Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

PujanggaEdanAvatar border
TS
PujanggaEdan
[Prestasi Pertamax] Berbahagialah Karena Cibiran dan Hinaan


Assalamu'alaykum Warrohmatullah Wabarokatuh...
Selamat malam agan dan aganwati...

Mumpung KASKUS dan PERTAMINA punya hajat kompetisi (QUIZ) nih, saya ikutan cerita-cerita. Perkenalkan nama saya Agung Novian, kelahiran Cirebon, 32 tahun yang lalu. Sudah tua juga ya? emoticon-Big Grin

Sesuai dengan tema kompetisi, yaitu mengenai Prestasi Pertamax, maka saya ingin berbagi salah satu raihan pengalaman hidup saya kepada agan dan aganwati.

Saya lahir dari keluarga yang sangat sederhana, ayah saya seorang kuli bangunan dan ibu saya hanya ibu rumah tangga. Saya anak ke dua dari empat bersaudara dengan pautan umur yang tidak terlalu jauh, kakak saya cuma beda satu tahun dengan saya, sedangkan adik saya terpaut dua tahun dengan saya, kecuali adik saya yang ke dua terpaut belasan tahun, entah saya tidak ingat tepatnya. emoticon-Big Grin

Kondisi tersebut tentunya memaksa kami untuk merasakan hidup kekurangan, saya dan saudara-saudara saya harus ikut membantu keuangan keluarga sejak kecil. Ya, dari mulai kelas 3 SD saya harus sudah merasakan rasanya cari uang di terminal bus (kebetulan rumah saya dekat dengan terminal bus).

Beberapa "profesi" "pertukangan" sudah saya rasakan, mulai dari tukang semir sepatu, tukang ojek payung, tukang sapu mobil, dan yang paling bertahan lama adalah tukang dagang asongan. emoticon-Big Grin

Quote:



Hal itu terus berlangsung sampai saya selesai kuliah emoticon-Big GrinAlhamdulillah masih bisa merasakan bangku kuliah. emoticon-Big Grin Tapi beruntungnya Tuhan itu Maha Adil, keterbatasan hidup dan waktu Tuhan ganjari kami (saya dan saudara-saudara saya) dengan otak yang cukup encer. Kami terbilang berprestasi di sekolah.

Alhamdulillah, saya sendiri selalu berhasil masuk ke sekolah yang saya inginkan, termasuk masuk ke sebuah SMK berstatus negeri dengan jurusan favorit. Padahal banyak tetangga yang mencibir, merendahkan, mematikan semangat, kata mereka saat itu tidak mungkin saya dapat masuk ke jurusan tersebut.

Ah, mereka tidak tahu, meskipun waktu bermain saya habis di terminal bus, tapi saya sering membawa buku dan bolpen, baik buku bacaan atau buku catatan pelajaran. Hasilnya, Alhamdulillah, selama sekolah saya selalu mendapat peringkat 3 besar, bahkan beberapa kali jadi juara kelas, pernah juga jadi juara sekolah. Biaya sekolah saya sangat terbantu dengan beasiswa yang selalu saya dapatkan setiap tahun. Bahkan buku-buku pelajaranpun sering saya dapatkan secara gratis, khususnya buku-buku Matematika. Ceritanya saat itu, guru saya mengadakan kompetisi setiap kali ulangan Matematika, siapa yang dapat nilai 10 maka akan dapat buku-buku cetak dan LKS secara gratis. Alhamdulillah, saya selalu dapat nilai 10 setiap kali ulangan Matematika. emoticon-Big Grin

Quote:


Cibiran, ejekan, hinaan tetangga menyemangati saya, saya semakin berambisi. Alhamdulillah, Tuhan memudahkan jalan saya, sayapun berhasil masuk ke jurusan favorit di SMK tersebut. Aktivitas di SMK sepertinya tidak perlu saya ceritakan, yang pasti berjalan normal, saya tetap berjualan asongan di terminal, namun saya juga aktif sebagai pengurus PMR (Palang Merah Remaja), sibuk mengurus majalah dinding sekolah, namun sayang prestasi akademik saya kurang baik. Ya, karena saya memang kurang berminat dengan jurusan yang saya ambil saat itu. Karena saya hanya ingin buktikan kepada tetangga bahwa saya mampu.

Lulus SMK saya bekerja di sebuah pabrik di Jakarta. Namun tidak bertahan lama, hanya empat bulan saja. Karena saya merasa ada yang salah dengan jalan hidup yang saya pilih. Sayapun kembali ke kampung halaman, beberapa bulan menjadi penganggur.

Suatu hari, seorang teman saya mengajak saya ke sebuah rental komputer, maksud hati dia ingin mencetak tugas sekolahnya. Saat itu saya begitu terkesima dengan sebuah benda berbentuk persegi, tipis, namun ketika dimasukkan ke dalam komputer, bisa menghasilkan lembaran kertas cetakan. Benda itu yang dinamakan disket. emoticon-Ngakak

Quote:


Dari sana saya tertarik mempelajari tentang komputer. Pucuk dicinta, teman saya mengajak saya kuliah komputer. Biaya darimana? Pikir saya saat itu, tapi saya coba yakinkan orangtua saya. Ibu saya setuju, tapi bapak saya terus-terusan menolak, mungkin beliau mengkhawatirkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Oya, saat itu kakak saya "merantau" ke Jepang sebagai pelaut. Itu yang akhirnya bisa meyakinkan bapak saya.

Sayapun kuliah, saya juga "dibekali" sebuah komputer yang lumayan canggih pada jamannya, Pentium I emoticon-Big Grinyah walaupun acap ditipu oleh toko penjual komputer tersebut, maklum kami (saya dan keluarga) bodoh tentang komputer.

Selama kuliah prestasi saya boleh dibilang baik sekali, akhirnya saya merasa menemukan dunia saya. Setiap malam saya begadang hingga subuh untuk belajar komputer dan mempelajari pemrograman komputer. Dengan keuangan seadanya, dengan fasilitas jaman baheula yang terbatas (tanpa internet) saya belajar otodidak. Setiap saya menemukan kesulitan dalam menyelesaikan masalah pemrograman komputer, saya pergi ke toko buku untuk sekedar membaca kemudian menulis "ilmu rahasia" di tangan atau di kertas kecil, tanpa membeli buku.

Tapi bukan berarti saya tidak membeli buku sama sekali emoticon-Big Grin Saya juga punya beberapa buku. Komputer sudah menjadi hobi baru saya. Membaca tetap menjadi hobi utama saya. Dari kegemaran membaca dan komputer tersebut, akhirnya tercetus "ide gila". Saya membayangkan betapa kerennya kalau nama saya tercetak pada sebuah buku. Akhirnya saya menceritakan ke teman-teman dekat saya kalau saya ingin menjadi penulis. Mereka mendukung, tapi entah dari mana awalnya, tetangga saya yang selalu iri ke saya tahu kabar tersebut. Seperti biasa, merekapun kembali mencibir.

Itu justru menjadi berkah untuk saya, semakin saya dihina, saya malah makin bersemangat. Mereka melakukan hal yang salah. emoticon-Ngakak

Setelah naskah buku selesai, sayapun mengirimkan ke salah satu penerbit buku komputer. Beberapa bulan tidak ada kabar dari penerbit, sayapun pesimis, sedangkan saya tahu dari internet, menurut penerbit, seleksi naskah itu berlangsung selama satu setengah bulan. Tidak disangka, bulan ke tiga saya menerima surat dari penerbit bahwa naskah saya diterima. Subhanallah walhamdulillah, sudah seperti mendapat durian jatuh dari surga rasanya.

Beberapa hari kemudian saya berangkat ke Yogyakarta ditemani teman dekat saya untuk menyerahkan naskah berformat softcopy. Bukan alang kepalang senangnya saya saat itu. Sebulan kemudian buku sayapun sudah beredar di seluruh toko buku. Termasuk di toko buku langganan saya. emoticon-Big Grin

Quote:


Semenjak itu alhasil pamor sayapun naik, beberapa proyek komputerpun menghampiri saya. Lumayan untuk biaya kuliah. emoticon-Big GrinDi sela waktu lengang saya menyempatkan membuat e-book ringan untuk dikirim ke ilmukomputer.com. Aktifitas yang makin padat menyita waktu saya hingga saya tidak sempat lagi menulis. Sampai tiga tahun dari sejak diterbitkannya buku pertama, saya baru menulis satu judul lagi, dan kali ini diterbitkan oleh penerbit yang berbeda, penerbit buku komputer paling terkenal di negeri ini.

Quote:


Saat itu saya mungkin satu-satunya mahasiswa dari kota saya yang pernah jadi penulis buku. Tapi sampai sekarang, setahu saya ada beberapa teman dari kampus saya yang menjadi penulis juga, hmm, setidaknya ada tiga atau empat orang.

Hobi menulis masih saya jalankan sampai sekarang meskipun intensitasnya makin memburuk. Selain buku-buku cetakan saya juga menerbitkan setidaknya tiga buku elektronik, kesemuanya tentang bahasa pemrograman komputer.

Prestasi puncak saya dalam hal menulis buku terjadi tahun 2010 kemarin, Alhamdulillah tiga buku saya beserta rekan penulis lain (dosen dari sebuah STMIK di Bandung) diterbitkan menjadi BSE (Buku Sekolah Elektronik) oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk siswa SMA kelas X, XI, dan XII.

Quote:


Sebagai penutup dari saya untuk agan-agan di sini. Jangan menyerah gan kalau ada punya impian, kejar terus. Bersyukurlah bila ada yang mencibir atau menghina, karena itu sumber motivasi sebetulnya. Percaya deh gan, saya saja bisa, padahal sama sekali saya tidak pernah menyangka. emoticon-Ngakak

Oya, kalau agan atau aganwati punya pertanyaan mengenai dunia tulis menulis, kiat menjadi penulis, bolehlah tanya-tanya ke saya gan. emoticon-Big Grin

Tambahan, saat ini, selain bekerja di sebuah perusahaan di Bandung, saya juga iseng-iseng bikin aplikasi-aplikasi untuk smartphone Android, sekalian promo emoticon-Big Grin silakan mengunjungi:
Code:
https://play.google.com/store/apps/developer?id=INOCHI+Software


Mohon maaf jika ada tutur kata yang tidak berkenan... emoticon-Smilie

Jangan lupa komentarnya ya gan, bila perlu di-rate.

Quote:


Bukti-bukti...

Spoiler for Twitter:

Spoiler for Facebook:
Diubah oleh PujanggaEdan 21-08-2014 08:09
0
4.1K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan