Jakarta - Puasa mewajibkan seorang muslim untuk menahan hawa nafsu dari matahari terbit hingga terbenam. Bukan hanya lapar dan haus, hawa nafsu juga meliput nafsu berhubungan seksual, emosi, marah-marah dan juga merokok.

Ya merokok memang termasuk yang dilarang dilakukan ketika puasa. Nah, bagi perokok, bulan ramadan adalah momen yang sangat tepat untuk mulai berhenti merokok. Pasalnya, sebagian besar waktunya memang tidak bisa merokok.

"Nah pas sekali. Karena memang dari subuh sampai maghribnya kan tidak merokok. Kalau ada niat kuat pasti bisa berhenti," ujar dr Tribowo Ginting, SpKJ dari Klinik Berhenti Merokok RS Persahabatan kepada detikHealth , Kamis (17/7/2014).

Dikatakan dr Tribowo tidak ada jalan lain
kecuali niat yang teguh dari perokok jika
memang ingin berhenti. Tanpa niat, sudah
pasti akan mengalami kegagalan. Tentunya
niat dari perokok juga harus ditunjang dengan motivasi eksternal.

"Makanya ketika Ramadan jangan merokok
sebulan penuh, nanti kita akan balik lagi ke
kebiasaan lama kita yaitu nggak merokok,"
sambungnya lagi.

Pada terapi berhenti merokok yang
dilakukannya, dr Tribowo memang jarang
sekali menggunakan obat. Dikatakannya
bahwa metode terapinya adalah dengan
memberi motivasi kepada pasien, sehingga
pasien merasa bahwa usahanya untuk
berhenti mendapat dukungan dan memang
sangat berarti.

"Kita dokter cuma motivasi. Kalau kamu
merokok nanti akibatnya begini-begitu yang
sebenarnya dia juga sudah tahu. Kita jaga,
kalau motivasi turun ya balik lagi, kita kasi
motivasi lagi, gitu aja," ungkapnya lagi.

Sumber : Detik.com