- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Kaca mana Kaca??] Jokowi Emoh Calon Menteri 'Pencitraan'


TS
kuncoro.ganteng
[Kaca mana Kaca??] Jokowi Emoh Calon Menteri 'Pencitraan'
tolong bagi kaum panastak dibantu junjungan kalian beliin kaca yg buesaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrr
Pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia, Ade Armando, menilai presiden terpilih Joko Widodo tidak akan memilih nama-nama yang gemar melakukan pencitraan diri menjelang pembentukan kabinet baru.
"Saya percaya yang seperti itu tidak akan dipilih oleh Pak Jokowi," kata Ade Armando saaat dihubungi Tempo, Selasa, 12 Agustus 2014. (Baca: Jakarta Masih Banjir, Apa Kata Jokowi)
Ade mengatakan Jokowi dan timnya akan secara selektif menyusun kabinet pada pertengahan September mendatang. Anggota kabinet yang akan diusung Jokowi, dia melanjutkan, tidak akan terkait dengan popularitas sesaat. Namun ini lebih berdasarkan pada profesionalisme, integritas, dan rekam jejak yang baik.
"Tentunya juga harus jujur dan tidak tersangkut masalah korupsi," kata Ade. Dalam situasi saat ini, dia melanjutkan, ada banyak elit yang berusaha untuk mendapatkan jabatan menteri. (Baca: Ujian Pertama Jokowi Ada di Akhir 2014 )
Usaha yang dilakukan para elit itu cenderung mengabaikan kepentingan rakyat. Ia menilai hal ini berbanding terbalik dengan visi yang diusung Jokowi yakni pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. "Jelas kontradiktif," kata Ade.
Dia mencontohkan pembongkaran kios di Stasiun UI Depok yang dilakukan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Jonan dinilai tidak berpihak kepada rakyat. (Baca: Pasar Bebas ASEAN, Jokowi: Tingkatkan Daya Saing!)
Pasalnya, menurut Ade, Jonan melakukannya dengan tindak kekerasan dengan menyewa aparat untuk menghancurkan kios.
"Seharusnya dapat dilakukan baik-baik dan diberikan ganti rugi yang sesuai. Bukan malah langsung bongkar," kata dia. Selain itu, Tindakan Jonan dalam menyelesaikan permasalahan pada Commuter Line yang telihat terburu-buru. "Yang seperti itu kan tidak berorientasi pada rakyat kecil," kata dia. sumber
Pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia, Ade Armando, menilai presiden terpilih Joko Widodo tidak akan memilih nama-nama yang gemar melakukan pencitraan diri menjelang pembentukan kabinet baru.
"Saya percaya yang seperti itu tidak akan dipilih oleh Pak Jokowi," kata Ade Armando saaat dihubungi Tempo, Selasa, 12 Agustus 2014. (Baca: Jakarta Masih Banjir, Apa Kata Jokowi)
Ade mengatakan Jokowi dan timnya akan secara selektif menyusun kabinet pada pertengahan September mendatang. Anggota kabinet yang akan diusung Jokowi, dia melanjutkan, tidak akan terkait dengan popularitas sesaat. Namun ini lebih berdasarkan pada profesionalisme, integritas, dan rekam jejak yang baik.
"Tentunya juga harus jujur dan tidak tersangkut masalah korupsi," kata Ade. Dalam situasi saat ini, dia melanjutkan, ada banyak elit yang berusaha untuk mendapatkan jabatan menteri. (Baca: Ujian Pertama Jokowi Ada di Akhir 2014 )
Usaha yang dilakukan para elit itu cenderung mengabaikan kepentingan rakyat. Ia menilai hal ini berbanding terbalik dengan visi yang diusung Jokowi yakni pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. "Jelas kontradiktif," kata Ade.
Dia mencontohkan pembongkaran kios di Stasiun UI Depok yang dilakukan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Jonan dinilai tidak berpihak kepada rakyat. (Baca: Pasar Bebas ASEAN, Jokowi: Tingkatkan Daya Saing!)
Pasalnya, menurut Ade, Jonan melakukannya dengan tindak kekerasan dengan menyewa aparat untuk menghancurkan kios.
"Seharusnya dapat dilakukan baik-baik dan diberikan ganti rugi yang sesuai. Bukan malah langsung bongkar," kata dia. Selain itu, Tindakan Jonan dalam menyelesaikan permasalahan pada Commuter Line yang telihat terburu-buru. "Yang seperti itu kan tidak berorientasi pada rakyat kecil," kata dia. sumber
0
640
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan