada empat pasang calon yang akan bertarung di Pemilukada Depok.
"Ketika pendaftaran, pengamatan bisa jadi empat pasangan, PDIP bisa sendiri, Gerindra punya tiket sendiri, PAN dengan Golkar, mungkin PKS - PPP, belum lagi Demokrat belum tahu kemana," katanya kepada Okezone di kantornya, Jalan Margonda, Sabtu (23/08/2014).
Suparyono menyambut baik para balon independen yang akan maju. Artinya masyarakat disuguhkan beragam calon alternatif.
"Kami tentu senang banyak calon, variatif. Indikasi kesadaran masyarakat paling tinggi. Untuk balon PKS pun saya minta semua DPC memfasilitasi. Pertama, semuanya punya hak calonkan diri. Habib FPI misalnya mau tampil saya senang, Pak Idris Wakil Wali Kota sangat wajar juga kalau mau tampil," paparnya.
Stereotipe PKS yang tak memperbolehkan pemimpin wanita disebut - sebut akan menyulitkan langkah istri Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yakni Nur Azizah Tamhid untuk maju. Namun hal itu langsung dibantah Suparyono.
"Pemimpin wanita tak boleh itu di tingkat presiden, kalau di tingkat kota kabupaten boleh, dan memang belum ada selama ini, kalau sampai terpilih berarti Bu Nur Azizah yang pertama. Dibilang tes pasar pun kami di PKS tak ada istilah, setiap kader boleh memilih dan dipilih. Pak Nur Mahmudi pun bukan kader, beliau PNS, peneliti, istrinya kan swasta," jelasnya.
Memilih 7 balon PKS, kata Suparyono, berdasarkan interaksi yang tak sebentar. Dua nama kuat yakni Nur Azizah dan Idris Abdul Shomad pun memiliki dua gaya yang berbeda.
"Untuk ukuran blusukan, mereka berdua punya modal yang sama. Ibu Nur Azizah punya basis kuat PKK perempuan selama 10 tahun, kalau pak Idris ke pemilih pria, karena itu kami akan lakukan survey internal untuk mengukur popularitas, namun bisa jadi situasi politik berubah, mak ketujuh nama ini enggak ada yang dipakai seperti saat Bang Sani di Pemilukada Jakarta akhirnya HNW, kita lihat nanti," tutupnya.(fid) (ahm)
http://jakarta.okezone.com/read/2014...walikota-depok
Quote:
PKS Umumkan 7 Nama Balon Walikota Depok
Minggu, 24 Agustus 2014 05:39 wib | Marieska Harya Virdhani - Okezone
DEPOK - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai merilis tujuh nama bakal calon (balon) yang akan dilempar kepada kader untuk dipilih menjadi calon Wali Kota Depok dalam Pemilukada tahun depan. Tujuh nama tersebut merupakan hasil keputusan dari DPP PKS.
Ketujuh nama tersebut yakni Ketua DPD PKS Depok sekaligus anggota DPRD Depok terpilih Suparyono, kemudian mantan anggota DPRD Jawa Barat Imam Budi Hartono, istri Nur Mahmudi Ismail yakni Nur Azizah, Wakil Ketua DPR yaitu Sohibul Iman, Anggota DPR dapil Bengkulu yakni Sahfan Badri Sampurno, mantan Presiden PKS Tifatul, serta calon eksternal yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad.
Kemudian, 7 nama balon itu akan dilempar kepada kader dalam Pemira PKS pada 31 Agustus.
"Tujuh nama ini baru diputuskan DPP tadi malam. Akan di pemira kan. Serentak di 11 kecamatan, semua kader milih. Tugas DPD Depok hanya fasilitasi pemilihan itu, dari tujuh nama kirim ke DPP.
Apakah langsung jadi 1, atau 3. Meminta masukan dari kader terhadap 7 orang. Diputuskan disana (DPP), ada unsur eksternal, apakah kami mengajukan satu paket yaitu wakil dan wali kota, atau hanya wakil," kata Ketua DPD PKS Depok, Suparyono, Sabtu (23/8/2014).
