Quote:
Gampong Cot Baroh 04 Agustus 2014 – Terbitnya matahari di ufuk timur disambut dengan sorak sorai di tengah persawahan, ini tanda sedang berlangsungnya tradisi paroh tuloe atau dalam bahasa indonesia di sebut
paroehitu mengusir,
tuloe adalah burung pipit, burung pipit sering menyerang tanaman padi mtg petani ketika mendekati masa panen.
Sejak pagi hari para petani sudah ramai memenuhi kawasan persawahan di Gampong Cot Baroh. Mereka sudah memasang berbagai atribut untuk meramaikan lahan persawahan untuk menakuti burung pipit. Mulai dari orang-orangan sawah, kaleng-kaleng yang diisi batu dan bendera partai politik, plastik warna warni yang kemudian ditarik untuk membuat kegaduhan di sekitar persawahan. Akan tetapi teknik terebut ternyata tidak cukup ampuh untuk mengusik kawanan burung pipit. Oleh karena itu petani harus turun tangan secara langsung dengan melempari kawanan burung yang menyerang tanaman padi menggunakan batu dan yang tidak kalah pentingnya adalah suara sorak-sorai petani yang saling bersahutan dan sambung-menyambung harus dilakukan. Disatu sisi ini membuat aktifitas petani menjadi tambah semarak dan kebiasaan ini sudah berlangsung turun temurun.
Pak Syamsuddin seorang petani Gampong Cot Baroh menuturkan bahwa ini sudah menjadi resiko kami sebagai petani, kalau burung kami biarkan begitu saja maka dapat dipastikan kawanan burung yang berjumlah ribuan tersebut dalam waktu singkat bisa menghabiskan seluruh tanaman padi kami. Kalau mereka makannya cuma sedikit sih gak apa-apa ya itung-itung kita bersedekah juga sebagai amal jariah, akan tetapi ini mereka makannya tanpa ampun. Malah kita terancam gagal panen kalau hal ini dibiarkan begitu saja tambah Pak Syamsuddin.
Biasanya burung pipit puncaknya menyerang tanaman padi mulai pukul enam pagi sampai dengan pukul sepuluh menjelang siang. Kemudian akan menyerang lagi pada pukul empat sampai dengan enam sore. Jadi pada waktu-waktu inilah para petani tidak boleh lengah untuk menjaga tanaman padinya. Sorak-sorai dan ramainya bunyi-bunyian terjadi pada waktu-waktu tersebut.
Untuk hasil panen sendiri pada musim tanam kali ini aman, hal ini disebabkan dengan direhatnya irigasi penampungan air Paya Raoh sehingga panjangnya musim kemarau sehingga pasokan air untuk sawah padi MTG teratasi. Untuk pemerataan pembagian air dilakukan dengan sistem jadwal setiap dua minggu untuk satu jalur aliran irigasi. Hal ini juga tidak pelak membuat petani terlepas dari masalah. Mereka harus saling bersitegang dan menjaga irigasi sepanjang malam agar bisa mendapat pasokan air untuk persawahannya. (SR)
Quote: