- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
ANE INGIN ORANG INI JADI MENTRI PERTANIAN ERA JOKOWI


TS
.r4hma.
ANE INGIN ORANG INI JADI MENTRI PERTANIAN ERA JOKOWI
Quote:
Original Posted By 26rakka►
SURONO DANU

Lampung - Seorang petani di Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Lampung, Surono Danu (55), menemukan benih padi unggul lokal. Padi ini diberi nama Sertani 1. Satu hektar tanaman padi ini mampu memproduksi gabah hingga 14 ton. "Benih ini tidak memiliki perawatan khusus bahkan tidak membutuhkan suplai air yang memadai karena benih ini mampu menyerap oksigen dengan sendirinya," kata Surono kepada detikcom di kantor Serikat Tani Nasional (Sertani), Jalan Salim Batubara, Telukbetung, Lampung, Senin (12/11/2007). "Justru dengan pasokan air yang lebih banyak, produksi menjadi tidak maksimal," kata Surono Danu. Benih ini juga mampu hidup di berbagai kondisi tanah apa pun seperti perladangan, gogo rancah, sawah, dan salinitas atau lahan yang kurang bagus untuk produksi. Dari segi pemupukan, benih Sertani 1 ini hanya membutuhkan paling banyak lima kwintal per hektar dan tahan terhadap hama apa pun seperti hama tikus. Bila batang tanaman padi ini digigit tikus, maka batangnya mampu menutup luka akibat gigitan hama hanya dalam waktu 24 jam dan tetap bisa tumbuh dengan baik. Benih Sertani 1 memiliki antibodi sendiri sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit. Benih ini merupakan hasil persilangan antara jantan yang berasal dari Dayang Rindu dan betina dari Sirendah Sekam Kuning dan Sirendah Sekam putih. Upaya penemuan benih ini dimulai pada Desember 1982, bekerja sama dengan pejabat perekonomian di Lampung tentang perlunya inventarisasi padi unggul lokal Lampung. Berdasarkan hal tersebut, dari 1983-1984, Surono Danu mencari benih unggul lokal Lampung. Sampai akhirnya Surono menemukan dan membudidayakannya sebagai proyek percontohan di beberapa daerah seperti Lampung Tengah, Lampung Timur, Metro, dan Lampung Selatan. "Saya mengharapkan pemerintah dapat memanfaatkan padi ini untuk menjadi benih unggul dalam mendongkrak produksi padi nasional," harap Surono.
TEMPO.CO , Jakarta - Riset
pemuliaan tanaman padi selama 21
tahun membawa Surono Danu,
peneliti sekaligus aktivis Serikat
Petani Indonesia, menemukan padi
varietas unggul. Varietas itu diberi
nama Sertani I dan Mari Sejahterakan
Petani (MSP). "Penemuan ini
membuktikan bahwa orang Indonesia
mampu menciptakan produk
unggulan pertanian," katanya saat
dihubungi Tempo pada Rabu, 28 Mei
2014. (baca pula: Ini Tuntutan Petani
untuk Capres Terpilih).
Menurut Surono, ihwal penelitian
dalam rangka menemukan Sertani I
dan MSP dilatarbelakangi oleh
keprihatinannya menyaksikan laju
impor beras yang semakin kencang.
Padahal, ujarnya, Indonesia pernah
mencapai status sebagai lumbung
pangan dunia dan negara
swasembada pangan. "Kehadiran
Sertani I dan MSP sekaligus sebagai
bentuk protes terhadap kebijakan
impor beras yang dilakukan
pemerintah," katanya.
Lewat temuannya, Surono ingin agar
petani tidak lagi bergantung pada
bantuan pemerintah selama proses
bertani. Berkaca dari pengalamannya,
ketergantungan petani terhadap
pupuk dan ketersediaan benih hibrida
dari pemerintah membuat petani
Indonesia tidak berkembang. "Poin
penting kemandirian ialah petani bisa
memiliki posisi tawar jika ada
kebijakan yang merugikan," katanya.
Sertani I dan MSP merupakan varietas
padi unggulan yang memiliki usia
tanam relatif pendek dibanding
varietas lainnya. Padi Sertani I bisa
dipanen setelah 105 hari dilakukan
penyemaian. Adapun varietas MSP
punya masa panen lebih singkat,
yakni 95 hari.
Produktivitas padi Sertani I temuan
Surono juga lebih unggul dibanding
padi hibrida, yang berasal dari Cina,
yang marak ditanam petani Indonesia
saat ini. "Varietas Sertani I dan MSP
bisa menghasilkan 13 ton per hektar
ketika musim panen tiba," katanya.
Keunggulan itu ia harapkan membuat
pemerintah tidak lagi melirik padi
hibrida asal Cina sebagai benih yang
ditanam di Indonesia.
Selain itu, kata Surono, padi varietas
unggul temuannya dinilai adaptif dan
tahan terhadap serangan hama,
terutama wereng. "Secara kualitas,
Sertani I dan MSP lebih unggul dari
padi hibrida Cina yang tidak cocok
ditanam di daerah tropis seperti
Indonesia karena karateristik lahan
dan lingkungan yang berbeda," dia
menjelaskan.
Keunggulan yang dimiliki padi Sertani
I dan MSP ternyata tidak membuat
Surono berambisi untuk
memperkenalkan temuannya ke
seluruh pelosok Indonesia. "Biarkan
masing-masing daerah
mengembangkan padi varietas lokal
yang dimiliki. Saya yakin tiap-tiap
daerah punya karakteristik padi
unggul yang unik," katanya. Ini
nasihat bagus untuk calon presiden
mendatang, Jokowi-JK

SURONO DANU
Spoiler for detik:

Lampung - Seorang petani di Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Lampung, Surono Danu (55), menemukan benih padi unggul lokal. Padi ini diberi nama Sertani 1. Satu hektar tanaman padi ini mampu memproduksi gabah hingga 14 ton. "Benih ini tidak memiliki perawatan khusus bahkan tidak membutuhkan suplai air yang memadai karena benih ini mampu menyerap oksigen dengan sendirinya," kata Surono kepada detikcom di kantor Serikat Tani Nasional (Sertani), Jalan Salim Batubara, Telukbetung, Lampung, Senin (12/11/2007). "Justru dengan pasokan air yang lebih banyak, produksi menjadi tidak maksimal," kata Surono Danu. Benih ini juga mampu hidup di berbagai kondisi tanah apa pun seperti perladangan, gogo rancah, sawah, dan salinitas atau lahan yang kurang bagus untuk produksi. Dari segi pemupukan, benih Sertani 1 ini hanya membutuhkan paling banyak lima kwintal per hektar dan tahan terhadap hama apa pun seperti hama tikus. Bila batang tanaman padi ini digigit tikus, maka batangnya mampu menutup luka akibat gigitan hama hanya dalam waktu 24 jam dan tetap bisa tumbuh dengan baik. Benih Sertani 1 memiliki antibodi sendiri sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit. Benih ini merupakan hasil persilangan antara jantan yang berasal dari Dayang Rindu dan betina dari Sirendah Sekam Kuning dan Sirendah Sekam putih. Upaya penemuan benih ini dimulai pada Desember 1982, bekerja sama dengan pejabat perekonomian di Lampung tentang perlunya inventarisasi padi unggul lokal Lampung. Berdasarkan hal tersebut, dari 1983-1984, Surono Danu mencari benih unggul lokal Lampung. Sampai akhirnya Surono menemukan dan membudidayakannya sebagai proyek percontohan di beberapa daerah seperti Lampung Tengah, Lampung Timur, Metro, dan Lampung Selatan. "Saya mengharapkan pemerintah dapat memanfaatkan padi ini untuk menjadi benih unggul dalam mendongkrak produksi padi nasional," harap Surono.
Spoiler for surono:
TEMPO.CO , Jakarta - Riset
pemuliaan tanaman padi selama 21
tahun membawa Surono Danu,
peneliti sekaligus aktivis Serikat
Petani Indonesia, menemukan padi
varietas unggul. Varietas itu diberi
nama Sertani I dan Mari Sejahterakan
Petani (MSP). "Penemuan ini
membuktikan bahwa orang Indonesia
mampu menciptakan produk
unggulan pertanian," katanya saat
dihubungi Tempo pada Rabu, 28 Mei
2014. (baca pula: Ini Tuntutan Petani
untuk Capres Terpilih).
Menurut Surono, ihwal penelitian
dalam rangka menemukan Sertani I
dan MSP dilatarbelakangi oleh
keprihatinannya menyaksikan laju
impor beras yang semakin kencang.
Padahal, ujarnya, Indonesia pernah
mencapai status sebagai lumbung
pangan dunia dan negara
swasembada pangan. "Kehadiran
Sertani I dan MSP sekaligus sebagai
bentuk protes terhadap kebijakan
impor beras yang dilakukan
pemerintah," katanya.
Lewat temuannya, Surono ingin agar
petani tidak lagi bergantung pada
bantuan pemerintah selama proses
bertani. Berkaca dari pengalamannya,
ketergantungan petani terhadap
pupuk dan ketersediaan benih hibrida
dari pemerintah membuat petani
Indonesia tidak berkembang. "Poin
penting kemandirian ialah petani bisa
memiliki posisi tawar jika ada
kebijakan yang merugikan," katanya.
Sertani I dan MSP merupakan varietas
padi unggulan yang memiliki usia
tanam relatif pendek dibanding
varietas lainnya. Padi Sertani I bisa
dipanen setelah 105 hari dilakukan
penyemaian. Adapun varietas MSP
punya masa panen lebih singkat,
yakni 95 hari.
Produktivitas padi Sertani I temuan
Surono juga lebih unggul dibanding
padi hibrida, yang berasal dari Cina,
yang marak ditanam petani Indonesia
saat ini. "Varietas Sertani I dan MSP
bisa menghasilkan 13 ton per hektar
ketika musim panen tiba," katanya.
Keunggulan itu ia harapkan membuat
pemerintah tidak lagi melirik padi
hibrida asal Cina sebagai benih yang
ditanam di Indonesia.
Selain itu, kata Surono, padi varietas
unggul temuannya dinilai adaptif dan
tahan terhadap serangan hama,
terutama wereng. "Secara kualitas,
Sertani I dan MSP lebih unggul dari
padi hibrida Cina yang tidak cocok
ditanam di daerah tropis seperti
Indonesia karena karateristik lahan
dan lingkungan yang berbeda," dia
menjelaskan.
Keunggulan yang dimiliki padi Sertani
I dan MSP ternyata tidak membuat
Surono berambisi untuk
memperkenalkan temuannya ke
seluruh pelosok Indonesia. "Biarkan
masing-masing daerah
mengembangkan padi varietas lokal
yang dimiliki. Saya yakin tiap-tiap
daerah punya karakteristik padi
unggul yang unik," katanya. Ini
nasihat bagus untuk calon presiden
mendatang, Jokowi-JK
Spoiler for update:

Spoiler for :

Spoiler for :
Jangan Lupa gan 
Buat Silent Reader Bantu

Buat Silent Reader Bantu

Diubah oleh Ibrahim_R 20-08-2014 11:01


anasabila memberi reputasi
1
2.3K
Kutip
27
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan