Akhir-akhir ini dunia dihebohkan dengan wabah penyakit yang paling mematikan didunia, yaitu virus ebola. Virus ini sekali menginfeksi korbannya hampir 90% beresiko kematian. Menurut badan kesehatan dunia WHO, virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1976 disekitar sungai Ebola di Kongo yaitu pada saat pandemi pertama terjadi. Penyebaran virus tersebut terjadi jika berkontak langsung dengan penderita melalui cairan tubuh.

Seseorang yang menderita Ebola awalnya akan merasakan demam mendadak, lemas, nyeri otot, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Gejala awal penyakit ini sering disamakan dengan gejala penyakit malaria, demam tifoid, dan mengitis. Penderita akan menyadari bahwa telah positif terinfeksi setelah 21 hari diagnosa.

Menurut WHO, virus ini terpusat disegala penjuru afrika khususnya di Sierra Leone, Liberia dan Nigeria. Di Maret sampai Juli di tahun ini WHO mengumpulkan data sekitar 1.323 orang terinfeksi di 3 negara tersebut, 729 berujung meninggal.

Penyebaran virus ebola sangat mudah sekali terjadi terutama terjadi kontak langsung dengan penderita. Namun, harus diketahui virus ini sangatlah lemah terhadap bahan desinfektan seperti sabun, untuk menjaga agar terhindar dari virus tersebut cukup menjaga kebersihan.

Untuk mengurangi dampak buruk dari virus mematikan tersebut, pemerintah negara setempat melakukan tindakan preventif yaitu dengan melakukan pola perawatan isolasi dan perawatan intensif kepada penderita.

Sebuah penelitian di Amerika mengklaim telah berhasil membuat vaksin untuk melumpuhkan virus ebola, tepatnya National Institutes of Health (NIH). Menurut NIH vaksin tersebut akan di uji cobakan pada manusia di September 2014 ini. Menurut Dr Thomas Geisbert dari laboratorium University of Texas Medical Branch, menyebutkan setidaknya ada 4 vaksin yang telah ditemukan, namun kesemuanya di ujikan pada binatang.

4 vaksin yang telah ditemukan tersebut telah terbukti menyelamatkan binatang tersebut, namun proses penyembuhan sangatlah lama. Meskipun telah terbukti menyebuhkan pada hewan vaksin tersebut tidak di produksi, karena untuk membuat vaksin tersebut dibutuhkan modal yang cukup besar.

Sekarang ini, penderita ebola mendapatkan perawatan yang minim di Afrika, karena tidak ada obat spesifik untuk membantu menyembuhkannya. Untuk menghilangkan efek dari virus tersebut, penderita mendapatkan penanganan yang seadanya. Seperti memberikan air dan garam untuk menggantikan cairan yang hilang dan juga memberikan antibiotik agar infeksi tidak terlalu bertambah.


SUMBER