- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini yang Menyebabkan Warga Jakarta Sulit Mencari Asisten Rumah Tangga


TS
kil
Ini yang Menyebabkan Warga Jakarta Sulit Mencari Asisten Rumah Tangga
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Purba Hutapea mengatakan bahwa kebijakan pemindahan kawasan industri dari Jakarta ke wilayah penyangga turut membantu menurunkan jumlah pendatang ke Ibu Kota.
Hal tersebut dapat terlihat dari data dalam tiga tahun terakhir. Persentase pertumbuhan penduduk di Jakarta telah menurun dibanding tahun sebelumnya.
"Karena kawasan industri sudah pindah keluar Jakarta, pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta dalam tiga tahun terakhir ini hanya 1,4 persen. Kalau Depok itu sudah tiga persen, Bekasi sudah di atas dua persen," kata Purba, di Balaikota Jakarta, Senin (4/8/2014).
Menurut Purba, jika disuruh memilih bekerja di pabrik atau menjadi asisten rumah tangga, kebanyakan para pendatang lebih tertarik bekerja di pabrik. Itu karena bekerja di pabrik lebih memiliki gaji, jam kerja, dan cuti yang jelas ketimbang menjadi pembantu rumah tangga.
Karena itu, lanjutnya, dalam beberapa tahun terakhir, di Jakarta sangat sulit mencari pembantu rumah tangga. "Saya sudah tiga tahun sulit cari pembantu. Saya betul-betul cari pembantu, tapi tidak ada yang mau. Sekarang orang daerah maunya kerja di restoran lebih santai mungkin, gajinya pas, ada liburnya. Kerja di pabrik begitu juga," ujarnya. [Baca: Agen PRT di Depok Panen Order, Gaji Dipatok Rp 1,9 Juta Per Bulan].
Peningkatan jumlah pendatang ke Jakarta memang rutin terjadi di setiap tahunnya, terutama pasca-Lebaran. Hal itu karena banyak para pekerja yang setelah mudik Lebaran mengajak serta sanak keluarga di daerah untuk ikut ke Jakarta.
sumur
emberr... beneran susah skrg...
di sisi lain kebijakan pemda DKI berhasil juga... walaupun imbasnya jadi ke bekasi dan depok....
kalo ga salah pemimpin di bekasi dan depok kan dari partai suci ya? kasian jadi kelimpungan
Hal tersebut dapat terlihat dari data dalam tiga tahun terakhir. Persentase pertumbuhan penduduk di Jakarta telah menurun dibanding tahun sebelumnya.
"Karena kawasan industri sudah pindah keluar Jakarta, pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta dalam tiga tahun terakhir ini hanya 1,4 persen. Kalau Depok itu sudah tiga persen, Bekasi sudah di atas dua persen," kata Purba, di Balaikota Jakarta, Senin (4/8/2014).
Menurut Purba, jika disuruh memilih bekerja di pabrik atau menjadi asisten rumah tangga, kebanyakan para pendatang lebih tertarik bekerja di pabrik. Itu karena bekerja di pabrik lebih memiliki gaji, jam kerja, dan cuti yang jelas ketimbang menjadi pembantu rumah tangga.
Karena itu, lanjutnya, dalam beberapa tahun terakhir, di Jakarta sangat sulit mencari pembantu rumah tangga. "Saya sudah tiga tahun sulit cari pembantu. Saya betul-betul cari pembantu, tapi tidak ada yang mau. Sekarang orang daerah maunya kerja di restoran lebih santai mungkin, gajinya pas, ada liburnya. Kerja di pabrik begitu juga," ujarnya. [Baca: Agen PRT di Depok Panen Order, Gaji Dipatok Rp 1,9 Juta Per Bulan].
Peningkatan jumlah pendatang ke Jakarta memang rutin terjadi di setiap tahunnya, terutama pasca-Lebaran. Hal itu karena banyak para pekerja yang setelah mudik Lebaran mengajak serta sanak keluarga di daerah untuk ikut ke Jakarta.
sumur
emberr... beneran susah skrg...
di sisi lain kebijakan pemda DKI berhasil juga... walaupun imbasnya jadi ke bekasi dan depok....

kalo ga salah pemimpin di bekasi dan depok kan dari partai suci ya? kasian jadi kelimpungan
Spoiler for pembantu:
Diubah oleh kil 04-08-2014 21:48
0
9.4K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan