- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Butet Manurung, Vote menjadi Menteri PDT di Kabinet Jokowi-JK
TS
kyeesoer
Butet Manurung, Vote menjadi Menteri PDT di Kabinet Jokowi-JK
Ini biografi dari Butet Manurung, perintis Sokola Rimba.
Saur Marlina Manurung (lahir di Jakarta,21 Februari 1972; umur 42 tahun) adalah perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil diIndonesia. Sebagaimana gadis Batak lainnya, ia biasa dipanggil "Butet" dan kini namanya lebih dikenal sebagai Butet Manurung. Sekolah rintisan pertama kali ia terapkan bagi masyarakat Orang Rimba (Suku Kubu) yang mendiami Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi. Metode yang diterapkannya bersifat setengah antropologis. Pengajaran membaca, menulis, dan berhitung dilakukan sambil tinggal bersama masyarakat didiknya selama beberapa bulan. Sistem ini dikombinasi dengan mempertimbangkan pola kehidupan sehari-hari masyarakatnya.Setelah tersusun secara sistematis, ia mengembangkan sistem Sokola Rimba (diambil dari bahasa yang digunakan orang Rimba, salah satu dialek bahasa Melayu). Sistem Sokola Rimba kemudian diterapkan pula di berbagai tempat terpencil lainnya di Indonesia, seperti diHalmahera dan Flores. Pemerintah RI berencana mengadopsi sistem ini untuk dikembangkan pada masyarakat dengan kondisi khusus.
Jika dia menjadi Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tentu dia membangun Sokola Rimba di tempat terpencil lainnya seperti hutan belantara Papua, suku pedalaman di Dayak, atau masyarakat terpencil lainnya yang luput dari perhatian pemerintah. Pilih dia menjadi Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal menggantikan Helmy Faishal Zaini di Kabinet Jokowi-JK
Spoiler for butet manurung:
Saur Marlina Manurung (lahir di Jakarta,21 Februari 1972; umur 42 tahun) adalah perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil diIndonesia. Sebagaimana gadis Batak lainnya, ia biasa dipanggil "Butet" dan kini namanya lebih dikenal sebagai Butet Manurung. Sekolah rintisan pertama kali ia terapkan bagi masyarakat Orang Rimba (Suku Kubu) yang mendiami Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi. Metode yang diterapkannya bersifat setengah antropologis. Pengajaran membaca, menulis, dan berhitung dilakukan sambil tinggal bersama masyarakat didiknya selama beberapa bulan. Sistem ini dikombinasi dengan mempertimbangkan pola kehidupan sehari-hari masyarakatnya.Setelah tersusun secara sistematis, ia mengembangkan sistem Sokola Rimba (diambil dari bahasa yang digunakan orang Rimba, salah satu dialek bahasa Melayu). Sistem Sokola Rimba kemudian diterapkan pula di berbagai tempat terpencil lainnya di Indonesia, seperti diHalmahera dan Flores. Pemerintah RI berencana mengadopsi sistem ini untuk dikembangkan pada masyarakat dengan kondisi khusus.
Jika dia menjadi Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tentu dia membangun Sokola Rimba di tempat terpencil lainnya seperti hutan belantara Papua, suku pedalaman di Dayak, atau masyarakat terpencil lainnya yang luput dari perhatian pemerintah. Pilih dia menjadi Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal menggantikan Helmy Faishal Zaini di Kabinet Jokowi-JK
Diubah oleh kyeesoer 01-08-2014 07:53
tien212700 memberi reputasi
1
603
5
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan