Jokowi yang dilahirkan di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961, sering mengkalim dirinya ndeso dan bukan berasal dari kalangan berada mengaku tak pernah menyangka bisa jadi presiden. Bahkan bermimpi jadi presiden pun dia tak berani, bagaimana bisa membawa mimpi bangsa ini untuk sejajar dengan bangsa maju lainnya? Sudahlah mari langsung kita simak.

"Saya kira semua orang, yang miskin maupun yang kaya, kini boleh bermimpi menjadi presiden. Kalau saya sendiri gak pernah bermimpi jadi presiden," kata Jokowi ketika bernostalgia ke Pasar Klitikan Notoharjo, Solo, pada Sabtu (26/7/2014).

FAKTA:
Berdasarkan verifikasi KPU tercatat harta Jokowi sebesar Rp 29,893 miliar dan 27.633 US$. Saya pikir harta sebanyak tersebut tidak dapat dikatakan sebagai orang miskin, bisa jadi Jokowi berkata jujur dengan memposisikan dirinya sebagai orang yang kaya dengan dibumbui kata "miskin" agar terdengar lebih sedap. Jadi, siapkan setidaknya harta Rp 30M jika anda bermimpi menjadi presiden, itu pun belum pertimbangan inflasi di tahun-tahun mendatang.

"Pada saat saya kecil, rumah saya di pinggir kali, lalu digusur pindah ke tempat kontrakan lain lagi," cerita Jokowi beberapa waktu lalu, saat kampanye Pilpres, di Lapangan Siaga, Bojong Gede, Bogor.

FAKTA:
Sampai sekarang saya sulit menemukan orang desa yang membangun rumahnya di bantaran atau pinggiran kali. Setau saya kalau di ndeso tahun 1960-70an tidak ada rumah kontrakan, dapat dipastikan setiap warga desa memiliki rumah pribadi masing-masing dan belum ada cerita penggusuran bangunan liar, kecuali dalam beberapa kasus terjadi pengusiran akibat terjerat hutang rentenir.

Jika anda memiliki mimpi menjadi presiden, mulailah mengarang cerita kemiskinan anda semasa kecil. Ketika sudah saatnya anda terpilih oleh ketua partai anda untuk maju menjadi presiden, maka dengan bantuan media, cerita anda akan tampak sempurna dan kalau perlu dibuat versi layar lebarnya untuk lebih menggambarkan bahwa anda adalah benar-benar sosok satria piningit; from zero to hero


"Saya bisa merasakan bagaimana rakyat itu menderita, karena saya bukan anak orang kaya. Dari kecil hidup prihatin," kata Jokowi.



FAKTA:
Dari foto di atas kita bisa lihat, tidak tampak sama sekali tanda-tanda penderitaan jokowi semasa kecil. Oh ya coba perhatikan boneka di belakang Jokowi! Bisa jadi itulah bentuk keprihatinan Jokowi saat itu, seorang anak laki-laki yang hanya memiliki boneka sebagai teman bermainnya. Miris! Keprihatinan tersebut membuat Jokowi menjadi bersikap seperti ini kelak:

Perhatikan gaya duduk Jokowi dengan istri Ahok, hampir-hampir mirip bukan?

Jika anda ingin menjadi presiden, mulailah bermain boneka sejak muda. Karena sudah terbukti dapat melesatkan karir politik anda, meskipun pada akhirnya anda akan menjadi boneka (politik) itu sendiri.

Berikut pengakuan teman-teman Jokowi tentang "kesusahan" Jokowi:

"Jokowi itu nggak punya kesenangan apa-apa. Pas istirahat, yang lain kan main, bercandaan, atau jajan ke kantin. Jokowi itu hanya berdiri di pintu kelas. Setiap hari seperti itu," ujar Sigit, saat ditemui merdeka.com.

Setiap hari hanya berdiri di pintu kelas semasa sekolah? Sungguh penderitaan yang luaaarrr biaaasaa

Mahmud Nurwindu, teman yang lain membenarkan cerita tersebut.

"Saya ini sebangku sama Jokowi dari kelas 1 sampai kelas 3 IPA.
Jarang sekali lihat Jokowi gojek-gojek (bermain) sama temen-temen. Kalau istirahat ya itu, berdiri di pintu kelas," ucapnya.

Iya Pak Mahmud saya sudah tau kok dari Pak Sigit, tolong jangan dipertegas romantika penderitaan Jokowi, karena sakitnya itu di sini

Sigit Haryanto menambahkan, dirinya punya cerita yang tak pernah terlupakan. Pria yang bekerja di tambang batu bara tersebut pernah dimintai tolong Jokowi untuk mendorong motornya sampai ke rumah.

"Waktu itu Jokowi punya motor, pas pulang sekolah mogok. Lantas saya beserta teman-teman lainnya mendorong sampai ke rumahnya di dekat kantor Damri," katanya

SMA sudah bawa motor? Sudah punya SIM kah ketika itu? Waduh saya saja kuliah masih naik angkot tapi saya tidak menganggap diri saya miskin

Bagaimanakah ketika Jokowi kuliah?

Merdeka.com - Saat menghadiri reuni akbar Fakultas Kehutanan UGM Sabtu (26/10), Jokowi sebagai salah satu alumni mengkritik bekas kampusnya tersebut. Menurut Jokowi, kampus UGM telah banyak berubah. Pada tahun 1980 ketika dia masih kuliah, di UGM hampir semua mahasiswanya jalan kaki dan naik sepeda.

"Dulu waktu saya kuliah, mahasiswanya pada jalan kaki, naik sepeda, paling keren naik motor," ujar Jokowi

http://beritajogja.co.id/
Pengalaman paling berkesan bagi sigit dan hardanto saat bersama dengan Jokowi adalah ketika liburan mereka bertiga melakukan touring dengan sepeda motor ke sarangan.Karena kondisi jalan yang licin, Hardanto dan Jokowi yang berboncengan tergelincir dan jatuh. Beruntung tidak adalah luka berat.

“Namanya anak muda waktu itu suka motor-motoran, touring ke sarangan dari tawangmangu, pas tikungan nglundung sama Jokowi,” kata Hardanto.

Jokowi kuliah juga naik motor? Berarti doi termasuk yang paling kere eh keren donk di UGM?

Selain Hardanto dan Sigit, Gunung seorang teman Jokowi yang juga hadir dalam reuni tersebut mengtakan Jokowi saat kuliah terkenal rajin kuliah. Meski demikian Jokowi juga pernah titip absen saat kuliah.”Rajin kalau kuliah, tapi ya kadang juga pernah titip absen,” kata Gunung.

Kadang atau sering Pak titip absennya? titip absen karena harus blusukan ya? Tapi saya yakin Jokowi semasa kuliah tidak pernah ambil cuti untuk mencalonkan diri menjadi mahasiswa S-2

Sumber:
http://nefosnews.com/post/pemilu-201...-jadi-presiden
http://beritajogja.co.id/2013/10/26/...kehutanan-ugm/
http://www.merdeka.com/politik/saat-...ntu-kelas.html
http://www.merdeka.com/peristiwa/jok...atan-lagi.html

................................................................

Tolong komentari dengan bijak berdasarkan FAKTA dan LOGIKA bukan FANATIK BUTA. Terima kasih atas timpukan puluhan Batanya selama ini, ane hanya ingin menyibak kebenaran bukan permusuhan