Sebelumnya maaf kalo repost Gan..

Detik News-Raja dangdut Rhoma Irama mengimbau kepada segenap elemen masyarakat untuk menghentikan perdebatan menjelang pengumuman rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Juli mendatang. Ia mengatakan pihak yang menang harus menghormati yang kalah, dan sebaliknya, pihak yang kalah harus menghargai yang menang.

"Saya mengimbau kepada semua elemen bangsa agar menegakkan sportifitas politik dalam menghadapi hasil real count KPU," ujar pemimpin grup musik Soneta ini di rumahnya, Jalan Pondok Jaya VI, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (20/7/2014).

Rhoma juga menganjurkan agar masyarakat dapat bersatu kembali dan mendukung pemimpin yang baru karena persatuan diperlukan dalam membangun bangsa. Imbauan ini ia lakukan karena beredarnya banyak hasil quick count yang berbeda, di mana dapat menimbulkan potensi kerawanan.

"Yang harus ditaati bukan quick count, melainkan real count. Saya bersyukur negara ini bisa menjalankan Pilpres secara demokratis. Ini yang harus dijaga," kata Rhoma.

Pria kelahiran Tasikmalaya ini mengatakan adanya momen Ramadan dan Piala Dunia membuat Pilpres berlangsung secara lebih kondusif. Di bulan Ramadan, masyarakat dapat lebih menahan emosi, sedangkan Piala Dunia mengajarkan agar persaingan dilaksanakan secara adil dan sportif.

"Bagaimanapun, pihak yang kalah telah melakukan baktinya ke negara," katanya. Ia juga menyebut Prabowo sebagai seorang negarawan. Namun, pria yang pernah mendukung Prabowo ini mengatakan dirinya belum sempat bertemu dengan calon presiden nomor satu ini lantaran kesibukannya di bulan Ramadan.

Dalam rangka meredam ketegangan di masyarakat, Rhoma juga menyebarkan video klipnya yang berjudul 'Stop Permusuhan' di Youtube pada tanggal 19 Juli lalu. "Lagu ini sudah ada sejak 1985. Saya selalu menyanyikan lagu ini pada masa kampanye politik untuk mengimbau masyarakat tertib dan damai," tutup Rhoma.

Setuju Bang Haji

Semoga pesta demokrasi Ini tetap berlangsung damai & aman..