- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Serdadu boneka negara impian
TS
n4z1
Serdadu boneka negara impian
Tiap kali bicara, kata-kata militer yang keluar. Panggilan komandan seolah-olah membuat hati melambung setinggi langit! Tanpa sadar mendiskreditkan prajurit sejati. Membuat masyarakat awam menganggap inilah tindak tanduk para prajurit kita.
Markas, barikade, pasukan, pos jaga, jadi kata-kata penghibur diri. Sampai kapan mereka terlena memerankan sesuatu yang semu? Saat dibangunkan dari mimpi, mereka meradang! Saat diingatkan, mereka menghina! Saat disadarkan, mereka malah memejamkan mata!
Sipil tetaplah sipil. Mau digembleng seperti apapun tetap sipil! jangan dikira diluar sana tidak banyak individu2 yang digembleng secara militer. Di kepramukaan, di pecinta alam,. Mereka dilepas di hutan, makan ala kadarnya. Bukan cuma sekedar baris berbaris! Bukan cuma bisa bersuara lantang! Sementara sang saka Merah Putih tetap bersemayam didada untuk menegakkan kemajuan Indonesia Raya. Lalu apa yang dibanggakan individu2 yang merasa militer tersebut?
Jiwa korsa? Prajurit sejati membela kebenaran diatas kebenaran. Membela institusi dan sahabat karena kebajikan, bukan kesombongan! Jangan karena nafsu angkara murka dijadikan landasan! jangan karena dogma semu dijadikan sandaran! Esprite de corps seharusnya dijadikan semangat untuk mendidik jiwa bersama dalam kebaikan.
Sudahi sajalah. Semua tak berarti apa-apa bagi Indonesia. Jangan merasa paling benar dan paling hebat. Jangan merasa paling solid dan paling mampu. Nyatanya, Allah berkehendak lain.
Jangankan mengambil Baret di korps. Mengambil tanda kepangkatan di Pramuka aja susahnya setengah mati! Mengambil Slayer kebanggaan Pecinta Alam aja harus berjalan ditengah hutan dan harus bisa survival!
Kalau sudah pernah berjalan kaki dari Lembang ke Garut melewati Papandayan sih boleh2 aja. Kalau udah pernah menyusuri jurang Ciremai sih sah2 aja. Tapi kalau cuma digembleng semacam Penggalang, gak usahlah lagaknya seperti militer!
Sudahlah. Kembali jadi manusia Indonesia Raya. Jangan merasa paling benar. Sebenar-benarnya manusia adalah manusia yang menyadari kenyataan.
Markas, barikade, pasukan, pos jaga, jadi kata-kata penghibur diri. Sampai kapan mereka terlena memerankan sesuatu yang semu? Saat dibangunkan dari mimpi, mereka meradang! Saat diingatkan, mereka menghina! Saat disadarkan, mereka malah memejamkan mata!
Sipil tetaplah sipil. Mau digembleng seperti apapun tetap sipil! jangan dikira diluar sana tidak banyak individu2 yang digembleng secara militer. Di kepramukaan, di pecinta alam,. Mereka dilepas di hutan, makan ala kadarnya. Bukan cuma sekedar baris berbaris! Bukan cuma bisa bersuara lantang! Sementara sang saka Merah Putih tetap bersemayam didada untuk menegakkan kemajuan Indonesia Raya. Lalu apa yang dibanggakan individu2 yang merasa militer tersebut?
Jiwa korsa? Prajurit sejati membela kebenaran diatas kebenaran. Membela institusi dan sahabat karena kebajikan, bukan kesombongan! Jangan karena nafsu angkara murka dijadikan landasan! jangan karena dogma semu dijadikan sandaran! Esprite de corps seharusnya dijadikan semangat untuk mendidik jiwa bersama dalam kebaikan.
Sudahi sajalah. Semua tak berarti apa-apa bagi Indonesia. Jangan merasa paling benar dan paling hebat. Jangan merasa paling solid dan paling mampu. Nyatanya, Allah berkehendak lain.
Jangankan mengambil Baret di korps. Mengambil tanda kepangkatan di Pramuka aja susahnya setengah mati! Mengambil Slayer kebanggaan Pecinta Alam aja harus berjalan ditengah hutan dan harus bisa survival!
Kalau sudah pernah berjalan kaki dari Lembang ke Garut melewati Papandayan sih boleh2 aja. Kalau udah pernah menyusuri jurang Ciremai sih sah2 aja. Tapi kalau cuma digembleng semacam Penggalang, gak usahlah lagaknya seperti militer!
Sudahlah. Kembali jadi manusia Indonesia Raya. Jangan merasa paling benar. Sebenar-benarnya manusia adalah manusia yang menyadari kenyataan.
0
3.1K
47
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan