Jakarta- Survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) merilis hasil survei di 33 provinsi pasca pilpres kepada pemilih. Hasilnya, mayoritas pemilih menjawab pilpres berlangsung bebas dan jujur, hanya 2,3 persen menilai pilpres tidak bebas dan tidak jujur.
Direktur Riset SMRC Dr Djayadi Hanan, mengatakan, klaim kecurangan yang disuarakan oleh Prabowo bisa dianggap sebagai pihak yang gagalmove ondengan hasil Pemilu.
"Prabowo masuk kategori 2,3 persen. Dia bilang pilpres Indonesia lebih buruk dari negara fasis, komunis, otoriter. Sah-sah saja menilai seperti itu, tapi sangat minoritas. Mungkin dia bergema seperti itu karena dia capres," kata Dr. Djayadi Hanan dalam paparan survei di Hotel Sari Pan Pacific, Jl MH Thamrin, Jakarta, Minggu (10/8/2014).
"Hati-hati, yang menyebut pilpres tidak jujur bisa-bisa dianggap tidak bisa move on. Itu komunikasi tidak baik," tambahnya.
Djayadi memparkan, dalam data survei yang diperolehanya tentang pertanyaan kebebasan dan kejujuran dalam Pilpres, jika responden dikelompokkan sesuai pilihan partai hasilnya konsisten.
Sebanyak 47% pemilih Prabowo-Hatta menilai Pilpres sangat bebas dan jujur. 27% menilai bebas dan jujur dengan sedikit masalah, 14% bebas dan jujur dengan banyak masalah, 4% tidak bebas dan tidak jujur, sisanya 7% tidak tahu.
"Pemilih Gerindra 48% mengatakan pilpres sangat bebas dan jujur, 31% bebas dan jujur tapi ada sedikit permasalahan, 11% bebas dan jujur dengan banyak masalah. Tidak jujur hanya 5%," paparnya."Jadi elite-elite Gerindra (yang sebut pilpres tidak jujur) masuk minoritas. Begitu juga dengan partai lain," imbuh Djayadi.
Karenanya berdasarkan data survei SMRC, hasil pemilu yang diumumkan KPU masyarakat sudah merasa puas. "�pa yang dilakukan KPU sudah memberikan kepuasan bagi masyarakat. Soal di MK itu soal lain," tegasnya.
Survei itu digelar pada 21-26 Juli di 33 provinsi dengan 1.041 responden yang menjadi pemilih dalam pemilu 2014. Data diperoleh dengan teknik simple random sampling dengan metode wawancara tatap muka. Margin of error 3,1 persen.

http://m.detik.com/news/read/2014/08/10/145815/2657990/1562/2/klaim-pilpres-banyak-kecurangan-prabowo-dianggap-gagal-move-on