Jakarta - Dugaan manipulasi proses rekapitulasi suara dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 kembali terjadi. Kali ini terjadi di dua tempat pemungutan suara (TPS), yakni TPS 1 dan 2 di Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Informasi dugaan manipulasi tersebut disampaikan lewat Twitter @albertendi. Berdasarkan penelusuran Beritasatu.com di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU), terlihat kejanggalan rekapitulasi di kelurahan tersebut.

Dalam formulir DA1 (tingkat kecamatan) yang diunggah di situs KPU, pasangan Prabowo-Hatta mendapat 836 suara, sedangkan Jokowi-JK 0.

Namun, setelah ditelusuri di formulir C1 yang juga diunggah di situs KPU dari kedua TPS tersebut, diperoleh data sebagai berikut: TPS 1, Prabowo-Hatta hanya mendapat 26 suara, sedangkan Jokowi-JK meraih 423 suara, sedangkan di TPS 2 Prabowo-Hatta cuma mendapat 27 suara dan Jokowi-JK meraup 360 suara.

Dengan demikian, berdasarkan formulir C1 yang diunggah di situs KPU, seharusnya di Kelurahan Hewuli, Prabowo-Hatta mendapat 53 suara dan Jokowi-JK 783 suara, bukan Prabowo-Hatta 836 dan Jokowi-JK 0.

Sebelumnya, ditemukan dugaan kecurangan di Jawa Timur. Dari 17 TPS dari Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Kota Sampang, Madura, Jawa Timur, semua suara diraih oleh pasangan Prabowo-Hatta. Sementara Jokowi-JK mendapat 0 suara.

sumber