Suparyono mengakui posisi PKS yang hanya enam kursi tidak bisa mengajukan calon sendiri, tetapi harus berkoalisi. Sehingga sejauh ini pihaknya baru secara lisan menjajaki komunikasi dengan partai lain, salah satunya PPP.
"Kami hanya 13,6 persen. 15 persen minimal, kursi enggak mungkin, paling suara. Berkoalisi dengan partai mana nanti dilihat, buka komunikasi ke partai luar belum, orang luar belum. PPP menanyakan ke saya, kok enggak ada ngomong - ngomong, saya katakan belum ada pengantinnya, saya juga kagok. Partai Gerindra sudah bicara secara informal. Kemungkinan Koalisi Merah Putih di Pilpres diterapkan di Depok dalam politik mungkin saja," jelasnya.
Sebelumnya ada 30 nama yang sempat digodok PKS termasuk nama Mamah Dedeh hingga Eep Saefulloh untuk menjadi Balon Wali Kota Depok.(fid) (ahm)
Minggu, 24 Agustus 2014 05:39 wib | Marieska Harya Virdhani - Okezone
DEPOK - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai merilis tujuh nama bakal calon (balon) yang akan dilempar kepada kader untuk dipilih menjadi calon Wali Kota Depok dalam Pemilukada tahun depan. Tujuh nama tersebut merupakan hasil keputusan dari DPP PKS.
Ketujuh nama tersebut yakni Ketua DPD PKS Depok sekaligus anggota DPRD Depok terpilih Suparyono, kemudian mantan anggota DPRD Jawa Barat Imam Budi Hartono, istri Nur Mahmudi Ismail yakni Nur Azizah, Wakil Ketua DPR yaitu Sohibul Iman, Anggota DPR dapil Bengkulu yakni Sahfan Badri Sampurno, mantan Presiden PKS Tifatul, serta calon eksternal yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad.
Kemudian, 7 nama balon itu akan dilempar kepada kader dalam Pemira PKS pada 31 Agustus.
"Tujuh nama ini baru diputuskan DPP tadi malam. Akan di pemira kan. Serentak di 11 kecamatan, semua kader milih. Tugas DPD Depok hanya fasilitasi pemilihan itu, dari tujuh nama kirim ke DPP.
Apakah langsung jadi 1, atau 3. Meminta masukan dari kader terhadap 7 orang. Diputuskan disana (DPP), ada unsur eksternal, apakah kami mengajukan satu paket yaitu wakil dan wali kota, atau hanya wakil," kata Ketua DPD PKS Depok, Suparyono, Sabtu (23/8/2014).
Suparyono mengakui posisi PKS yang hanya enam kursi tidak bisa mengajukan calon sendiri, tetapi harus berkoalisi. Sehingga sejauh ini pihaknya baru secara lisan menjajaki komunikasi dengan partai lain, salah satunya PPP.
"Kami hanya 13,6 persen. 15 persen minimal, kursi enggak mungkin, paling suara. Berkoalisi dengan partai mana nanti dilihat, buka komunikasi ke partai luar belum, orang luar belum. PPP menanyakan ke saya, kok enggak ada ngomong - ngomong, saya katakan belum ada pengantinnya, saya juga kagok. Partai Gerindra sudah bicara secara informal. Kemungkinan Koalisi Merah Putih di Pilpres diterapkan di Depok dalam politik mungkin saja," jelasnya.
Sebelumnya ada 30 nama yang sempat digodok PKS termasuk nama Mamah Dedeh hingga Eep Saefulloh untuk menjadi Balon Wali Kota Depok.(fid) (ahm)
Ayo, siapa yang mau jadi pengganti Mr Righthand? Kaskuser Depok maju dong.
Oh ya, peta politik di Depok 2014-2019:
50 kursi DPRD Depok 2014-2019
PDIP 11 kursi (22%)
Gerindra 9 kursi (18%)
PKS 6 kursi (12%)
PAN 6 kursi (12%)
Golkar 5 kursi (10%)
Demokrat 5 kursi (10%)
PPP 4 kursi (8%)
Hanura 2 kursi (4%)
Nasdem 1 kursi (2%)
PKB 1 kursi (2%)


tien212700 memberi reputasi
1
3.4K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan