- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..


TS
sergeivanov
[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..
![[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..](https://s.kaskus.id/images/2014/08/10/5793428_20140810033120.jpg)
Spoiler for Sebelumnya:
Quote:
Thread Ini Tak bermaksud Menyudutkan salah Satu Pihak tertentu Thread Ini Hanya untuk memberikan Informasi Kpada Para Kaskuser Semua




Quote:
Haloo Para Penduduk
jumpa lagi dengan ane yang kali ini akan ngeshare Sejarah Indonesia Yang Terlupakan.. langsung aj y gan disimak baik2 


Quote:
![[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..](https://s.kaskus.id/images/2014/08/10/5793428_20140810024446.jpg)
Segaris merah dalam perjalan sejarah indonesia sebelum menuju Orde baru,dimana fase sebelum jatunya soekarno dan terpilinya suharto, sebegian besar seluruh warga indonesia hanya mengetahui tentang kekejaman PKI (Partai Komunis Indonesia) tapi hanya sedikit yang mengetahui garis merah yang diberikan kepada seluruh anggota PKI, baik yang terlibat aktif dan juga yang terlibat dikarenakan hanya karena nama tercantum didalam daftar yang disebapkan banyak hal.
Spoiler for Konspirasi Soeharto - PKI:
Quote:
KONSPIRASI SOEHARTO - PKI
![[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..](https://s.kaskus.id/images/2014/08/10/5793428_20140810025016.jpg)
Semula Soeharto bersekongkol dengan PKI untuk menghabisi Presiden Soekarno. Belum ada bukti kuat, namun sejumlah indikasi menunjukan bahwa soeharto mempunyai hubungan khusus dengan anggota Biro Khusus PKI. Karen kedua skenario membunuh Soekarno gagal, iya balik memukul PKI.
Sekali kayuh,dua pulau terlampaui sekali puku dua musuh rubuh. Seperti itulah gambaran tentang Gerakan 30 September 1965. Soekarno jatuh karena peristiwa itu,dan PKI juga hancur.
pertanyaannya siapakah yang memukul Soekarno dan PKI hingga rubuh? Yang justru mangusik perhatian adalah soal, siapa sebenarnya yang mengambil peran besar dalam peristiwa PKI?
KESAKSIAN HERMAN SARENS SUDIRO
Satu nama yang semakin santer adalah Jenderal besar Soeharto. Kolonel Abdul Latif-Komando Pasukan Pasopati yang bertugas menculik sejumlah jenderal.
Cerita dari kesaksian sejumlah Jendral ini telah menarik kesimpulan tentang yakni soeharto terlibat bahkan menjadi pemain penting dalam strategi berdarah itu.
Menurut Herman, pelaku utama G30S adalah PKI. Target awalnya adalah membunuh presiden soekarno. Ini akan dilakukan pada upacara angkatan bersenjata 5 Oktober 1995. Yang bertugas membrondongkan adalah pasukan Batalyon 530 Brawijaya dan Batalyon 454 diponegoro .
KONSPIRASI SOEHARTO-PKI
Ada dua fakta terpisah yang telah dirangkai akan menempatkan soeharto terlibat perencanaan mengkudeta soekarno serta pembunuhan jenderal.
1. kesiapsiagaan Batalyon 530 dan 454 yang terakhir ini malah sudah dibinanya sejak menjabat Pangdam diponegoro.
2. Ia mengabaikan sejumlah jenderal akan diculik dari laporan kol.latif
Dr.Harold crouch mengatakan persaingan jenderal saat itu sudah mencapai titik tinggi. Soeharto semula sudah dikira termasuk jenderal yang pro-Soekarno. Tapi perkiraan itu meleset kata latif.
HUBUNGAN SOEHARTO-SJAM KAMARUZAMAN
Soal kedekatan soeharto dengan anggota biro khusus PKI sebetulnya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Soeharto tak saja dekat dengan kol.latif dan sjam Kamaruzaman. Banyak yang percaya soeharto memiliki hubungan dengan sjam. Tapi setelah diadili oleh mahkamah militer 1979 ketua biro khusus PKI bisa lepas atau lenyap begitu saja"kata Manan Sophian"
SOEHARTO DIBALIK MEMUKUL PKI
Kalau dirangkai cerita diatas dapat kita simpulkan bahwa kenapa tiba-tiba soeharto berbalik memukul PKI? perubahan sikap inilah yang menyebabkan orang ragu menuding soeharto sebagai dalang G30S sehingga ia tidak di bawa ke ranah hukum
![[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..](https://s.kaskus.id/images/2014/08/10/5793428_20140810025016.jpg)
Semula Soeharto bersekongkol dengan PKI untuk menghabisi Presiden Soekarno. Belum ada bukti kuat, namun sejumlah indikasi menunjukan bahwa soeharto mempunyai hubungan khusus dengan anggota Biro Khusus PKI. Karen kedua skenario membunuh Soekarno gagal, iya balik memukul PKI.
Sekali kayuh,dua pulau terlampaui sekali puku dua musuh rubuh. Seperti itulah gambaran tentang Gerakan 30 September 1965. Soekarno jatuh karena peristiwa itu,dan PKI juga hancur.
pertanyaannya siapakah yang memukul Soekarno dan PKI hingga rubuh? Yang justru mangusik perhatian adalah soal, siapa sebenarnya yang mengambil peran besar dalam peristiwa PKI?
KESAKSIAN HERMAN SARENS SUDIRO
Satu nama yang semakin santer adalah Jenderal besar Soeharto. Kolonel Abdul Latif-Komando Pasukan Pasopati yang bertugas menculik sejumlah jenderal.
Cerita dari kesaksian sejumlah Jendral ini telah menarik kesimpulan tentang yakni soeharto terlibat bahkan menjadi pemain penting dalam strategi berdarah itu.
Menurut Herman, pelaku utama G30S adalah PKI. Target awalnya adalah membunuh presiden soekarno. Ini akan dilakukan pada upacara angkatan bersenjata 5 Oktober 1995. Yang bertugas membrondongkan adalah pasukan Batalyon 530 Brawijaya dan Batalyon 454 diponegoro .
KONSPIRASI SOEHARTO-PKI
Ada dua fakta terpisah yang telah dirangkai akan menempatkan soeharto terlibat perencanaan mengkudeta soekarno serta pembunuhan jenderal.
1. kesiapsiagaan Batalyon 530 dan 454 yang terakhir ini malah sudah dibinanya sejak menjabat Pangdam diponegoro.
2. Ia mengabaikan sejumlah jenderal akan diculik dari laporan kol.latif
Dr.Harold crouch mengatakan persaingan jenderal saat itu sudah mencapai titik tinggi. Soeharto semula sudah dikira termasuk jenderal yang pro-Soekarno. Tapi perkiraan itu meleset kata latif.
HUBUNGAN SOEHARTO-SJAM KAMARUZAMAN
Soal kedekatan soeharto dengan anggota biro khusus PKI sebetulnya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Soeharto tak saja dekat dengan kol.latif dan sjam Kamaruzaman. Banyak yang percaya soeharto memiliki hubungan dengan sjam. Tapi setelah diadili oleh mahkamah militer 1979 ketua biro khusus PKI bisa lepas atau lenyap begitu saja"kata Manan Sophian"
SOEHARTO DIBALIK MEMUKUL PKI
Kalau dirangkai cerita diatas dapat kita simpulkan bahwa kenapa tiba-tiba soeharto berbalik memukul PKI? perubahan sikap inilah yang menyebabkan orang ragu menuding soeharto sebagai dalang G30S sehingga ia tidak di bawa ke ranah hukum
Spoiler for sejarah yg terlupakan:
Quote:
![[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..](https://s.kaskus.id/images/2014/08/10/5793428_20140810025616.jpg)
Kalau anda sempat menonton film G30sPKI dan mendengar kata “Resolusi Dewan Jendral” yang sempat beberapa kali disebutkan dalam film tersebut, hal itu benar adanya. Resolusi Dewan Jendral memang ada. Beberapa orang Jendral pada saat itu sedang merencanakan untuk menggulingkan kekuasaan Soekarno dan mengambil alih kekuasaan.
Para pemimpin PKI kala itu cukup resah dengan adanya isu tentang resolusi Dewan Jendral. Mereka khawatir jika para jendral berhasil, maka posisi mereka berada di ujung tanduk. Untuk itu mereka harus bergerak cepat, berpacu dengan waktu untuk menumpas para jendral yang terlibat dalam Resolusi Dewan Jendral, sebelum para jedral mendahuluinya.
Rakyat yang kala itu masih bodoh dicekoki dengan pernyataan-pernyataan pedas tentang seberapa menyeramkan dan menyakitkannya sebuah pemberontakan. PKI terus menyebarkan doktrin bahwa pemberontakan itu identik dengan kekejaman. Rakyat akan semakin terkepung dalam kesengsaraan. Doktrin yang dilontarkan PKI itu terhadap rakyat itu pada akhirnya berhasil membakar darah rakyat yang kala itu tengah dirundung duka yang mendalam dan berkepanjangan akibat dari ketidak stabilan perekonomian di sebuah negara yang masih muda ini. Akhirnya PKI mendapat restu dari rakyat yang telah didoktrinnya untuk menumpas para jendral yang terlibat dalam Resolusi Dewan Jendral.
PKI sendiri mempunyai kepentingan dalam penumpasan ini. PKI adalah pendukung terkuat Soekarno, dan Soekarno adalah pendukung terkuat PKI demi sebuah image bagi dunia internasional bahwa Indonesia tidak mudah dimasuki pengaruh Amerika Serikat. Memang Sokarno lebih menyukai politik sosialis demokratik seperti yang diajarkan Uni Soviet kepada dunia kala itu yaitu pemerataan.
Karena PKI takut kehilangan dukungan dari presiden, maka PKI harus secepatnya menumpas Dewan Jendral sebelum Dewan Jendral menggulingkan Soekarno. Maka direncanakanlah sebuah aksi untuk menumpas Dewan Jendral. Akhirnya para pemimpin PKI sepakat tanggal yang tepat untuk melakukan aksi adalah pada tanggal 30 September.
disini memang murni kesalahan PKI dikerenakan menculik jendral tertinggi,di lihat dari manapun tetap salah ia toh
Para pimimpin PKI melakukan rapat tentang aksi yang bakal mereka lakukan. Sedikitpun mereka tidak menyinggung nama Soeharto karena memang Soeharto kala itu bukan siapa-siapa. Dia tidak lain hanyalah seorang prajurit TNI berpangkat tinggi yang tidak diperhitungkan dan tidak penting sama sekali.
Disisi lain, Soeharto sendiri juga mengetahui tentang adanya resolusi Dewan Jendral dan mengetahui bahwa PKI akan melancarkan aksi untuk menumpasnya. Namun dia hanya diam. Soeharto juga memiliki kepentingan jika PKI berhasil. Kepentingan Soeharto sebenarnya adalah agar dia mulai dianggap penting dan kembali diperhitungkan di kancah percaturan negeri ini sehingga dia bisa mendapat jabatan yang lebih penting dari jabatan yang dia pegang saat itu. Dia biarkan PKI melakukan aksinya dengan membunuh para perwira tinggi TNI yang memang memegang jabatan penting di negara. Dengan demikian akan semakin berkurang saingan bagi Soeharto untuk meraih jabatan yang lebih tinggi dan lebih penting dari sekedar panglima Kostrad.
Tanggal 30 September pukul 4 pagi, diculiklah 7 jendral yang menjadi target operasi PKI. Mereka dibawa ke lubang buaya dan diserahkan kepada masa pendukung PKI yang telah berkumpul di sana sejak sore hari tanggal 29 September untuk diadili dengan cara mereka. Massa dibebaskan melakukan apa saja sesuka hati mereka kepada para jendral yang akan menambah kesengsaraan bagi rakyat tersebut. Massa yang berkumpul di lubang buaya berpesta pora sebelum akhirnya menyiksa hingga mati para jendral tersebut.
jika kita pernah menonton film Pemberontakan G 30 S PKI, di sana terlihat juga bahwa PKI juga kejam, tapi apakah semua anggota PKI terlibat.
Pagi harinya, Soeharto yang telah mengetahui hal ini mendapat laporan dari beberapa ajudan jendral yang telah diculik. Soeharto hanya tersenyum dalam hati karena telah mengetahui bahwa semua ini akan terjadi. Ambisinya untuk menguasai negeri dengan pangkat dan jabatan yang dia miliki hanya tinggal selangkah lagi.
Tahukah anda apa sebenarnya yang telah direncanakan Soeharto sebelumnya yang disimpannya baik-baik dalam benaknya? Dia biarkan PKI membunuh ketujuh Jendral tersebut, lalu memfitnah PKI telah melakukan kudeta terhadap Soekarno sehingga orang-orang PKI yang mengetahui fakta sejarah dapat dengan mudah disingkirkan dengan cara difitnah. Doktrin yang dilontarkan Soeharto adalah bahwa PKI akan melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan Soekarno. Mungkinkah PKI akan menggulingkan pendukung terkuatnya? Tidak masuk akal. Ingat PKI dan Soekarno saling mendukung, apa mungkin PKI melakukan hal itu?
Pagi harinya Soeharto bergerak cepat dan melangkahi tugas beberapa orang jendral atasannya dengan memegang tampuk pimpinan TNI untuk sementara tanpa meminta restu dari Presiden. Di buku sejarahku waktu SD ditulis, “Mayjen TNI Soeharto dengan tangkas memegang tampuk pimpinan TNI yang lowong sepeninggal A Yani.” Kalau bisa dan boleh aku ingin mengedit tulisan di buku sejarahku dengan kata-kata, “dengan lancang Soeharto memegang tampuk pimpinan TNI.” Masih banyak orang yang harusnya dimintai restu oleh Soeharto atas inisiatifnya memegang tampuk pimpinan TNI.
Lalu dengan mudah Soeharto yang telah mengetahui semua seluk beluk aksi PKI ini menumpas PKI. Hanya dalam waktu beberapa jam saja, para pelaku pemberontakan PKI ditangkap dan sebagian lagi kabarnya melarikan diri ke luar negeri. Lalu Soeharto menyebarkan doktrin bahwa PKI telah melakukan kudeta terhadap kepemimpinan Soekarno. Padahal PKI bermaksud menggagalkan kudeta yang akan dilancarkan oleh para jendral tersebut. PKI dijadikan kambing hitam oleh Soeharto atas apa yang memang diinginkannya. Satu langkah Soeharto untuk menguasai negeri ini berhasil.
Spoiler for Supersemar:
Quote:
Supersemar
Suasana negara saat itu benar-benar memburuk. Negara yang masih muda ini serasa berasa di titik paling bawah dari keterpurukannya. Perekonomian anjlok, harga bahan pangan menjulang, bahan pangan susah didapat dimana-mana, kerusuhan pecah di seluruh wilayah negeri ini. Beberapa elemen masyarakat melakukan aksi yang berbuntut dengan dicetuskannya Tritura (Tri Tuntutan Rakyat). Isi Tritura adalah:
1. Bubarkan PKI berserta Ormas-ormasnya
2. Turunkan Harga
3. Bersihkan kabinet dari unsur-unsur PKI
Aksi beberapa elemen masyarakat ini di awali dengan aksi yang digelar oleh mahasiswa yang menamakan dirinya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Gerakan mahasiswa ini juga diikuti oleh elemen masyarakat lain seperti Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), dan lain-lain.Aksi-aksi inilah yang kemudian memicu pecahnya revolusi di negara ini. Semakin lama situasi negara semakin memburuk.
Situasi ini akhirnya yang memaksa tiga orang Jendral yaitu Letjen (yang baru naik pangkatnya) Soeharto, Brigjen Amir Machmud dan Brigjen M Yusuf untuk menemui presiden dan memaksa presiden agar segera memenuhi tuntutan rakyat. Tritura harus dipenuhi jika presiden ingin mengembalikan situasi negara ke arah yang kondusif. Soekarno menolak memenuhi tuntutan rakyat. Soekarno tahu bahwa ini semua hanya kerjaan Soeharto yang memfitnah PKI sebagai pemberontak. Soekarno tahu betul, tidak mungkin PKI berkeinginan untuk menggulingkannya namun Soekarno tidak memiliki bukti yang otentik atas pernyataannya tersebut. Soekarno tahu bahwa aksi yang dilakukan oleh PKI dengan nama G 30 S PKI hanya bertujuan untuk menumpas rencana kudeta militer yang akan dilakukan oleh sekelompok perwira tinggi yang menamakan dirinya Dewan Jendral.
Setelah gagal untuk memaksa presiden memenuhi tuntutan rakyat, ketiga jendral tersebut berinisiatif membuat sebuah surat perintah atas nama presiden. Isi surat perintah yang diberi nama Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) hingga kini hanya diketahui oleh hanya 4 orang, ketiga jendral tersebut dan Soekarno, namun karena tiga diantaranya kini telah meninggal dunia, maka kini hanya tertinggal satu lagi saksi sejarah yaitu Soeharto. Sayang, Soeharto pun tidak ingin rakyat Indonesia tahu apa isinya, maka dia lenyepkan supersemar yang asli dan buat sebuah surat perintah yang palsu seperti yang kita tahu belakangan ini melalui buku yang kita miliki ketika kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Di ambil dari (http://whitegun.wordpress.com/2007/0...versiku-bag-3/)
Apa yang terjadi terhadap semua anggota PKI
Sebuah teragedi kelam yang tidak banyak di ketahui oleh seluruh rakyat indonesi pada masa ini yaitu pembantainya besar-besaran kepada seluruh anggota PKI atau rakyat yang dituduh Komunis,yang terjadi pada tahun 1955-1956.hal ini semua disebapkan kegagalan kudeta yang dilakukan PKI. Yang menyebapkan Komunisme dibersihkan dari kehidupan politik, sosial, dan militer, dan PKI dinyatakan sebagai partai terlarang. Pembantaian dimulai pada Oktober 1965 dan memuncak selama sisa tahun sebelum akhirnya mereda pada awal tahun 1966. Pembersihan dimulai dari ibu kota Jakarta , yang kemudian menyebar ke Jawah Tenga dan Timur , lalu Bali. Ribuan vigilante (orang yang menegakkan hukum dengan caranya sendiri) dan tentara angkatan darat menangkap dan membunuh orang-orang yang dituduh sebagai anggota PKI. Meskipun pembantaian terjadi di seluruh Indonesia, namun pembantaian terburuk terjadi di benteng-benteng PKI di Jawa Tengan,Timur, Bali dan Sumatra Utara.
Usaha Soekarno yang ingin menyeimbangkan nasionalisme, agama, dan komunisme melalui Naskom telah usai. Pilar pendukung utamanya, PKI, telah secara efektif dilenyapkan oleh dua pilar lainnya-militer dan Islam politis;dan militer berada pada jalan menuju kekuasaan. Pada Maret 1967, Soekarno dicopot dari kekuasaannya oleh Parlemen Sementara, dan Soeharto menjadi Persiden Sumatra. Pada Maret 1968 Soeharto secara resmi terpilih menjadi presiden
Kebencian terhadap komunis dikobarkan oleh angkatan darat, sehingga banyak penduduk Indonesia yang ikut serta dalam pembantaian ini. Peran angkatan darat dalam peristiwa ini tidak pernah diterangkan secara jelas. Di beberapa tempat, angkatan bersenjata melatih dan menyediakan senjata kepada milisi-milisi lokal. Di tempat lain, para vigilante mendahului angkatan bersenjata, meskipun pada umumnya pembantaian tidak berlangsung sebelum tentara mengenakan sanksi kekerasan.
Di beberapa tempat, milisi tahu tempat bermukimnya komunis dan simpatisannya, sementara di tempat lain tentara meminta daftar tokoh komunis dari kepala desa. Keanggotaan PKI tidak disembunyikan dan mereka mudah ditemukan dalam masyarakat. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta menyediakan daftar 5.000 orang yang diduga komunis kepada angkatan bersenjata Indonesia.
Beberapa cabang PKI melancarkan perlawanan dan pembunuhan balasan, tetapi sebagian besar sama sekali tidak mampu melawan. Tidak semua korban merupakan anggota PKI. Seringkali cap “PKI” diterapkan pada tokoh-tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI) yang beraliran kiri. Dalam kasus-kasus lainnya, para korban merupakan orang-orang yang hanya dituduh atau diduga komunis.
Warga keturunan Tionghoa juga turut menjadi korban. Beberapa dari mereka dibunuh, dan harta benda mereka dijarah. Di Kalimantan Barat, sekitar delapan belas bulan setelah pembantaian di Jawa, Orang-oranga Dayak mengusir 45.000 warga keturunan Tionghoa dari wilayah pedesaan. Ratusan hingga ribuan di antara mereka tewas dibantai.
Metode pembantaian meliputi penembakan atau pemenggalan dengan menggunakan Pedang Samurai Jepang. Mayat-mayat dilempar ke sungai, hingga pejabat-pejabat mengeluh karena sungai yang mengalir ke Surabaya tersumbat oleh jenazah. Di wilayah seperti Kediri, Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama menyuruh orang-orang komunis berbaris. Mereka lalu menggorok leher orang-orang tersebut, lalu jenazah korban dibuang ke sungai. Pembantaian ini mengosongkan beberapa bagian desa, dan rumah-rumah korban dijarah atau diserahkan ke angkatan bersenjata.
Pembantaian telah mereda pada Maret 1966, meskipun beberapa pembersihan kecil masih berlangsung hingga tahun 1969. Penduduk Solo menyatakan bahwa meluapnya sungai Bangawan Solo yang tidak biasa pada Maret 1966 menandai berakhirnya pembantaian.
Dalam waktu 20 tahun pertama setelah pembantaian, muncul tiga puluh sembilan perkiraan serius mengenai jumlah korban. Sebelum pembantaian selesai, angkatan bersenjata memperkirakan sekitar 78.500 telah meninggal sedangkan menurut orang-orang komunis yang trauma, perkiraan awalnya mencapai 2 juta korban jiwa. Di kemudian hari, angkatan bersenjata memperkirakan jumlah yang dibantai dapat mencapai sekitar 1 juta orang. Pada 1966, Benedict anderson memperkirakan jumlah korban meninggal sekitar 200.000 orang dan pada 1985 mengajukan perkiraan mulai dari 500,000 sampai 1 juta orang. Sebagian besar sejarawan sepakat bahwa setidaknya setengah juta orang dibantai, lebih banyak dari peristiwa manapun dalam sejarah Indonesia. Suatu komando keamanan angkatan bersenjata memperkirakan antara 450.000 sampai 500.000 jiwa dibantai.
Para korban dibunuh dengan cara ditembak, dipenggal, dicekik, atau digorok oleh angkatan bersenjata dan kelompok Islam. Pembantaian dilakukan dengan cara “tatap muka”, tidak seperti proses pembantaian massal oleh Khmer Merah di Kamboja atau oleh Jerman NAZI di EROPA.
Peroses Pembantaian Seluruh Anggota PKI
Suasana negara saat itu benar-benar memburuk. Negara yang masih muda ini serasa berasa di titik paling bawah dari keterpurukannya. Perekonomian anjlok, harga bahan pangan menjulang, bahan pangan susah didapat dimana-mana, kerusuhan pecah di seluruh wilayah negeri ini. Beberapa elemen masyarakat melakukan aksi yang berbuntut dengan dicetuskannya Tritura (Tri Tuntutan Rakyat). Isi Tritura adalah:
1. Bubarkan PKI berserta Ormas-ormasnya
2. Turunkan Harga
3. Bersihkan kabinet dari unsur-unsur PKI
Aksi beberapa elemen masyarakat ini di awali dengan aksi yang digelar oleh mahasiswa yang menamakan dirinya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Gerakan mahasiswa ini juga diikuti oleh elemen masyarakat lain seperti Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), dan lain-lain.Aksi-aksi inilah yang kemudian memicu pecahnya revolusi di negara ini. Semakin lama situasi negara semakin memburuk.
Situasi ini akhirnya yang memaksa tiga orang Jendral yaitu Letjen (yang baru naik pangkatnya) Soeharto, Brigjen Amir Machmud dan Brigjen M Yusuf untuk menemui presiden dan memaksa presiden agar segera memenuhi tuntutan rakyat. Tritura harus dipenuhi jika presiden ingin mengembalikan situasi negara ke arah yang kondusif. Soekarno menolak memenuhi tuntutan rakyat. Soekarno tahu bahwa ini semua hanya kerjaan Soeharto yang memfitnah PKI sebagai pemberontak. Soekarno tahu betul, tidak mungkin PKI berkeinginan untuk menggulingkannya namun Soekarno tidak memiliki bukti yang otentik atas pernyataannya tersebut. Soekarno tahu bahwa aksi yang dilakukan oleh PKI dengan nama G 30 S PKI hanya bertujuan untuk menumpas rencana kudeta militer yang akan dilakukan oleh sekelompok perwira tinggi yang menamakan dirinya Dewan Jendral.
Setelah gagal untuk memaksa presiden memenuhi tuntutan rakyat, ketiga jendral tersebut berinisiatif membuat sebuah surat perintah atas nama presiden. Isi surat perintah yang diberi nama Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) hingga kini hanya diketahui oleh hanya 4 orang, ketiga jendral tersebut dan Soekarno, namun karena tiga diantaranya kini telah meninggal dunia, maka kini hanya tertinggal satu lagi saksi sejarah yaitu Soeharto. Sayang, Soeharto pun tidak ingin rakyat Indonesia tahu apa isinya, maka dia lenyepkan supersemar yang asli dan buat sebuah surat perintah yang palsu seperti yang kita tahu belakangan ini melalui buku yang kita miliki ketika kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Di ambil dari (http://whitegun.wordpress.com/2007/0...versiku-bag-3/)
Apa yang terjadi terhadap semua anggota PKI
Sebuah teragedi kelam yang tidak banyak di ketahui oleh seluruh rakyat indonesi pada masa ini yaitu pembantainya besar-besaran kepada seluruh anggota PKI atau rakyat yang dituduh Komunis,yang terjadi pada tahun 1955-1956.hal ini semua disebapkan kegagalan kudeta yang dilakukan PKI. Yang menyebapkan Komunisme dibersihkan dari kehidupan politik, sosial, dan militer, dan PKI dinyatakan sebagai partai terlarang. Pembantaian dimulai pada Oktober 1965 dan memuncak selama sisa tahun sebelum akhirnya mereda pada awal tahun 1966. Pembersihan dimulai dari ibu kota Jakarta , yang kemudian menyebar ke Jawah Tenga dan Timur , lalu Bali. Ribuan vigilante (orang yang menegakkan hukum dengan caranya sendiri) dan tentara angkatan darat menangkap dan membunuh orang-orang yang dituduh sebagai anggota PKI. Meskipun pembantaian terjadi di seluruh Indonesia, namun pembantaian terburuk terjadi di benteng-benteng PKI di Jawa Tengan,Timur, Bali dan Sumatra Utara.
Usaha Soekarno yang ingin menyeimbangkan nasionalisme, agama, dan komunisme melalui Naskom telah usai. Pilar pendukung utamanya, PKI, telah secara efektif dilenyapkan oleh dua pilar lainnya-militer dan Islam politis;dan militer berada pada jalan menuju kekuasaan. Pada Maret 1967, Soekarno dicopot dari kekuasaannya oleh Parlemen Sementara, dan Soeharto menjadi Persiden Sumatra. Pada Maret 1968 Soeharto secara resmi terpilih menjadi presiden
Kebencian terhadap komunis dikobarkan oleh angkatan darat, sehingga banyak penduduk Indonesia yang ikut serta dalam pembantaian ini. Peran angkatan darat dalam peristiwa ini tidak pernah diterangkan secara jelas. Di beberapa tempat, angkatan bersenjata melatih dan menyediakan senjata kepada milisi-milisi lokal. Di tempat lain, para vigilante mendahului angkatan bersenjata, meskipun pada umumnya pembantaian tidak berlangsung sebelum tentara mengenakan sanksi kekerasan.
Di beberapa tempat, milisi tahu tempat bermukimnya komunis dan simpatisannya, sementara di tempat lain tentara meminta daftar tokoh komunis dari kepala desa. Keanggotaan PKI tidak disembunyikan dan mereka mudah ditemukan dalam masyarakat. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta menyediakan daftar 5.000 orang yang diduga komunis kepada angkatan bersenjata Indonesia.
Beberapa cabang PKI melancarkan perlawanan dan pembunuhan balasan, tetapi sebagian besar sama sekali tidak mampu melawan. Tidak semua korban merupakan anggota PKI. Seringkali cap “PKI” diterapkan pada tokoh-tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI) yang beraliran kiri. Dalam kasus-kasus lainnya, para korban merupakan orang-orang yang hanya dituduh atau diduga komunis.
Warga keturunan Tionghoa juga turut menjadi korban. Beberapa dari mereka dibunuh, dan harta benda mereka dijarah. Di Kalimantan Barat, sekitar delapan belas bulan setelah pembantaian di Jawa, Orang-oranga Dayak mengusir 45.000 warga keturunan Tionghoa dari wilayah pedesaan. Ratusan hingga ribuan di antara mereka tewas dibantai.
Metode pembantaian meliputi penembakan atau pemenggalan dengan menggunakan Pedang Samurai Jepang. Mayat-mayat dilempar ke sungai, hingga pejabat-pejabat mengeluh karena sungai yang mengalir ke Surabaya tersumbat oleh jenazah. Di wilayah seperti Kediri, Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama menyuruh orang-orang komunis berbaris. Mereka lalu menggorok leher orang-orang tersebut, lalu jenazah korban dibuang ke sungai. Pembantaian ini mengosongkan beberapa bagian desa, dan rumah-rumah korban dijarah atau diserahkan ke angkatan bersenjata.
Pembantaian telah mereda pada Maret 1966, meskipun beberapa pembersihan kecil masih berlangsung hingga tahun 1969. Penduduk Solo menyatakan bahwa meluapnya sungai Bangawan Solo yang tidak biasa pada Maret 1966 menandai berakhirnya pembantaian.
Dalam waktu 20 tahun pertama setelah pembantaian, muncul tiga puluh sembilan perkiraan serius mengenai jumlah korban. Sebelum pembantaian selesai, angkatan bersenjata memperkirakan sekitar 78.500 telah meninggal sedangkan menurut orang-orang komunis yang trauma, perkiraan awalnya mencapai 2 juta korban jiwa. Di kemudian hari, angkatan bersenjata memperkirakan jumlah yang dibantai dapat mencapai sekitar 1 juta orang. Pada 1966, Benedict anderson memperkirakan jumlah korban meninggal sekitar 200.000 orang dan pada 1985 mengajukan perkiraan mulai dari 500,000 sampai 1 juta orang. Sebagian besar sejarawan sepakat bahwa setidaknya setengah juta orang dibantai, lebih banyak dari peristiwa manapun dalam sejarah Indonesia. Suatu komando keamanan angkatan bersenjata memperkirakan antara 450.000 sampai 500.000 jiwa dibantai.
Para korban dibunuh dengan cara ditembak, dipenggal, dicekik, atau digorok oleh angkatan bersenjata dan kelompok Islam. Pembantaian dilakukan dengan cara “tatap muka”, tidak seperti proses pembantaian massal oleh Khmer Merah di Kamboja atau oleh Jerman NAZI di EROPA.
Peroses Pembantaian Seluruh Anggota PKI
Ini Foto2 nya Gan:
Spoiler for Foto2:
![[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..](https://s.kaskus.id/images/2014/08/10/5793428_20140810030153.jpg)
Anggota Komunis yang di Ikat tangan dan Kepalanya
![[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..](https://s.kaskus.id/images/2014/08/10/5793428_20140810030233.jpg)
Anggota Komunis yang di bawa ke suatu lapangan dan dilihat seluru rakyat(bahkan rakyat pun menyaksikan Pembantainyan dari seluruh angota PKI)
![[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..](https://s.kaskus.id/images/2014/08/10/5793428_20140810030319.jpg)
Mereka di giring takselayaknya Manusia Menuju lokasi Lubang pembataiyan yang telah mereka gali sendiri
![[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..](https://s.kaskus.id/images/2014/08/10/5793428_20140810030405.jpg)
Pembantaiyan langsung yang telah terlupakan bahkan masih banyak sampai saat ini keluar dari korban yang tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya dengan keluarga mereka yang tertangkap yang di cap dan di tuduh sebagi angota PKI/komunis
![[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..](https://s.kaskus.id/images/2014/08/10/5793428_20140810030448.jpg)
Hasil Pembantaianya
Quote:
Haruskah sejarah ini terlupakan atu sejarah buruk ini di sembunyikan coba tanyakan dengan semua anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP, sejarAh manakah yang masih mereka dengarkan, apakah hanya sejarah yang penuh kebohongan, yang berisikan tantang kekejaman PKI yang menculik 7 orang Jendral, sehingga harus digantikan dengan Jutaan nyawa dan semoga tak ada lagi tragedi2 lain yg menjadi sejarah kelam bagi bangsa indonesia yg tercinta ini




Spoiler for sumur:
http://wawancaraceritaseputarg30spki.blogspot.com/2013/02/konspirasi-soeharto-pki.html
http://sejarah.kompasiana.com/2012/0...to-468460.html
http://sejarah.kompasiana.com/2012/0...to-468460.html



![[Konspirasi] Sejarah Indonesia Yg Terlupakan..](https://s.kaskus.id/images/2014/08/10/5793428_20140810030901.jpg)
Spoiler for Thread ane yg lain:
http://www.kaskus.co.id/thread/53e62d5431e2e64f218b45fa/para-penduduk-masuk-mirisnya-perbatasan-indonesia---malaysia.html



Diubah oleh sergeivanov 10-08-2014 15:40
0
6.9K
Kutip
30
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan