Quote:
Hamdan Zoelva: Penuh teror & rayuan suap saat sidang Pilpres!
Merdeka.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva, buka-bukaan selama masa proses persidangan sengketa Pemilihan Presiden hingga menelurkan keputusan, selalu mendapat tekanan dan intimidasi teror. Ini disampaikan saat dirinya memberikan kuliah umum di Kampus Universitas Udayana, Jumat (22/8).
Ia mengaku menyerahkan sepenuhnya penilaian keputusan sengketa pilpres kepada masyarakat. Apa yang telah diputuskan lembaganya, Hamdan melanjutkan, sepenuhnya mengacu pada bukti dan fakta persidangan. "Satu hal yang pasti, MK memutus sengketa Pilpres 2014 berdasar bukti yang diajukan dalam persidangan," tutur Hamdan saat keluar ruangan.
Pada kesempatan itu, Hamdan mengaku sering mendapat tekanan, bahkan teror selama sengketa pilpres berjalan. Teror yang kerap melandanya adalah melalui pesan singkat (SMS). Namun, menurut dia, hal itu biasa karena setiap keputusan tidak bisa memuaskan semua orang. "Keputusan MK tak dapat memuaskan semua pihak. Sudah menjadi risiko mengemban tugas ini memang penuh dengan teror dan rayuan suap," tuturnya.
Katanya, jauh sebelumnya seluruh keluarga dan handai taulan yang lebih dahulu diamankan. Karena tidak hanya dirinya yang menjadi sasaran, bisa saja keluarga. "Negara ini negara hukum, hormatilah itu," imbuhnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ham...g-pilpres.html
Apresiasi sebesar2nya utk bapak2 dan ibu hakim di MK yg terhormat. tidak serakah dan haus materi walau ditawarkan suap yg pasti jumlahnya tidak sedikit..
beliau2 lebih mengedepankan masa depan bangsa dan negara. mengawal kebenaran, menegakkan konstitusi dan menjaga agar manusia2 busuk, bengis, culas dan hina - yg ingin merampok kekayaan negara- tidak sampai berkuasa.
