Vatikan merupakan negara terkecil di dunia. Wajar kalau memiliki angkatan bersenjata sendiri dianggap tidak praktis. Walaupun begitu negara ini memiliki posisi yang unik. Sebab ia adalah lokasi paling penting bagi umat Katolik Roma. Karena itu ada banyak kelompok militer yang diciptakan khusus untuk melindungi negara mikro ini beserta Paus. Pasukan utama yang melindungi negara ini adalah Garda Noble dan Palatine Garda tetapi Paus Paulus VI menghapuskan kedua kelompok itu pada tahun 1970.

Saat ini keamanan di Vatikan dijaga oleh pasukan Kepausan Swiss Guard yang bertugas melindungi Paus serta Istana Vatikan. Ada juga Gendarmerie Corps, tetapi kelompok ini lebih dianggap sebagai kekuatan sipil daripada militer. Mereka bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban umum, kontrol lalu lintas, pengawasan perbatasan, dan menyelidiki kegiatan kriminal.

Karena Vatican terletak di dalam wilayah kota Roma, Italia sepenuhnya bertanggung jawab untuk melindungi negara kecil yang secara geografis terletak di dalam ibukota negara itu.

Sebenarnya cukup aneh jika Kepulauan Solomon sama sekali tidak memiliki angkatan bersenjata yang mumpuni untuk melindungi diri. Sebab tidak terdiri dari hanya beberapa pulau, tetapi ribuan. Sejak Inggris menjadi negara protektorat Kepulauan Solomon pada tahun 1893, negara ini memutuskan untuk tidak memiliki pertahanan militer sendiri. Selama Perang Dunia II negara ini memang memiliki kesepakatan dengan angkatan bersenjata Inggris.

Antara tahun1976 sampai sekitar 1998 negara itu terbukti mampu menjaga stabilitas keamanannya. Tetapi selama tahun 1998 hingga 2006, keamanan negara itu terganggu oleh konflik akibat kegagalan pemerintahan, kasus kejahatan, dan konflik antar etnis. Untuk mengatasi masalah ini, Selandia Baru dan Australia kemudian turun tangan untuk memulihkan perdamaian. Sekarang Kepulauan Solomon membayar Australia untuk penyediaan barang-barang militer.

Meskipun tidak pernah memiliki militer yang tangguh, tetapi negara kecil ini cukup berani untuk menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun 1914 dan bergabung dalam Great War. Namun karena Andorra hanya memiliki 10 orang tentara, akhirnya negara itu tidak dapat berbuat banyak dan tidak dianggap serius. Sekarang negara itu memiliki pasukan yang terdiri dari sekitar 240 anggota saja. Fungsi mereka adalah menciptakan perdamaian semata.

Jika keadaan darurat militer melanda, Andorra memiliki tidak hanya satu atau dua, tapi tiga pelindung. Prancis dan Spanyol sudah terikat perjanjian untuk menjadi pelindung negara tersebut. Selain dua negara tersebut, pasukan NATO juga akan mengambil bagian dalam melindungi Andorra jika pernah diperlukan.

Liechtenstein adalah negara yang memutuskan untuk menghapuskan keberadaan militernya secara sukarela. Liechtenstein menghapuskan militer pada tahun 1868 setelah terjadinya Perang Austro-Prusia. Sebabnya adalah karena biaya yang diperlukan untuk anggaran militer dianggap terlalu mahal bagi negara itu.

Setelah negara itu dibebaskan dari Konfederasi Jerman, Laichtenstein wajib untuk menjaga stabilitas negaranya secara independen. Tidak ada negara terikat perjanjian untuk membela Liechtenstein jika terjadi perang atau keadaan darurat lainnya.

Nauru, yang dikenal sebagai negara kepulauan terkecil di dunia, hanya 8,1 mil persegi tidak memiliki? tentara atau kekuatan militer lainnya. Negara ini, mungkin karena ukurannya yang kecil tidak memiliki dana yang cukup untuk membiayai anggaran militer. Tetapi meskipun sangat kecil, negara ini memang memiliki Kepolisian Nauru yang bertanggungjawab menjaga stabilitas keamanan.

Jika terjadi kondisi darurat, maka Nauru akan dilindungi oleh Australia. Ada kesepakatan informal yang dibuat antara Nauru dan Australia yang menyatakan kalau Australia akan memasok kebutuhan militer atau pertahanan dasar negara itu. Bahkan, pada bulan Desember 1940 ketika Jerman menyerang Nauru, Angkatan Laut Australia dipanggil untuk membela negara tersebut.

Meskipun pernah memiliki tentara, sekarang Kosta Rika berdiri sebagai salah satu negara yang tidak memiliki angkatan bersenjata resmi. Pada tanggal 1 Desember 1948, Jose Ferrer Figueres, presiden saat itu, menandatangani undang-undang yang menghapuskan militer setelah terjadinya perang sipil yang menewaskan hampir 2.000 orang Kosta Rika. Untuk meresmikan penghapusan ini, presiden sendiri secara simbolis memecahkan dinding Cuartel Bellavista yang dulunya merupakan markas tentara Kosta Rika. Satu-satunya pasukan semi militer yang dimiliki Kosta Rika adalah Fuerza Publica yang menangani penegakan hukum, keamanan, patroli perbatasan, dan banyak tugas umum lainnya. Tetapi lembaga ini tidak memiliki kapasitas untuk membela negara jika terjadi masalah darurat keamanan serius.

Berkat perjanjian Inter-American Treaty of Reciprocal Assistance yang ditandatangani pada tahun 1947, jika ada negara manapun yang berniat menyerang atau menyatakan perang terhadap Kosta Rika, maka negara itu dapat bergantung pada kekuatan militer 21 negara lain, termasuk Amerika Serikat, Chile, dan Kuba.