Petugas keamanan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengamankan satu barang bawaan pengunjung dalam sidang kode etik penyelenggara pemilu. Diduga, pengunjung membawa jimat ke dalam ruang sidang.

Hal ini bermula ketika pengaman dalam Mutia Purba tengah memeriksa tas asuheri yang bakal masuk ruang sidang. Di dalam tas, dia menemukan satu barang yang dianggapnya aneh.

"Saya angkat ada dua parfum. Tapi saya lihat lagi di bawah parfum itu ada barang yang dibungkus rapi dengan lakban," kata Mutia di Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2014).

Awalnya, Mutia menduga barang serupa tongkat berukuran 15 sentimeter itu adalah narkoba. Namun, setelah melapor pada petugas kepolisian setempat dan barang dibuka ternyata berisi beberapa lembar kertas penuh tulisan Arab.

Kertas itu, kata Mutia, membungkus lipatan kulit binatang kering dengan panjang 40 sentimeter dan lebar 1.5 sentimeter. Pada bagian belakang kulit juga ditemukan tulisan berhuruf Arab.

"Saya menduga jimat ini. Ada huruf Arab-nya, kulit harimau," kata Mutia.

Barang bawaan mencurigakan itu akhirnya disita. Sang pemilik juga pasrah. "Terserah katanya mau diapain aja," kata Mutia.

Hari ini Majelis Hakim DKPP kembali mengadakan sidang lanjutan kode etik penyelenggara pemilu. Sidang yang dipimpin Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie itu mengagendakan penyampaian keterangan dari pihak teradu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

http://news.metrotvnews.com/read/201...uga-bawa-jimat