Tim kuasa hukum pasangan peserta Pilpres 2014-2019 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyerahkan berkas revisi gugatan sengketa Pilpres di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2014). Tim advokasi menyerahkan berkas revisi perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) setebal 198 halaman berisi 76 bukti yang digunakan dalam persidangan lanjutan di MK pada Jumat (8/8). TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) menilai sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden di Mahkamah Konstitusi tidak serius.
Ketua Umum KIB, Reinhard Parapat, mengatakan ketidakseriusan Prabowo-Hatta tersebut tampak dari permohonan yang banyak perbaikan permohonan.
"Gugatan yang telah diajukan tim Prabowo-Hatta menurut kami kurang begitu serius apalagi kesungguhan untuk membuktikan kualitas yang sering dikatakan Prabowo yaitu terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif sepertinya tidak terlihat jelas dan tegas dalam konstruksi permohonannya," ujar Reinhard di Jakarta, Kamis (7/8/2014).
Menurut Reinhard, pihak Prabowo-Hatta sudah dua kali melakukan perbaikan permohonan sejak diajukan pada 25 Juli 2014 itu.
Kekurangseriusan tersebut, lanjut Reinhard, terlihat dari delapan provinsi yang disebut Prabowo-Hatta telah terjadi pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif hanya pembenaran semata.
Delapan provinsi itu antara lain DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Papua, Papua Barat, Maluku Utara, dan Sumatera Utara.
"Sebenarnya ada ketidakyakinan dan keraguan Tim Prabowo-Hatta dalam memperkuat fakta dan data untuk melawan kekalahan selisih perolehan suara 8,4 juta suara yang telah ditetapkan KPU," kata Reinhard.
sumber:http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/08/07/banyak-perbaikan-kib-nilai-prabowo-hatta-kurang-serius

mirip dah ma Kurawa...ngeyel...akhirnya ngajak maen dadu...