Kaskus

Entertainment

okfriyantinusAvatar border
TS
okfriyantinus
Dunia Arab Memandang Hamas Bertanggungjawab Dalam Konflik Terkini
Dunia Arab Memandang Hamas Bertanggungjawab Dalam Konflik Terkini


Sementara Hamas terus menyebabkan orang Israel dan Palestina hidup dalam ketegangan dengan menolak gencatan senjata dan penembakan roket ke wilayah Israel, kelompok teroris Islamis ini harus kecewa terhadap reaksi dari dunia Muslim. Hamas tidak mendapatkan dukungan sebagaimana biasanya dalam menghadapi Israel. Kenyataannya, dukungan terbesar yang diperoleh kelompok teroris ini justru datang dari protes-protes yang dilakukan komunitas Muslim di Eropa.

Tak ada demonstrasi massa secara otomatis terhadap Israel dan Barat. Tak ada kerusuhan besar atau foto-foto orang Israel dan bendera Amerika yang sedang terbakar dalam jumlah besar di seluruh wilayah itu. Tak ada kekerasan terhadap fasilitas-fasilitas diplomatik. Walaupun Fatah menembakkan rudal, tak ada ketegangan dalam skala besar di Tepi Barat.

Kelompok-kelompok Islamis tak mampu menggerakkan massa semudah menjentikkan jari atau menyalakan saklar lampu. Alih-alih, percikan kebenaran memasuki pemikiran orang yang sebelumnya dikuasai oleh propaganda anti-Barat.

Otoritas Palestina, Presiden Mahmoud Abbas bahkan secara publik mengkritik Hamas di televisi Palestina, menuduh kelompok ini memprovokasi terjadinya “kematian yang tidak perlu” dan “memperdagangkan darah orang Palestina” dengan menembakkan roket-roket kepada Israel. Hamas merespon dengan menuduhnya “memberikan bantuan kepada musuh” dan bertindak sebagai seorang “kriminal”.

Perwakilan Otoritas Palestina untuk Dewan Hak Asasi Manusia di PBB bahkan mengakui bahwa Hamas melakukan kejahatan perang dengan menjadikan penduduk sipil sebagai target dan membandingkan bagaimana Israel mengikuti hukum internasional dengan memperingatkan para penduduk sebelum melakukan penyerangan untuk memperkecil jatuhnya korban sipil.

Pusat Hak Asasi manusia Palestina adalah sebuah organisasi nirlaba yang berpusat di kota Gaza dan tidak mempunyai hubungan apapun dengan Israel. Namun bahkan kelompok inipun melaporkan bagaimana Israel memberi waktu kepada penduduk sipil di wilayah-wilayah target untuk melarikan diri dengan memberikan kepada mereka pemberitahuan sebelumnya melalui tembakan-tembakan peringatan bahkan menelepon mereka.

Hamas dipandang bertanggungjawab atas provokasi yang dilakukannya dan seruan kaum Islamis untuk bertindak telah diabaikan (setidaknya untuk sekarang). Ini adalah sebuah perkembangan yang sangat besar.

Dunia Arab Memandang Hamas Bertanggungjawab Dalam Konflik Terkini

Piagam Hamas: 1. Israel akan eksis dan akan terus eksis hingga ISLAM MENGHAPUSKANNYA. 2. TANAH PALESTINA akan menjadi ISLAMIK yang akan diperuntukkan bagi generasi-generasi Muslim masa depan hingga Hari Penghakiman. 3. Hanya ada satu solusi untuk menyelesaikan konflik dan itu adalah lewat JIHAD.

Perubahan paling tampak terjadi di Mesir, yang sekarang dipimpin oleh Presiden El-Sisi yang sangat anti-Hamas.

Sebagai seorang pemimpin Arab, El-Sisi melakukan sangat sedikit kecaman atas aksi Israel. Pemerintahannya hanya melontarkan kutukan ringan kepada Israel dan mengatakan agar Israel “menghadapi situasi yang ada dengan menghentikan semua operasi militer, dan benar-benar menahan diri.” Tak ada pernyataan anti Barat atau pun pembelaan terhadap Hamas. Bahkan televisi Mesir mengecam Hamas dan mengatakan bahwa penduduk Mesir dapat tetap memberikan dukungan kepada bangsa Palestina tanpa mendukung Hamas.

Hasil Jajak pendapat dibawah ini pun memperlihatkan munculnya pandangan-pandangan yang berbeda:

Meskipun 60 persen penduduk Palestina menentang pengakuan permanen akan hak Israel untuk eksis dan ingin agar para pemimpin mereka mengusakan penghapusan bangsa Yahudi itu, jumlahnya relatif rendah jika kita bandingkan dengan propaganda yang sedemikian masif dilakukan atas orang-orang Palestina. Empat puluh persen sudah cukup untuk terjadinya sebuah perdebatan yang nyata.

Sementara 60 persen orang Palestina hanya bersedia menerima kehancuran Israel, persentase yang sama dari orang Israel mengatakan bahwa mereka akan mendukung sebuah persetujuan damai bagi terbentuknya sebuah negara Palestina. Hanya 32 persen dari orang Israel yang tidak mendukung berdirinya negara Palestina.

Jajak pendapat juga memperlihatkan bahwa popularitas Hamas sedang menurun. Tahun 2006 Hamas memenangkan pemilu Palestina dengan perolehan 44 persen. Tahun 2007 popularitas kelompok teroris ini mencapai 62 persen.

Tapi tahun 2014 ini, hasil survey memperlihatkan bahwa hanya tinggal 35 persen dari warga Palestina yang mendukung Hamas. Dari 35 persen penduduk Palestina yang mendukung Hamas, 63 persen tinggal di Gaza dan 47 persen tinggal di Tepi Barat. Ini berarti posisi politik Hamas telah menurun sebesar 180 derajat.

Survei juga menemukan bahwa 65% dari orang Palestina khawatir tentang ekstremisme Islam, terdiri dari 79% dari penduduk di jalur Gaza dan 57% dari penduduk Tepi Barat. Statistik ini tentu saja tidak menguntungkan bagi Hamas

SUMBER
0
1.5K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan