- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Korban Ebola dibiarkan membusuk di jalanan Liberia


TS
skyS E N S O R
Korban Ebola dibiarkan membusuk di jalanan Liberia
Korban Ebola dibiarkan membusuk di jalanan Liberia
Reporter : Vincent Asido Panggabean
Merdeka.com - Seorang pemuda terbaring sekarat di jalanan Liberia, dibiarkan membusuk dan dilihat oleh warga serta anak-anak setempat yang lewat di dekatnya.Dia hanyalah salah satu dari banyak korban Ebola telah diseret keluar dari rumah mereka dan dibuang di jalan-jalan negara itu oleh kerabat mereka yang ketakutan dalam upaya putus asa untuk menghindari dikarantina, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, (7/8).Virus mematikan itu, yang dapat menyebabkan korban menderita luka parah dan pendarahan dari mata dan mulut, telah merenggut nyawa hampir 900 orang di seluruh Afrika Barat sejauh ini.Pekan lalu, pemerintah Liberia mengumumkan langkah-langkah ketat untuk mencegah penyakit tersebut, termasuk menutup sekolah, memaksakan karantina di rumah korban dan pelacakan teman serta keluarga mereka.Menteri Informasi Liberia Lewis Brown hari ini mengatakan penduduk setempat telah mulai menyeret tubuh keluarga mereka yang terjangkit Ebola ke jalanan karena takut peraturan baru pemerintah akan berisiko bagi kesehatan mereka sendiri.Dia menjelaskan dengan kurang dari setengah dari mereka yang terinfeksi berhasil mengatasi penyakit ini, banyak warga Afrika menganggap bangsal isolasi Ebola sebagai perangkap kematian."Karena itu mereka mengeluarkan mayat dari rumah mereka dan menempatkan keluarga mereka yang terjangkit di jalan," kata Brown kepada Reuters."Mereka membuka diri untuk risiko terkontaminasi. Kami meminta orang-orang untuk membiarkan meninggalkan mayat korban di rumah mereka dan kami akan menjemput mereka," jelas dia.Pemerintah Liberia tiga hari lalu mengumumkan melalui radio negara bahwa semua mayat korban Ebola harus dikremasi, di tengah kekhawatiran penyakit yang tak tersembuhkan itu bisa membanjiri sistem kesehatan di salah satu daerah termiskin di dunia itu.Perintah itu datang setelah kebuntuan meletus selama akhir pekan ketika para pekerja kesehatan mencoba untuk mengubur lebih dari 20 korban Ebola di pinggiran Ibu Kota Monrovia.Pihak berwenang mengatakan polisi militer dipanggil untuk membantu mengambil mayat korban sehingga penguburan bisa terjadi.Banyak korban telah tertular penyakit dengan menyentuh tubuh korban lainnya, yang kerap dilakukan dalam tradisi pemakaman.Brown mengatakan pihak berwenang telah mulai mengkremasi mayat pada Ahad, setelah masyarakat setempat menentang penguburan di lingkungan mereka, dan telah melakukan 12 kremasi pada Senin.Wabah Ebola, yang muncul pada Maret, menyebar ke Nigeria pada akhir Juli lalu, ketika Patrick Sawyer, seorang warga Amerika berusia 40 tahun keturunan Liberia, terbang dari ibu kota Liberia ke Kota Lagos, Nigeria.
Merdeka.com
---;;--;;;;;-----;;;;;
persis kyak film carrier (2009) gan udah diprediksi jauh2 hari
Reporter : Vincent Asido Panggabean
Merdeka.com - Seorang pemuda terbaring sekarat di jalanan Liberia, dibiarkan membusuk dan dilihat oleh warga serta anak-anak setempat yang lewat di dekatnya.Dia hanyalah salah satu dari banyak korban Ebola telah diseret keluar dari rumah mereka dan dibuang di jalan-jalan negara itu oleh kerabat mereka yang ketakutan dalam upaya putus asa untuk menghindari dikarantina, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, (7/8).Virus mematikan itu, yang dapat menyebabkan korban menderita luka parah dan pendarahan dari mata dan mulut, telah merenggut nyawa hampir 900 orang di seluruh Afrika Barat sejauh ini.Pekan lalu, pemerintah Liberia mengumumkan langkah-langkah ketat untuk mencegah penyakit tersebut, termasuk menutup sekolah, memaksakan karantina di rumah korban dan pelacakan teman serta keluarga mereka.Menteri Informasi Liberia Lewis Brown hari ini mengatakan penduduk setempat telah mulai menyeret tubuh keluarga mereka yang terjangkit Ebola ke jalanan karena takut peraturan baru pemerintah akan berisiko bagi kesehatan mereka sendiri.Dia menjelaskan dengan kurang dari setengah dari mereka yang terinfeksi berhasil mengatasi penyakit ini, banyak warga Afrika menganggap bangsal isolasi Ebola sebagai perangkap kematian."Karena itu mereka mengeluarkan mayat dari rumah mereka dan menempatkan keluarga mereka yang terjangkit di jalan," kata Brown kepada Reuters."Mereka membuka diri untuk risiko terkontaminasi. Kami meminta orang-orang untuk membiarkan meninggalkan mayat korban di rumah mereka dan kami akan menjemput mereka," jelas dia.Pemerintah Liberia tiga hari lalu mengumumkan melalui radio negara bahwa semua mayat korban Ebola harus dikremasi, di tengah kekhawatiran penyakit yang tak tersembuhkan itu bisa membanjiri sistem kesehatan di salah satu daerah termiskin di dunia itu.Perintah itu datang setelah kebuntuan meletus selama akhir pekan ketika para pekerja kesehatan mencoba untuk mengubur lebih dari 20 korban Ebola di pinggiran Ibu Kota Monrovia.Pihak berwenang mengatakan polisi militer dipanggil untuk membantu mengambil mayat korban sehingga penguburan bisa terjadi.Banyak korban telah tertular penyakit dengan menyentuh tubuh korban lainnya, yang kerap dilakukan dalam tradisi pemakaman.Brown mengatakan pihak berwenang telah mulai mengkremasi mayat pada Ahad, setelah masyarakat setempat menentang penguburan di lingkungan mereka, dan telah melakukan 12 kremasi pada Senin.Wabah Ebola, yang muncul pada Maret, menyebar ke Nigeria pada akhir Juli lalu, ketika Patrick Sawyer, seorang warga Amerika berusia 40 tahun keturunan Liberia, terbang dari ibu kota Liberia ke Kota Lagos, Nigeria.
Merdeka.com
---;;--;;;;;-----;;;;;

Diubah oleh skyS E N S O R 10-08-2014 14:49
0
2.3K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan