Esteban Viscara menjadi bintang lapangan saat mencetak dua gol ke gawang Persib Bandung dalam lanjutan Indonesia Super Leaguedi Gor Agus Salim padang, Jumat(15/8) malam. Foto: Syawal/Padang Ekspres/JPNN.com

PADANG - Semen Padang FC memastikan satu tiket ke babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014 setelah menaklukan Persib Bandung 3-1 (1-1), di Stadion H Agus Salim Padang, Jumat (15/8) malam.

Semen Padang lebih dahulu unggul pada menit ke-33 lewat Esteban Vizcarra. Namun Persib Bandung berhasil menyamakan kedudukan saat injury time babak pertama baru berjalan satu menit, lewat sundulan Abdul Rahman.

Di babak kedua, tepatnya pada menit ke-62, Pelatih Semen Padang FC Jafri Sastra, menarik keluar Airlangga Sucipto dan memasukkan Muhammad Nur Iskandar. Pertukaran tersebut ternyata menjadi titik balik dari rancaknya permainan Hendra Bayauw dkk.

Hanya berselang lima menit, Nur Iskandar mampu membawa tim berjuluk Kabau Sirah itu unggul. Satu menit kemudian, Vizcarra berhasil memperbesar keunggulan Semen Padang FC.

Tiga poin tambahan dari laga tersebut, membuat tim yang bermarkas di Indarung Padang itu, kokoh di posisi runner up klasemen sementara wilayah barat dengan poin 36.

Meski kalah pada dua laga sisa, Semen Padang FC minimal berada di peringkat empat. Sebab, Pelita Bandung Raya dan Sriwijaya FC yang kini berada di peringkat lima dan enam dengan poin 23, tidak mungkin lagi mengejar poin Kabau Sirah, walau berhasil menang dalam empat laga sisa yang mereka miliki.

Keberhasilan meraih tiket ke babak delapan besar ini, sekaligus menjawab keraguan sebagian pencinta Semen Padang FC, bahwa perempat finalis AFC Cup 2013 ini mampu berbicara banyak, setelah ditinggal sejumlah pemain bintangnya.

Sebagaimana diketahui, pada awal musim, penyerang haus gol Edward Wilson Junior memilih hijrah ke tim asal Malaysia. Selain itu, tim yang dimanajeri Asdian ini, juga ditinggal pergi tiga bintang asal Papua, Titus Bonai, Vendry Mofu, dan Elie Aiboy.

Lalu, dalam masa persiapan dan beberapa kali masa jeda cukup panjang, beberapa program latihan yang telah disusun Jafri Sastra, tak terealisasikan dengan maksimal. Misalnya, uji coba dengan tim selevel.

"Ya, pertama kami bersyukur bisa merealisasikan target yang dipatok manajemen tim sejak awal musim. Bagaimana pun kondisi tim dalam mengarungi kompetisi ini, yang jelas hasil yang kami dapat saat ini berasal dari kerja keras, kerja sama, dan saling percaya yang terbangun dengan baik. Tidak hanya antara pemain dengan pemain, atau antara pemain dengan pelatih saja. Tapi antara seluruh elemen yang terlibat dalam tim ini," tutur Jafri Sastra seusai laga.

Hanya saja, pelatih berlisensi A AFC itu tak ingin keberhasilannya membawa Semen Padang FC ke delapan besar ISL 2014 dibesar-besarkan. "Meski ini target kami sejak awal, tapi ini belumlah apa-apa. Karena hasil terbaik dalam sebuah kompetisi adalah menjuarainya," kata Jafri.

Hanya saja, bukan berarti dengan lolos ke delapan besar, Jafri langsung memasang target menjuarai ISL 2014. "Soal target selanjutnya, tentu akan dibicarakan dulu dengan manajemen. Lalu dilihat dulu bagaimana persiapan kami menghadapi babak selanjutnya. Yang jelas, saat ini kami akan lebih fokus untuk menyelesaikan dua laga sisa," ucap sumando urang Payakumbuh itu.

Lelaki asal Tabing Padang ini pun menekankan, dia akan tetap menginstruksikan anak asuhnya bermain fight dalam dua laga sisa babak penyisihan wilayah barat, kontra Persija Jakarta dan Barito Putra. "Setiap laga kami ingin menang. Soal apakah akan melakukan rotasi, itu bisa saja saya lakukan. Lihat saja nanti," ujarnya.

Ditanya, soal tim mana yang ingin dihadapinya pada babak delapan besar nanti, dengan diplomatis Jafri menjawab, tak mau pilih-pilih lawan. Baginya, semua tim sama bagusnya, sama kuatnya. "Siapa pun lawan, kami siap menghadapinya," tandasnya.

Terpisah, Direktur Utama Semen Padang FC Erizal Anwar mengapresiasi keberhasilan yang diraih Esteban Vizcarra dkk tersebut. "Akan ada bonus dua kali lipat dari biasanya," pungkas lelaki berkacamata itu, tanpa mau menyebut berapa nominalnya. (zul/cip)
-
sumber: http://www.jpnn.com/read/2014/08/16/...g-Dapat-Bonus-
-
Buek bangga rang awak !
-
Penyebab Tumbangnya Persib Bandung dari Semen Padang: Dari Penonton Hingga Pola Ofensif

Jelang laga Semen Padang kontra Persib Bandung di Stadion Agus Salim, Padang, Jumat (15/8/2014). Semen Padang akhirnyamembekuk sang tamu 3-1.

TRIBUNNEWS.COM - Djadjang Nurdjaman tak ingin formasi 3-5-2 yang dipilihnya menghadapi Semen Padang, Jumat (15/8/2014) menjadi kambing hitam kekalahan menyakitkan. Bermain di Stadin Haji Agus Salim, Padang, Persib takluk 1-3.

Melawan tim yang duduk di posisi dua klasemen sementara dan Persib Bandung yang bertekad meraih kemenangan sebagai bagian revans, Djadjang meninggalkan formasi 4-2-3-1.

Absennya Tony Sucipto yang kena akumulasi kartu kuning membuatnya memilih keputusan lain. Jajang Sukmara yang menjadi pelapis Tony tak mendapat bagiannya.

Penggunaan formasi 3-5-2 saat melawan Semen Padang, baru pertama lagi dilakukan. Selama menangani Persib, selain memakai 4-2-3-1, Djadjang juga sering menggunakan 4-4-2 atau 4-3-3.

Mantan pelatih Persib era 1980-an, Nandar Iskandar yang sudah terbiasa dengan formasi ini bahkan membawa Persib juara tahun 1986 mengatakan, formasi memang tidak bisa dikambinghitamkan atas kekalahan Persib.

"Dengan kegagalan kemarin, hemat saya itu bukan karena alasan formasi saja. Ada bagian-bagian lain yang menurut saya harus jadi bahan evaluasi," kata Nandar kepada Tribun, Sabtu (16/8/2014).

Misalnya, kata dia, konsentrasi pemain terganggu dengan tekanan dari penonton hingga ofensifnya serangan Semen Padang. "Formasi apapun, termasuk 3-5-2, perlu didukung dengan kaya kreativitas pemain. Selain itu, faktor mental di laga kemarin juga turut mempengaruhi," katanya.

Ia menyatakan strategi 3-5-2 dari sang arsitek, tidak bisa disalahkan karena pastinya itu berasal dari berbagai pertimbangan. "Meski formasi lama tapi dengan pertimbangan pengurus atau pelatih, ini akan menunjang, apalagi menyesuakan dengan kondisi dan materi pemain dan strategi. Jadi sah-sah saja," kata dia.

Menurutnya, di laga itu, Persib terlihat tertekan dengan permainan Semen Padang yang bermain di hadapan pendukungnya. "Kita tahu main di away persentasi tekanan mentalnya tinggi, beda dengan saat home. Jadi, saya rasa perbaikan mental tandang harus digarisbawahi," katanya.

Sebenarnya, menurut Nandar Persib bermain bagus saat melawan Semen Padang, tim yang juga mengalahkan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Namun, apapun bisa terjadi dalam sepak bola. Main bagus tidak lantas jadi penyebab kemenangan.

"Dari segi strategi Persib sebenarnya mampu mengimbangi. Tapi di perjalanan ada yang berubah dan Persib kelihatan enggak tahan untuk terima permasalahan yang ada selama di lapangan," katanya.
-
sumber: http://www.tribunnews.com/superball/...a-pola-ofensif
-











Lumayan gan, nggulung Persib tandang-kandang