Desa Pramuka ini bernama Kandersteg atau juga dikenal dengan nama Kandertal merupakan lokasi wisata yang sangat diminati oleh turis lokal maupun asing karena pemandangannya yang luar biasa indahnya. Untuk para pelancong yang gemar dengan wisata alam tentu tidak akan dikecewakan setelah mengunjungi desa berpenduduk asli mayoritas warga swiss ini. Lokasi pedesaan berada pada ketinggian 1200 m diatas permukaan laut dan terkenal dengan beberapa tempat wisata fenomenalnya.Keunikan lainnya terletak pada penggunaan fasilitas umum yang mewajibkan pengunjung untuk membayar tarif angkutan namun apabila pengunjung tersebut merupakan anggota pramuka maka akan digratiskan jika kita bisa menunjukkan kalau kita seorang anggota pramuka dunia.

KISC (Kandersteg International Scout Centre) sendiri merupakan sebuah organisasi internasional yang bergerak dibidang kepemudaan dan dibawahi oleh Organisasi Pramuka Dunia atau WOSM (World Organisation of the Scout Movement) yang rutin mengadakan agenda kegiatan kepramukaan layaknya hiking, climbing, parasailing, camping atau hanya sekedar berkumpul dan sharing bersama pramuka lainnya pada acara api unggun di kawasan hutan. Dimana setiap tiga bulan sekali organisasi ini selalu mendatangkan banyak relawan dari seluruh dunia sebagai perwakilan dari negaranya masing-masing. Agenda musiman dari kegiatan yang akan dijalani oleh para relawan sendiri bermacam-macam mulai dari kegiatan sport outdoor, mendaki ke puncak gunung Alpen dan juga tentunya berkemah.

Disamping itu para relawan juga diwajibkan untuk menjadi “Pink Staff” yaitu sebutan untuk para staf di kawasan tersebut yang berasal dari beberapa negara di lima benua dimana mereka diharuskan bekerja untuk masyarakat sekitar mulai dari pukul 9 pagi-5 sore yang kegiatannya meliputi aktivitas harian seperti memasak untuk para tamu yang berkunjung, menjadi resepsionis di kantor informasi turis, membersihkan halaman dan kebun sampai membersihkan toilet umum di kawasan tersebut. Para staff tersebut juga diwajibkan mengenakan kaos seragam berwarna pink sebagai kostum pengenal selama bertugas menjadi relawan di kawasan desa pramuka. Selain itu mereka juga difasilitasi dalam hal akomodasi kecuali tiket pesawat dari negara asalnya, transportasi berupa kartu abonemen untuk seluruh wilayah regional Bern dan tentunya sandang serta pangan selama menetap tiga bulan lamanya di Swiss.
Hebatnya lagi para Pramuka Dunia itu melakukan semua tugasnya tanpa pamrih karena mereka tidak dibayar sepeser pun oleh pihak KISC dimana hal tersebut merupakan bagian dari pengabdian pramuka kepada masyarakat sekitar. Tindakan yang sangat terpuji dan wajib dicontoh oleh para generasi muda khususnya anggota pramuka Indonesia dimana pengabdian kepada masyarakat sekitar merupakan kewajiban kita bersama dalam rangka ikut serta membangun budaya peduli terhadap sesama Bangsa Indonesia. Akhir kalimat, saya mengucapkan “Selamat Merayakan Hari Pramuka yang Ke-52″untuk seluruh anggota Pramuka di Indonesia. Semoga Gerakan Pramuka bisa terus menunjukkan eksistensinya sebagai kaum muda yang berguna bagi nusa dan bangsa. Salam Pramuka!

ladiesbackpacker.wordpress.com