- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hal-hal yang Dianjurkan dan Dilarang Selama Lebaran


TS
kingkin28
Hal-hal yang Dianjurkan dan Dilarang Selama Lebaran






Sebelum Lebih Jauh Lagi jangan Lupa






Quote:




Sebelum itu bukan bermaksud SARA

Yuk kita langsung ke TKP
Spoiler for TKP:



Quote:


Quote:
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Quote:
Dianjurkan untuk mandi sebelum berangkat shalat Id. Ibnul Qayyim mengatakan, “Terdapat riwayat yang shahih yang menceritakan bahwa Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat mencontoh ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mandi pada hari ‘ied sebelum berangkat shalat.”[Zaadul Ma’ad fii Hadyi Khoiril ‘Ibad] 


Quote:
Quote:



Spoiler for ilustrasi:
Quote:
Makan sebelum berangkat ke tempat Shalat Idul Fitri. Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah Saw biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.”[HR. Ahmad]
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan, “Setiap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak berangkat shalat Idul Fitri, beliau makan beberapa kurma, dan beliau makan dengan jumlah ganjil.” (HR. Al-Bukhari)
Dari Buraidah, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat menuju shalat Idul Fitri sampai beliau makan terlebih dahulu. Ketika Idul Adha, beliau tidak makan sampai shalat dahulu.” (HR. At-Turmudzi dan Ibnu Majah).
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan, “Setiap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak berangkat shalat Idul Fitri, beliau makan beberapa kurma, dan beliau makan dengan jumlah ganjil.” (HR. Al-Bukhari)
Dari Buraidah, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat menuju shalat Idul Fitri sampai beliau makan terlebih dahulu. Ketika Idul Adha, beliau tidak makan sampai shalat dahulu.” (HR. At-Turmudzi dan Ibnu Majah).

Quote:
Hikmah dianjurkan makan sebelum berangkat shalat Idul Fithri adalah agar tidak disangka bahwa hari tersebut masih hari berpuasa. Sedangkan untuk shalat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu adalah agar daging qurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah shalat ‘ied. [Shahih Fiqh Sunnah].

Quote:
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Quote:
Berhias diri dan memakai pakaian yang terbaik. Ibnul Qayyim mengatakan,“Nabi Saw biasa keluar ketika shalat ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha dengan pakaiannya yang terbaik.” [Zaadul Ma’ad fii Hadyi Khoiril ‘Ibad,] 


Quote:
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Quote:
Bertakbir ketika keluar hendak shalat ‘ied. Dalam suatu riwayat disebutkan,“Nabi Saw biasa keluar hendak shalat pada hari raya ‘Idul Fithri, lantas beliau bertakbir sampai di lapangan dan sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.” [As Silsilahh Ash Shahihah]
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Rasulullah Saw pernah berangkat shalat ‘ied (Idul Fithri dan Idul Adha) bersama Al Fadhl bin ‘Abbas, ‘Abdullah bin’Abbas, ‘Ali, Ja’far, Al Hasan, Al Husain, Usamah bin Zaid, Zaid bin Haritsah, dan Ayman bin Ummi Ayman, mereka mengangkat suara membaca tahlil (laa ilaha illallah) dan takbir (Allahu Akbar).” [HR. Al Baihaqi].
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Rasulullah Saw pernah berangkat shalat ‘ied (Idul Fithri dan Idul Adha) bersama Al Fadhl bin ‘Abbas, ‘Abdullah bin’Abbas, ‘Ali, Ja’far, Al Hasan, Al Husain, Usamah bin Zaid, Zaid bin Haritsah, dan Ayman bin Ummi Ayman, mereka mengangkat suara membaca tahlil (laa ilaha illallah) dan takbir (Allahu Akbar).” [HR. Al Baihaqi].


Quote:
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Quote:
Dari Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju lapangan dengan berjalan kaki, dan beliau pulang juga dengan berjalan. (HR. Ibnu Majah)
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu mengatakan,“Termasuk sunnah: keluar menuju lapangan dengan jalan kaki dan makan sebelum berangkat (Idul Fitri).” (HR. At-Turmudzi dan Ibnu Majah)
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu mengatakan,“Termasuk sunnah: keluar menuju lapangan dengan jalan kaki dan makan sebelum berangkat (Idul Fitri).” (HR. At-Turmudzi dan Ibnu Majah)


Quote:
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Quote:
Berangkat dan pulang melewati jalan yang berbeda, sebagaimana hadits Jabir radliyallahu ‘anhu. (HR. Al-Bukhari)
"Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu melalui jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang (dari shalat) ‘ied. (Zadul Ma’ad)
"Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu melalui jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang (dari shalat) ‘ied. (Zadul Ma’ad)


Quote:
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Quote:
Ini untuk syi'ar sekaligus silaturahmi dan bergembira, dalam semangat ukhuwah Islamiyah.
“Nabi Saw memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beanjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat shalat.“[HR Muslim]
“Nabi Saw memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beanjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat shalat.“[HR Muslim]


Quote:


Quote:
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Quote:
Seringkali pada saat hari raya Iedul Fitri, karena begitu banyaknya makanan yang relatif istimewa, kita lupa dengan ‘kapasitas’ perut kita, sehingga terlalu banyak mengkonsumsi makanan. Baik makan besar maupun makan kecil. Sementara Allah SWT telah mengingatkan kita :
Dan makan dan minumlah kalian, tapi janganlah kalian berlebih-lebihan. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.(QS. Al-A’raf 31)
Dan makan dan minumlah kalian, tapi janganlah kalian berlebih-lebihan. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.(QS. Al-A’raf 31)


Quote:
Quote:



Spoiler for ilustrasi:

Quote:
Seringkali pakaian yang bagus dan indah yang memang disunnahkan untuk dikenakan pada hari raya Iedul Fitri, menjadikan kita terjebak pada sifat berlebihan dalam berpakaian ataupun berdandan, sehingga terkadang ‘aurat’ tidak terjaga, atau berpakaian terlalu ketat, atau juga terlalu menyolok (baca; tabarruj). Sehingga dosa-dosa yang telah terampuni kembali masuk dalam diri kita. Oleh karenanya, sebaiknya dalam berpakaian tidak melanggar batasan-batasan syar’I, baik bagi pria maupun wanita. Allah SWT berfirman :
“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.”(Al-Ahzab 33)
“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.”(Al-Ahzab 33)


Quote:
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Quote:
Hal ini juga terkadang sering terlalaikan dalam merayakan Iedul Fitri terhadap sanak saudara, tetangga atau teman dan kerabat. Padahal berjabat tangan bagi yang bukan mahromnya adalah termasuk perbuatan yang dilarang. Dalam sebuah hadits digambarkan :
“Dari Urwah ra, bahwasanya Aisyah memberitahukannya tentang bai’at wanita. Aisyah berkata, Rasulullah SAW tidak pernah menyentuh dengan tangannya seorang wanita sama sekali.”(HR. Muslim)
“Dari Urwah ra, bahwasanya Aisyah memberitahukannya tentang bai’at wanita. Aisyah berkata, Rasulullah SAW tidak pernah menyentuh dengan tangannya seorang wanita sama sekali.”(HR. Muslim)


Quote:
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Quote:
Tertawa, bercanda, mendengarkan hiburan termasuk perkara yang dimubahkan terutama pada Iedul Fitri. Namun yang tidak diperbolehkan adalah ketika perbuatan tersebut berlebihan, sehingga melupakan kewajiban atau menjerumuskan pada sesuatu yang dilarang. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :
Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan. (Attaubah 82)
Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan. (Attaubah 82)


Quote:
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:
[img]4.bp.blogspot.com/-AlDmFaH7dwY/Uy-UmBiicvI/AAAAAAAAAiA/41xySB176rE/s1600/waktu22.jpg[/img]
Quote:
Dengan alasan silaturahmi atau halal bi halal keluarga besar atau kerabat maupun teman sejawat, seringkali ‘mengulur-ulur’ waktu pelaksanaan shalat. Hal ini juga bukan merupakan perbuatan yang baik. Karena seharusnya kita malaksanakan shalat pada waktunya, tanpa mengulur-ulurnya. 


Quote:
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Quote:
Iedul Fitri juga sering menjadi ajang untuk menghambur-hamburkan uang pada sesuatu yang ‘manfaatnya’ kurang. Kecuali jika dalam rangka untuk memberikan santunan kepada kerabat keluarga yang membutuhkan, namun itupun juga tidak boleh berlebih-lebihan. Dalam Al-Qur’an Allah mengatakan :
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.(Al-Furqan 67)
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.(Al-Furqan 67)


Quote:
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Quote:
Dari Abu ‘Ubaid maula Ibnu Azhar yang bernama Sa’ad bin ‘Ubaid, beliau berkata: “Aku pernah menghadiri hari raya bersama ‘Umar bin Khoththob rodhiyallohu ‘anhu dan beliau berkata dalam khotbahnya: Dua hari raya ini dilarang oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam untuk mengerjakan puasa, yaitu hari kalian ber idul fithri dan hari kalian menyembelih kurban.”(Hadits riwayat Al Bukhori dalam kitab Shoum no. 1990, kitab Al Adhoohi no. 5571, Muslim dalam kitab Shiyaam no. 1137, Abu Dawud no. 2416, At Tirmidzi dalam kitab Shoum no. 771, Ibnu Maajah dalam kitab Shiyaam no. 1772) 








Quote:

Diubah oleh kingkin28 27-07-2014 05:14
0
9.8K
Kutip
51
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan