MERDEKA.COM. Plt Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) menginstruksikan Biro Umum Pemprov DKI untuk memasang metal detector di Balai Kota. Sebab, pihaknya menerima fax ancaman bom kepada Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (19/7).

"Sabtu ada pengancaman pengeboman. Di Balai Kota. Saya enggak tahu fax isinya apa. Dari biro umum itu. Ngancam pak Jokowi lah. (isinya) Pulang ke Balai Kota awas lo. Karena besok pak Jokowi pulang. Makanya kita amankan," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (22/7).

Untuk mengantisipasi gangguan keamanan, Ahok memerintahkan petugas keamanan Balai Kota untuk siaga. Sebab baru-baru ini ada maling di Balai Kota tapi Pamdal tak tahu.

"Saya minta satpam, diawasin saja. Orang-orang enggak dikenal ngawasin. Orang colong tas saja lolos. Saya suruh nonton film Hollywood saja. Berapa sih susahnya pelototin CCTV yang lalu lalang," jelas Ahok.

Ahok menuturkan polisi menyisir sekitar 20 lantai dan menyelidiki fax ancaman bom tersebut. Dia memastikan ancaman itu bukan untuk dirinya karena menyertai kata 'si Jawa'.

"(Isinya) Aku enggak inget. Tapi ngancamnya Jokowi. Pokoknya ngancam Jawa. Kalau Jawa enggak mungkin Ahok. (menggunakan) Bahasa Indonesia, hati-hati mau pulang. Kita bisa ngebom Balai Kota, kantor kamu. Pake pak Jokowinya si Jawa gitu. Satu gedung disisir semuanya," jelas Ahok.

sumur

:
gila ini capres psikopat mulai menebar ancam2an
mau aksi2 makar kaya kerusuhan mei 98
ini kpu salah jg sih dari awal
makhluk blom jinak maen lepas aje ke perkampungan warga, lolos nyalon jadi capres lagi
bgini kan efeknya, uda kalah masih aje nyusahin