Kalo diliat dari awal proses quick count sampe sekarang, bakal kebaca suatu pola gan. Yakni pola pemaksaan sudut pandang publik sama prabowo. Gue yakin kok Prabowo cs itu individu2 yang logis. Termasuk fadli zon Mereka tahu hampir mustahil membalikkan keadaannya sekarang. Mereka sadar, mereka rasional. Tapi mereka juga sadar akan satu hal kunci gan...

Bahwa opini publik tidak harus selalu sadar dan rasional gan!

Teriakkan berita yang misleading berulang-ulang, maka itu bisa jadi kebenaran. Mereka akan menggunakan opini2 publik yang cenderung udah terdistorsi itu untuk memuluskan kepentingan mereka kedepan! Itu rencana besarnya gan!

Nahhhh yang jadi pertanyaan, gimana caranya kubu prabowo menggiring opini publik?

• Inget ga quick count mana yang hasilnya beda sendiri? Giliran mau diaudit kabur Setidaknya dari sini opini mulai terbentuk ke publik bahwa ternyata prabowo punya peluang menang.
  
• Inget ga prabowo selalu bilang tunggu hasil 22 juli dan siap kalah? Dari sini opini publik terhadap QC makin ter-unlegetemacy dan bikin kepercayaan bahwa prabowo punya peluang menang lewat RC.
  
• Inget ga tanggal 22 juli akhirnya prabowo ngga menghormati hasil KPU dan jalan sendiri merasa dijahati? Itu cara yang efektif untuk meraih simpati publik
  
• Dan tahap akhir: akhirnya hari ini prabowo ngajuin gugatan ke MK sebagai formalitas saja. Dia tahu itu mustahil dimenangkan. Doi pidato seakan-akan sedang melawan kejahatan yang paling keji di muka bumi ini. Splooosh instant public sympathy!
  

Nahhhhhh setelah mendapat cukup dukungan / simpati publik terus apa gan rencana prabowo setelahnya? Mau diapain dukungan publiknya itu?





Jawabannya:

1. Untuk ngelawan jokowi cs di pemerintahan. Percuma punya suara mayoritas DPR kalo ga ada dukungan riil publik. Apapun nanti akan dipersulit gan sama kubu prabowo. Hal ini akan medelegitimasi pemerintahan jokowi nantinya gan! Bikin pemerintahan jokowi jadi jelek, ga mulus, ga ngehasilin apa-apa! (yang apa2 kehambat DPR, apa2 kehambat suara politik). Publik ga bakalan 100% marah kalo ada keputusan irrasional kaya UU MD3 di masa depan, karena mereka masih punya simpati sama prabowo!

Bukti konkritnya ini bakal terjadi ya tembusnya UU MD3 kemaren, langsunggg setelah hasil QC nunjukkin jokowi unggul. Terus deklarasi koalisi permanen, itu. niat. besar. banget. untuk tujuan yang lebih besar.

2. Tabungan prabowo cs untuk pemilu 2019. Setelah pembullyan pemerintahan jokowi berhasil, disini prabowo akan muncul sebagai messiah! Penyelamat kebobrokan bangsa gara2 joko widodo dll... It's a grand scheme gan! Kita semua bakalan berani taruhan prabowo bakal nyalon di 2019 lagi! Prabowo udah ambisi besar gan untuk jadi presiden selama 15 taun terakhir. Dari konvensi partai golkar, wapres bareng PDIP, dan 2014 sekarang. He simply won't stop here gan


Mungkin ini semua obvious. Mungkin ini semua udah kebaca. He will fight back whatever it takes, dan ini semua indikasi2nya gan. Gue dulu masih ada respect untuk beliau, tapi setelah kejadian ini kayanya doi tipe orang yang emang ga perlu dikasih respect. Ini semua bukan lagi salah pendukung prabowo atau jokowi. Kita disini rakyat gannn yang punya supremasi, emang kita dikasih apa gan sama jokowi-prabowo cuma buat berantem2 gara2 capres? Untungnya buat kita apa gan? Kita disini cuma sapi2 perah yang cuma mau diambil susunya demi kepentingan politik atas! Beroposisi emang boleh, tapi melawanlah tanpa manipulasi! Bukannya malah main data2 bohong dan manuver politik taktis kaya gini!



Terus gimana caranya untuk gagalin grand scheme prabowo ini gan?


By ignoring gan, diemin aja. Ngga perlu diberi perhatian khusus! Ibarat prabowo itu troll, ya ga perlu digubris, makin seneng troll kalo dikasih perhatian. Biarin gan prabowo berjuang secara konstitusi yang jujur adil dan transparan. Biarin prabowo berjuang ngebuktiin bahwa 8 juta suara itu ngga sah. Gue emang pendukung jokowi gan jadi sorry kalo bias, tapi proses demokrasi itu ya mesti dihormati. Meskipun prabowo yang menang ya mesti legowo. RI itu tetep 1. Ya kalo ngga setuju selesaikan secara konstitusional, bukan dengan cara manuver2 politik absurd yang dapat menyesatkan opini publik kaya gini. Perbedaan pilihan ya wajar, semoga rakyat indonesia mampu bersatu siapapun itu presidennya.