Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aribandimantraAvatar border
TS
aribandimantra
CSIS Biang Kerok Mandegnya Reformasi,Sebuah Telaah Sederhana
emoticon-Takut emoticon-Takut
Hakikat dari gerakan Reformasi adalah menumbangkan pemerintahan otoriter orde Baru dan menggantinya dengan pemerintahan yang demokratis. Selanjutnya menuntaskan pembersihan hingga ke akar-akarnya. Di antara pilar-pilar rezim Orba adalah ABRI, Golkar, Korpri yang kesemuanya sudah direformasi. Tapi orang sering lupa, bahwa pilar-pilar itu di atas adalah buah kerja hasil penggodokan dari sebuah organisasi think tank atau lembaga pemikiran Centre For Strategic and International Studies (CSIS).

CSIS adalah salah satu think-tank yang menopang berdirinya Orde Baru. Sebagai organisasi intelektual yang didirikan oleh Tionghoa non-muslim ia sering mendapat permusuhan dan disalahkan oleh kelompok-kelompok Islam dan pribumi atas kebijakan yang diambil oleh Orde Baru. Setelah 15 tahun runtuhnya Orde Baru tentulah Jusuf Wanandi, satu dari duo pendiri CSIS, ingin berbagi pikiran tentang perannya menopang Orde Baru. Jusuf Wanandi bulan Februari 2014menerbitkan buku, “Menyibak Tabir Orde Baru: Memoar Politik Indonesia 1965-1998″.

“Kita harus melihat sejarah negara itu secara keseluruhan dan tidak secara sedikit demi sedikit,” kata Jusuf saat peluncuran bukunya.

Orang sering dibuat bingung mengapa reformasi jalan ditempat, mandeg! Tak lain sebabnya, karena otak dari Orba itu masih ada dan hidup. Nyaris tak tersentuh. Padahal pilar Orba yang sering disebut jalur ABG (ABRI, Birokrat dan Golkar) mau berbenah diri, sudah mereformasi diri. Maka tepat sekali kalau ada orang yang menuntut pembubaran dari CSIS.

Baru-baru ini, puluhan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Penyelamat Pemilu (APP) mendatangi kantor lembaga penelitian Centre For Strategic and International Studies (CSIS), di kawasan Jakarta Pusat, Senin petang, dan meminta lembaga itu dibubarkan.


Berdasarkan pantauan ANTARA, sekelompok massa itu datang dengan sedikitnya delapan buah bus ke kantor CSIS. Mereka lalu berteriak meminta pembubaran CSIS dan memaksa masuk ke dalam kantor. “CSIS merupakan lembaga antek-antek asing yang sedang berupaya menghancurkan bangsa. Itulah mengapa kami ingin agar CSIS ini dibubarkan,” teriak koordinator aksi, Andre.


Andre tidak menyebut dasar tudingannya itu. Namun ia meyakini bahwa ada kekuatan asing di balik lembaga CSIS yang berupaya memengaruhi situasi politik di Tanah Air. ”CSIS harus dibubarkan agar tidak ada lagi pihak asing yang mengatur sistem politik Tanah Air,” tegas dia.


Dalam aksi itu, puluhan massa APP sempat mendorong-dorong gerbang kantor CSIS, namun berhasil dihalangi petugas keamanan. Akhirnya sejumlah perwakilan massa berdialog dengan pihak keamanan dan mengakhiri kegiatan aksinya.

Apa yang dimaksud kekuatan asing tadi? Ternyata Yusuf Wanandi adalah PR (Public Relation) atau humas hubungan internasional dimasa Orba. CSIS memang terlibat langsung dengan sejumlah kebijakan luar negeri Orba, seperti invasi Timor Timur, pemberantasan sisa-sisa PKI dan pemberangusan Politik Islam. Untuk masalah PKI Yusuf menyebutnya sebagai “Kesalahan” masa lalu, sedangkan orang lain menyebut itu adalah sebuah “Kejahatan”. Untuk masalah Islam ada kasus Tanjung Priok dan pengebirian Islam politik. Yusuf menjalin hubungan erat dengan Amerika. Seperti kita tahu, jelang Pilpres mantan Presiden AS Bill Clinton menyempatkan diri datang ke Indonesia.

Tekait hal ini, aktivis pergerakan yang juga menjadi tokoh oposisi di era Soehato, Sri Bintang Pamungkas, punya catatan sendiri. Baginya, kedatangan Clinton itu memang terkait erat dengan Pilpres. Bahkan bisa dikatakan, tujuan utama Clinton datang ke Indonesia memang terkait dengan Pilpres.Menurut Bintang, Clinton punya hubungan baik dengan orang-orang yang ada di Indonesia. Mereka adalah Harry Tjan Silalahi, yang merupakan salah seorang pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Clinton juga dekat dengan James Riady, pemilik Lippo Group.

“Trio Bill Clinton, Hari Tjan dan James Riady berhasil menjatuhkan Soeharto pada Mei 1998,” kata Sri Bintang dalam keterangan kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Senin, 14/7).

Setelah menjatuhkan Soeharto, lanjut Bintang, Trio ini terus bergerak untuk merekayasa kasus bantuan likuiditas bank Indonesia (BLBI). Selain membuat rekayasa terjadi krisis moneter, Trio ini juga berada di balik lepasnya Timor-Timur dari Indonesia dan berada di balik jatuhnya Presiden Habibie dan Presiden Abdurrahman Wahid. Trio ini pun bergerak dalam upaya melakukan amandemen UUD 1945 sehingga sangat liberal.

Menurut Bintang, posisi Clinton sempat digantikan oleh George Bush. Dan Bush inilah yang memaksakan agar ada UU Terorisme disahkan. Sementara itu, posisi Harry Tjan di CSIS juga sudah mulai digantikan oleh Jusuf Wanandi

“Bush, Jusuf Wanandi CSIS, dan James Riady berhasil menjatuhkan Megawati, dan menjadikan SBY sebagai presiden,” ungkap Bintang, yang juga mantan Ketua Umum Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI), partai yang berdiri ketika rezim Orba berkusa.

“Kini, Barack Obama minta tolong ke Clinton untuk datang ke Jakarta dan bantu CSIS serta Lippo untuk dukung Joko-Kalla dalam Pilpres 2014,” demikian Bintang.


Salim Said, doktor ilmu politik lulusan Ohio State University, Ohio, USA, mengomentari buku Yusuf Wanandi, Ini buku amat penting. Salah satu yang membuat buku ini amat penting adalah terungkapnya sejumlah hal yang sayangnya belum sempat secara saksama diuraikan penulis. Tapi ini lalu harus ditafsirkan, Jusuf Wanandi, sadar atau tidak, memberi tugas kepada para peneliti politik dan sejarah agar meneliti dan mengungkapkan hal-hal tersebut.


Berikut ini beberapa pertanyaan menarik yang menantang para peneliti:

Menyangkut CSIS, pertanyaannya, siapa yang meladeni siapa? Siapa yang paling berkepentingan memanfaatkan CSIS? Ali Mutopo yang punya ambisi kekuasaan dan memerlukan tanki pemikir? Kelompok-kelompok cendekiawan Katolik yang lebih memilih hijau tentara karena takut pada hijau Islam? Kelompok pebisnis Tionghoa perantauan yang memerlukan perlindungan kekuasaan?


Masih tentang siapa Soeharto, Jusuf Wanandi mengungkapkan pengalamannya mendampingi pemimpin tertinggi Indonesia yang baru itu. Ternyata acuan sejarahnya terbatas pada sejarah kerajaan Jawa . Berbeda dengan Sukarno sebelumnya, dunia gagasan Soeharto berputar dan hanya berakar pada budaya Jawa, termasuk gagasan kekuasaan Jawa yang diketahuinya kebanyakan dari pengalaman dan cerita wayang. Sukarno sejak muda membaca luas tentang berbagai gagasan politik, ideologi dan sejarah dunia. Bagi seorang Soeharto yang memulai karir militernya sebagai pada tentara Hindia Belanda (Knil), wacana dan sejarah gagasan yang setiap hari menjadi “suguhan” Soekarno lewat sejumlah pidatonya yang bagaikan tidak kunjung habis itu, adalah barang asing.

Dengan latar belakang seperti itulah kita harus mengerti peran CSIS dan Jusuf Wanandi, Harry Tjan dan teman-temannya terhadap Soeharto dan periode awal pemerintahan Orde Baru. CSIS berdiri pada saat dan waktu yang tepat.Mereka yang mendirikan CSIS sudah bergiat di zaman Orde Lama ketika mereka menghadapi PKI. Di sana para pastor Jesuit ikut memainkan peran penting. Salah seorang di antaranya adalah Pater Beek. Sayang dalam buku Wanandi ini peran Beek sama sekali tidak muncul secara semestinya.



Terungkap sangat jelas di halaman 387, Jusuf Wanandi menceritakan pertemuan antara Soeharto dengan mantan Panglima Leonardus Benyamin Moerdani atau L.B.Moerdani atau sering dipanggil Moerdani. Pertemuan itu berlangsung di rumah salah seorang putera Soeharto,Sigit yang diatur oleh Tutut. Cerita ini bermula setelah lengsernya Soeharto, Mei, 1998, tepatnya beberapa bulan setelah itu pada 15 Desember 1998.


“Ben, bagaimana ini bisa terjadi. Apa sebenarnya yang terjadi.” Lengsernya Soeharto dari tampuk kepresidenan, bagi Soeharto sendiri seakan-akan tak percaya, sehingga beliau bertanya kepada Benny Moerdani.


Satu setengah jam pembicaraan tersebut. Benny Moerdani mengatakan sebagaimana ditulis Jusuf Wanandi;” Kami adalah dasar dari kekuasaan Bapak, tetapi Bapak tidak lagi percaya kepada kami dan malah lebih percaya Habibie dan ICMI dan semua pembantu Bapak, Harmoko, Ginanjar Kartasasmita, Akbar Tandjung, ternyata pengkhianat. Ini salah besar. Lihat apa yang terjadi, militer pun sekarang sudah semakin hijau di bawah Faisal Tandjung karena Bapak tidak percaya kepada saya. Bapak tidak percaya kepada ABRI, walaupun kami selalu mendukung Bapak dan setia.”

Diakhir obrolan itu, Benny memberi catatan orang-orang yang dipandang sebagai lawannya kepada Soeharto. Seterusnya catatan itu pun sampai ke Wiranto dan dengan segera menghabisinya. Wiranto memang membantah memiliki hubungan dekat dengan Benny, namun ada cara membuktikan Wiranto telah berbohong. Pertama, dalam memoarnya, Jusuf Wanandi bercerita pasca jatuhnya Soeharto, Wiranto menerima dari Benny daftar perwira yang dinilai sebagai “ABRI Hijau”, dan dalam sebulan semua orang dalam daftar nama tersebut disingkirkan Wiranto. Ketika dikonfrontir mengenai hal ini, Wiranto mengatakan cerita “daftar nama” adalah bohong, namun bila kita lihat kembali masa-masa setelah Soeharto jatuh maka faktanya banyak perwira “hijau” yang dimutasi Wiranto dan sempat menuai protes.

Mengapa Benny Moerdani dan CSIS mau mendeislamisasi Indonesia? Karena CSIS didirikan oleh agen CIA, Pater Beek yang awalnya ditempatkan di Indonesia untuk melawan komunis namun setelah “Bahaya Merah”(komunis) teratasi, dia membuat analisa bahwa lawan Amerika Serikat berikutnya di Indonesia ada dua yaitu: “Hijau ABRI” dan “Hijau Islam,” lalu menyimpulkan ABRI bisa dimanfaatkan untuk melawan Islam, maka berdirilah CSIS yang dioperasikan oleh anak didiknya: Sofjan, Jusuf Wanandi, Harry Tjan, dan mewakili ABRI: Ali Moertopo, dan Soedjono Hoemardani (lihat: tulisan George Junus Aditjondro, mantan murid Pater Beek berjudul: CSIS, Pater Beek SJ, Ali Moertopo dan LB Moerdani).

Jadi dari uraian ini kita sudah memahami, siapa sesungguhnya biangkerok dari mandegnya gerakan reformasi itu.
0
3.7K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan