Di bawah langit gelap tanpa lentera
perempuan usia empat lima berniaga
rokok, nasi kucing, minuman, dan diantara pangkal paha
menunggu para hidung belang yang gelap mata
 
Di bawah purnama Tole kecil belajar memahami
ragam dunia yang belum sepenuhnya ia mengerti
tak letih menemani sang ibu bertransaksi
 
Mata mungilnya selalu bertanya
mengapa setiap laki-laki yang datang membeli rokok
menggoda ibunya, lalu menyelipkan tangannya
kedalam rok
 
dan....ibunya hanya diam, tertawa
dan....ibunya hanya tertawa, menggoda
 
lelaki itu, PARA lelaki itu....
bercakap, merokok, dan mencubit puting susu
 
dan....ibunya terpekik, tak menampik
dan....ibunya mendesah, tak jengah
 
Ketika Tole kecil selesai menghitung mainan
sepuluh-dua puluh domba
ibunya mengulurkan gulali dan berkata
"Le...pergilah menjauh sebentar
 ibu sedang ada urusan
 jika nanti sudah kelar
 akan ibu belikan gulali yang lebih besar"
 
Tole kecil mengangguk, menurut, menjauh
menggenggam gulali dan sebutir gundu
lewat temaram belukar yang gersang
mata mungilnya menyimak dua bayangan
tumpang tindih, berangkulan
Tole menjilat gulali, lalu memalingkan muka menatap
gemintang