JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengancam akan membekukan aset para anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB Nomor 1373, terkait kerja sama internasional untuk menghadapi terorisme.
Sebab, ISIS berafiliasi dengan kelompok teroris internasional Al Qaeda. Apalagi dalam video dukungan terhadap ISIS yang muncul di situs Youtube dengan judul "Join the Ranks" terlihat beberapa orang memegang senjata laras panjang.
"Ya itu bagian yang kita lakukan, salah satu penegakan hukum termasuk asetnya kita sudah bekerja sama untuk pembukuan aset terhadap orang yang terafilisiasi tindakan terorisme," kata Sutarman saat ditemui di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/8/2014).
Sementara, Sutarman terus melakukan pelacakan terhadap orang yang menyerukan dukungan ISIS melalui video dengan nama samaran Abu Muhammad Al Indonesi, karena diduga merupakan kelompok teroris Santoso asal Poso.
"Kita masih dalam pelacakan, tapi salah satu pernyataan dari kelompok Santoso (yang tertangkap) sudah menyatakan seperti itu," tegasnya.
Lebih lanjut, Sutarman mengatakan Indonesia cukup rawan terhadap gerakan teroris, karena ada kelompok-kelompok yang selama ini rentan melakukan tindakan radikal.
"Itu semuanya bisa dipengaruhi dan mudah dipengaruhi. Oleh karenannya kita terus melakukan tindakan preventif. Meningkatkan kewaspadaan kita dan sekaligus penegakan hukum yang tegas dan terafiliasi melakukan pelanggaran hukum terkait ISIS," paparnya.
Saat ini, Polri sedang mengintensifkan pelacakan tempat-tempat mana saja di Indonesia yang menjadi basis ISIS. "Sedang kita lakukan pelacakan, dan kita sudah mengenali," tandas Sutarman.
sumber